TNI AL Ajukan Upgrade Fitur Anti Kapal Selam untuk Armada AS565 MBe Panther
|Meski hingga kini belum ada berita penyerahan satu unit helikopter AS565 MBe Panther full AKS (Anti Kapal Selam) dari PT Dirgantara Indonesia, namun ada kabar terbaru seputar keluarga helikopter Panther Puspenerbal TNI AL, persisnya ada pemintaan dari pihak TNI AL untuk melakukan upgrade pada lima AS565 MBe Panther yang kini telah dioperasikan.
Dikutip dari Janes.com (15/1/2020), disebutkan dari lima unit AS565 MBe yang akan di-upgrade, rinciannya adalah tiga unit akan di-upgrade dengan anti surface equipment, yang mencakup bekal sonar dan torpedo. Sementara dua unit helikopter Panther lainnya akan di-upgrade dengan fitting sonar capability. Adanya permintaan atas upgrade armada helikopter Panther ini telah dibenarkan oleh Humas PT Dirgantara Indonesia (DI).
Update terbaru dari Humas PT DI – TNI AL akan menerima 4 unit AS565 MBe Panther, perinciannya 2 unit full AKS dan 2 unit full AKS. Ada dua unit lain AS565 sebagai provisi AKS, yaitu hanya dilengkapi equipment tambahan untuk operasi over the sea, tidak termasuk sonar dan torpedo
Sejauh ini, dari 11 unit AS565 MBe Panther yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan pada tahun 2014, 10 unit sudah diserahterimakan kepada TNI AL. Unit pesanan ke-11 (yang belum diserahkan) dikabarkan sudah hadir dalam konfigurasi full AKS, termasuk sistem sonar celup Helras (Helicopter Long-Range Active Sonar) DS-100 dari L3 Ocean System yang menjadi andalan dalam misi buru kapal selam.
Sementara ke-10 AS565 Mbe Panther yang kini dioperasikan TNI AL, belum terpasang perangkat AKS, namun sumber dari PT DI menyebut bahwa proses upgrade sistem AKS dapat dilakukan dengan cepat berkat desain helikopter yang modular.
Meski kodrat utama AS565 MBe Panther adalah untuk melibas kapal selam, tapi basis heli ini adalah multirole. Seperti integrasi Rotorcraft Service Group Inc (RSG) untuk sistem AKS bersifat modular, saat sang Panther dibutuhkan untuk misi SAR (Search and Rescue), Medevac (Medical Evacuation), intai maritim, dan eksternal cargo, maka dengan cepat konfigurasi tempur heli dapat diubah ke non combat roles. (Gilang Perdana)
Jangan lupa instalasi Panther utk Brahmos dan Black Shark-nya…
Wkwkwk…panther mau di pasang brahmos??? Sukhoi india aja pesawat heavyfighter cuma mampu gotong sebiji brooo.. lhah ini heli langsing kelas medium mau gotong brahmos??? Hahah.. aya’2 waeee…, Klo torpedo masih oke lah..
Jangan lupa AS 15TT missile nya. Bisa makin sangar. Kita harus mikirkan heli anti kapal selam sekelas CARACAL. Buat land base ASW/AKS.
Bisa ga d ganti tugas AKS pake drone selam tenaga nuklir jd lebih efektif lebih hemat bbm dan tenaga manusia serta mengurangi resiko nyawa terbuang
Pak admin, apa bener Rusia beli tank boat dari Lundin?
Mungkin yang dimaksud ini, Fast Intercept Boat G7 telah dipesan oleh Rusia –> https://www.indomiliter.com/north-sea-boats-g7-fast-interceptor-rebut-predikat-kapal-tercepat-di-indonesia/ – kalau untuk tank boat, bagaimana mau pesan, wong prototipe juga belum jadi π
@admin
Min…bagian ini π mungkin bisa dikonfirmasi ulang karena terasa janggal ππ»
“Dikutip dari Janes.com (15/1/2020), disebutkan dari lima unit AS565 MBe yang akan di-uprade, rinciannya adalah tiga unit akan di-upgrade dengan anti surface equipment, yang mencakup bekal sonar dan torpedo. “
Memang ada perbedaan antara sumber dari Janes.com dan Humas PT DI, yang ter-update adalah dari Humas PT DI, keterangan dari Janes.com dapat digunakan sebagai pembanding dari informasi awal.
Yg pake sistem sonar celup Helras sdh selesai ya bung.? Kok gak dibahas disini bung Admin.?
Perlu SAMP/T Aster 30 untuk Arhanud Kostrad TNI AD .. SEGERA !
Ngapain Kostrad make SAM jarak Jauh, Kostrad itu pasukan pemukul garis depan yg butuh cepat n praktis, Kostrad lebih cocok pake SPAAG/C-RAM yg bersifat Mobile n ringan praktis
Semoga ke 11’nya bs jd full pemburu dn penghancur kapal selam….
jng jd anti sama kapal selam ya, karna alatny g kompliitttsss….wkwkwkwkwkwkakkaakkak..
Mantaff, kirain dr awal dahh full.