September 2019, AS565 MBe Panther Full AKS Akan Diterima TNI AL
|Pada 24 Januari 2019, telah genap 10 helikopter AS565 MBe Panther yang melengkapi armada Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal). Dari kesepuluh unit yang telah diterima dalam 3 batch dari PT Dirgantara Indonesia, memang belum ada yang berstatus full AKS (Anti Kapal Selam), karena dalam skenario pengadaan 11 unit helikopter AS565 MBe Panther pada tahun 2014, tidak semuanya dilengkapi konfigurasi full AKS.
Baca juga:ย Beginilah Cara Helikopter AS565 MBe Panther TNI AL Menghancurkan Kapal Selam Lawan
Menurut pernyataan Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Laksamana Muda TNI Agus Setiadji saat seremoni penyerahan 5 unit heli AS565 MBe Panther di hanggar rotary wing PT DI (24/1), dari kesebelas AS565 MBe Panther, ada dua unit yang statusnya full AKS. โSatu unit perdana heli Panther AKS rencananya akan diterima Kemhan pada September 2019, sekaligus menandakan unit kesebelas Panther,โ ujar Agus Setiadji. Untuk Panther full AKS kedua, diambil dari 10 unit yang sudah diserahkan oleh PT DI untuk pemasangan perangkat AKS di PT DI.
Nantinya heli Panther AKS akan on board di atas deck frigat atau korvet. Pihak Puspenerbal menyebut serangkaian latihan terus dilakukan untuk take off dan landing di atas kapal perang, termasuk tahapan memasukan heli Panther ke dalam hanggar di frigat Martadinata Class. Di Martadinata Class, bilah baling-baling dapat dilipat dan dibentangkan dalam durasi 30 menit oleh dua awak saja. Meski ideal untuk hanggar di Martadinata Class, bagian ekor helikopter ini tidak dapat dilipat.
AS565 MBe Panther full AKS untuk Puspenerbal dilengkapi torpedo dan sonar varian terbaru yang disesuaikan kebutuhan TNI AL. PT DI dalam hal ini bekerjasama dengan Rotorcraft Services Group (RSG) dan L-3 Aerospace Systems. PT DI bersama Airbus Helicopters, RSG dan L-3 melakukan engineering collaboration dan rekayasa manufaktur untuk menghasilkan helikopter ini.
Helikopter AS565 MBe Panther full AKS mampu mendeteksi keberadaan kapal selam yang dilengkapi dengan dipping sonar L-3 Ocean Systems DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS). Sonar HELRAS dapat beroperasi optimal di area laut dangkal dan laut dalam. Teknologi HELRAS menggunakan frekuensi rendah dengan resolusi tinggi pada sistem Doppler dan rentang gelombang panjang untuk mengetahui keberadaan kapal selam dari jarak jauh. Dipadu dengan perangkat DS-100, AS565 Panther dirancang ideal untuk melakukan redetection, melokalisir sasaran, dan melancarkan serangan torpedo di perairan dangkal maupun perairan dalam.
Baca juga: Dibalik Teknologi HELRAS DS-100 dan Peluncur Torpedo di AS565 MBe Panther
Saat ini armada heli Panther Puspenerbal tergabung dalam Skuadron Udara 400, namun ada rencana kedepan untuk membentuk skuadron baru khusus untuk Panther, yang disebut-sebut sebagai Skuadron Udara 100. (Haryo Adjie)
Dari 11 hanya 1 heli yg full AKS .. Hebat sekali .. memang tidak dalam kondisi perang kok .. nyantai aja dana bisa buat yg lain lain
Pesan lg 5 unit full AKS …
ompong mah, ngak……
ya harus sesuai misi dan awal muasalnya dong……
pan di artikel sudah dijelaskan…..
“PT DI bersama Airbus Helicopters, RSG dan L-3 melakukan engineering collaboration dan rekayasa manufaktur untuk menghasilkan helikopter ini.”
Itu cara kerja heli aks gmn apa g rawan kena rudal kapal selam kan jangkauan radarnya lebih luas. Pesawat jet aja bisa d kunci dr jarak yg jauh apa lg helikopter
Setuju
apalagi klo kena rudal nuklir pasti rontok tuh heli
Jadi sisanya ompong gitu,..? Hadeeewh
hhmmm…syang cuman 2 unit yg full aks suite,..smntara yg 9 lainnya blom,..knapa ya??,,,apa krn lagi2 anggaran yg cekak,..yg mnyebabkan ini?…dicicil dulu?…smoga jgn trlalu lama tuk mlngkapi sisanya…..smntara ada kbr laennya…indonesia mngurangi pesanan ifx ny jd cuman 16 biji…dr yg sblumny 3 squad. Mnyedihkan…semua berita alutsista mnyedihkan!!
“Jangan pesimis gitu dong oom….๐๐๐”
https://indomaritim.id/luhut-binsar-pandjaitan-indonesia-akan-menjadi-kekuatan-ekonomi-nomor-empat-di-dunia/
Sudah tentu menyesuaikan anggaran,,
Banyak investasi lain disektor pertahanan yg juga harus diperhatikan, jadi terkait alat perlengkapan di implementasikan secara bertahap…ini sudah terjadi dari zaman dulu, jangan heran…
Istighfar mas…
Jangan pesimis dulu, walopun baru 2 heli yg akan dilengkapi dg ASW suites ๐คท
Tentu ada alasannya…..baik krn alasan taktik-teknik, sdm maupun sarana/prasarana ๐๐๐ :
1. Ini kali pertama โ๏ธ AL melengkapi diri dg wahana pertempuran AKS yg bersifat “multistatic sonar system/MSS”, yaitu konsep perburuan kasel lawan secara berkelompok menggunakan berbagai sensor akustik secara simultan dg pola perburuan yg mengepung lawan utk mendapatkan posisi target secara lebih akurat….baik dg hull mounted,
variable depth sonar, dipping sonar dan sonobuoy. Sebagian dr sensor tsb sdh kita miliki maupun akan segera diadakan (VDS&sonobuoy) โโโ
Nah, utk mengawakinya AL telah mengirim tim perwira utk mengikuti kursus mengenai doktrin, taktik & teknik pertempuran AKS dg konsep MSS tsb diatas โ๏ธ di India dan selanjutnya nanti sepulangnya para perwira tsb akan menggodok ilmu yg diperoleh dr india, dan menyusun konsep operasi yg diadaptasikan dg kondisi geografis kita dan.peralatan yg kita miliki dlm waktu dekat ๐ฎ๐ณ๐ฎ๐ณ๐ฎ๐ณ
Demikian juga secara bergiliran, para pilot heli panther berlatih memanfaatkan sarana simulator milik airbus-helicopter di singapura (salah satunya telah gugur dalam kecelakaan heli dauphin di temanggung) ๐๐๐
2. Kemudian mengenai sarananya…๐คท
Heli-heli AKS ini akan menjadi kelengkapan organik kapal-kapal perang yg memiliki kemampuan utk mengakomodasinya….syaratnya tentusaja memiliki hangar, personel&sarana perawatan heli selama berlayar dan sanggup membawa perlengkapan penunjang pertempuran AKS spt torpedo.
Dari seluruh kapal perang yg kita miliki maka hanya terbatas pada 2 tipe saja yg memenuhi syarat yaitu, tipe Van Speijk & Sigma 10514/PKR saja โ ๏ธ
Namun dalam pengoperasiannya, hanya kapal-kapal baru kelas Sigma&PKR saja yg >>DIPASTIKAN<< telah benar2 telah siap menyongsong konsep pertempuran AKS modern ini….karena mereka memiliki sarana pelipatganda kekuatan yaitu "Link Y/thales", yg menjadi syarat shg sanggup bertukar data sasaran antara pemindaian yg diperoleh dari sensor "dipping sonar", "hull mounted sonar" dan "VDS+sonobuoy๐ nantinya" ๐๐๐
Sementara VS yg jelang masuk masa pensiun, tidak diketahui apakah memiliki fasilitas "Link Y", begitu juga dg fatahillah class…sementara MRLF yg asalnya adalah "costumized" pesanan brunei juga belum diketahui apakah sudah memiliki "Link Y", yang menjadi standar AL โข๏ธ
Sehingga, praktis baru 2 kapal kelas PKR lah yg memenuhi syarat sbg "rumah" bagi heli AKS panther ini ๐ข๐ข๐ข….cocok dg jumlah 2 heli AKS yg akan segera siap dalam waktu dekat ๐๐ซ๐
tadinya saya juga mau nulis komentar, bisa ditaruh di kri 10514, tpi baca tulisan diatas jadi ragu untuk menulis ๐๐๐๐
“Di Martadinata Class, bilah baling-baling dapat dilipat dan dibentangkan dalam durasi 30 menit oleh dua awak saja. Meski ideal untuk hanggar di Martadinata Class, bagian ekor helikopter ini tidak dapat dilipat.”
Iver om…….iver ๐ฑ๐ฑ๐ฑ
Biarkanlah iver tenang disana…๐๐๐