Bell Helicopter Tuntaskan Pengiriman 12 Unit AH-1Z Viper Pesanan Bahrain

Selain bakal menerima F-16 Viper, Angkatan Udara Kerajaan Bahrain – Royal Bahrain Air Force (RBAF) juga akan menerima batch kedua atau terakhir atas pesanan helikopter serang Bell AH-1Z Viper. Dengan pengiriman final, dari total dua belas unit Bell AH-1Z Viper, maka Bell Helicopter telah menyelesaikan Program of Record (POR). Enam unit AH-1Z Viper pertama telah dikirim ke Bahrain pada tahun 2022.

Baca juga: AH-1 Cobra Iran Punya Rudal Anti Tank Baru, Almaz (Varian Ilegal dari Rudal Spike)

Dikutip dari scramble.nl (22/3/2023), disebutkan bahwa pada Desember 2022, enam helikopter terakhir telah dipindahkan dari fasilitas produksi Bell Helicopter ke US Naval Air Systems Command, dimana keenam AH-1Z Viper batch kedua sedang disiapkan untuk pengiriman ke Bahrain melalui Defense Contract Management Agency (DCMA) sebelum dikapalkan ke Timur Tengah.

AH-1Z Viper Bahrain pertama kali terlihat selama Bahrain International Air Show (BIAS) pada November 2022. AH-1Z Viper adalah penerus helikopter serang AH-1F Cobra yang lebih tua, dan telah beroperasi sejak tahun 2009 hingga akhir tahun 2022. Sejumlah kecil AH-1F Cobra telah ditingkatkan atau masih dalam proses tingkatkan ke varian AH-1FB.

Sementara, kontrak untuk pembuatan dan pengiriman dua belas helikopter serang AH-1Z Viper (Lot 16) diberikan kepada Bell Helicopter Textron Inc., Fort Worth pada Februari 2019.

Bahrain adalah pelanggan ekspor pertama untuk AH-1Z dan pengiriman batch pertama dilakukan setelah Bell menyelesaikan pengiriman unit ke-189 ke Korps Marinir AS (USMC). Pakistan direncanakan menjadi pelanggan ekspor lain untuk helikopter serang ini, tetapi pengiriman telah diveto karena alasan politik.

Sementara itu, Angkatan Udara Ceko akan menjadi pelanggan ekspor kedua dengan pesanan empat unit helikopter dalam pesanan dan enam lainnya akan dikirim di bawah perjanjian hibah.

Bell AH-1Z Viper adalah helikopter serang bermesin ganda – 2 × General Electric T700-GE-401C turboshaft, yang didasarkan pada rancangan AH-1W Super Cobra. AH-1Z dikembangkan selama tahun 1990-an dan 2000-an sebagai bagian dari program peningkatan H-1 atas kebutuhan USMC.

AH-1Z pada dasarnya adalah modernisasi dari AH-1W yang sudah ada. Selain itu, AH-1Z memiliki sistem rotor utama komposit empat bilah, tanpa bantalan, transmisi yang ditingkatkan, dan sistem penampakan target baru di antara peningkatan lainnya.

Pada 8 Desember 2000, AH-1Z Viper melakukan penerbangan perdananya; produksi awal tingkat rendah diluncurkan pada bulan Oktober 2003. Pada 30 September 2010, USMC menyatakan bahwa AH-1Z telah mencapai kesiapan tempur; itu sepenuhnya menggantikan AH-1W Super Cobra.

AH-1Z Viper membentuk elemen kunci dari gugus tugas Aviation Combat Element (ACE) yang mendukung semua fase operasi ekspedisi USMC. Sejak diperkenalkan, USMC telah melakukan berbagai peningkatan, seperti memasang Link 16 datalink dan melengkapinya dengan Joint Air to Ground Missile (JAGM) AGM-179A. AH-1Z Viper secara langsung bersaing dengan Boeing AH-64 Apache untuk mendapatkan pesanan ekspor.

Dari aspek persenjaan, AH-1Z Viper dibekali kanon organik (internal) 1 × M197 tiga laras kaliber 20 mm pada kubah A/A49E-7. Dalam sekali terbang, helikopter ini dapat membawa bekal 750 munisi. Ada enam hardpoint pylon pada stub wings dengan kapasitas payload maksimum 2.615 kg.

Baca juga: Kalahkan AH-1Z Viper dan Geser Tiger ARH, Boeing AH-64E Apache Guardian Resmi Dipilih untuk AD Australia

Diawaki pilot dan co-pilot/gunner, helikopter serang ini punya kecepatan jelajah 300 km per jam dan kecepatan maksimum 411 km per jam. Dengan bahan bakar penuh, AH-1Z dapat menjelajah hingga 690 km, sementara radius tempurnya 232 km – payload 1.100 kg. Dengan dua mesin turbosaft General Electric T700-GE-401C, kecepatan menanjak AH-1Z Viper 14,2 meter per detik dan dapat terbang sampai ketinggian maksimum 6.100 meter. (Gilang Perdana)

2 Comments