TrakkaCam TC-300 – Inilah Kamera Pengintai untuk Helikopter AKS AS565 MBe Panther TNI AL
|Bila merujuk ke pernyataan Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Laksamana Muda TNI Agus Setiadji saat seremoni penyerahan 5 unit heli AS565 MBe Panther di hanggar rotary wing PT DI (24/1/2019), disebutkan bahwa unit pertama dari dua unit pesanan helikopter AS565 MBe Panther full AKS (Anti Kapal Selam) akan diterima Kemhan dari PT Dirgantara Indonesia pada September 2019. Dan, apakah di bulan ini akan ada serah terima helikopter full AKS tersebut?
Baca juga: September 2019, AS565 MBe Panther Full AKS Akan Diterima TNI AL
Meski sejauh ini belum ada kabar kapan persisnya helikopter idaman ini akan diserahterimakan, namun ada kabar menarik seputar helikopter full AKS yang akan menjadi kelengkapan sistem senjata di frigat RE Martadinata ini, persisnya informasi seputar jenis kamera pengintai yang akan disematkan pada sisi fuselage helikopter.
Trakka Systems, manufaktur perangkat pengindraan untuk helikopter dan rantis asal Australia, lewat siaran pers pada 5 September lalu mengumumkan bahwa telah dipilih oleh Angkatan Laut Indonesia untuk memasok dan mengintegrasikan dua kamera tipe TrakkaCam TC-300 untuk kelengkapan salah satu sensor di helikopter AS565 MBe Panther. Modul perangkat ini sekilas mirip dengan FLIR, yang juga mencakup kemampuan kamera dengan penjejak thermal dan infrared.
Dikutip dari situs trakkasystems.com, disebutkan TC-300 adalah generasi terbaru dari single-LRU multi-sensor surveillance system yang punya standar baru dalam desain industri dan inovasi yang ergonomis. TRC-300 terdiri dari gimbal 300 mm yang inovatif dan memiliki berat total kurang dari 19 kg.
Kinerja TC-300 dilengkapi fitur high performance fully digital 4-axis gyro-stabilization dan payload suite yang terdiri dari MWIR (Midwave Infrared) thermal imager dengan continuous zoom, colour HDTV CMOS 3.2 MPixels (1080p) dengan continuous zoom dan varian sensor laser.
Untuk memastikan kinerja pengintaian yang maksimal, modul TC-300 terintegrasi penuh dengan IMU/GPS yang menyediakan Geo-Location dan Moving Map. Tidak itu saja, awak helikopter Panther TNI AL nantinya dapat menggunakan advanced HD video engine yang mencakup kemampuan Automatic Target Tracking, Scene Hold, Image Blending dan Haze Reduction. Derretan kemampaun yang disebut terakhir sangat vital bagi tugas pengintaian di lautan.
Secara teknis, modul TRC-300 yang berbobot 19 kg dapat berputar 360 derajat dan punya sudut elevasi mulai +20 sampai -120 derajat (+90 Stow). Bicara tentang laser range finder, disebutkan punya wavelength 1535 nm (Eye-safe) dengan jangkauan mulai dari 30 meter sampai 12 kilometer. Sementata laser pointer dan laser illuminator mengadopsi class 3B.
Dengan didapatnya informasi TrakkaCam TC-300 untuk helikopter Panther AKS TNI AL, maka nenambah detail informasi ‘jeroan’ yang disematkan pada helikopter andalan Puspenerbal ini, dimana sebelumnya sudah dipastikan asupan dipping sonar L-3 Ocean Systems DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS) dan sistem senjata berupa torpedo ringan jenis baru, yaitu A244/S Mod. 3 Whitehead besutan Leonardo Spa.
Baca juga: Leonardo A244/S Mod.3, Torpedo Canggih untuk Helikopter AKS AS565 MBe Panther TNI AL
PT DI dalam perakitan AS65 MBe Panther full AKS bekerjasama dengan Rotorcraft Services Group (RSG) dan L-3 Aerospace Systems. PT DI bersama Airbus Helicopters, RSG dan L-3 melakukan engineering collaboration dan rekayasa manufaktur untuk menghasilkan helikopter ini. (Haryo Adjie)
https://www.youtube.com/watch?v=IrD-ipUz1k0&t=21s
admin bahas senjata pasukan khusus polhut SPORC ,kayaknya Saiga 12 . blum ada satuan yg pake automatic shotgun macam beginian