AU Singapura Konfirmasi Pembelian Rudal Hanud RBS-70 NG
|Ada yang menyatukan antara sistem hanud Indonesia dan Singapura, yaitu kedua negara sama-sama pengguna MANPADS (Man Portable Air Defence System) RBS-70. Pun Indonesia dan Singapura sama-sama mengakuisisi generasi awal RBS-70 pada dekade 80-an. Dan ada kabar terbaru dari Negeri Singa, bahwa AU Singapura (RSAF/Republic of Singapore Air Force) belum lama ini telah mengonfirmasi pembelian RBS-70 NG sebagai bagian dari modernisasi Divisional Air Defence Group.
Baca juga: Di Singapura, Ranpur Cadilage Cage dan Rudal RBS-70 Justru Dioperasikan Angkatan Udara
Seperti dikutip dari Shephardmedia.com (16/2/2020), KSAU Singapura, Mayor Jenderal Kelvin Khong mengungkapkan pengadaan RBS-70 NG tersebut dalam sebuah wawancara di Singapore AirShow 2020. RSAF diketahui telah mengoperasikan RBS-70 sejak 1980, namun paket RBS-70 Singapura telah di-upgrade menggunakan rudal Bolide pada tahun 2011. Sementara RBS-70 milik Indonesia masih mentok di rudal MK2. Sejauh ini tak disebutkan berapa unit RBS-70 NG yang akan diakuisisi Singapura dari Saab.
Dalam kesempatan yang sama, Per Uggla, Saab Director of Technical Sales mengatakan, fungsi pelacakan RBS-70 NG dapat memandu rudal hingga jarak 9 km, dan bukan 8 km seperti yang disebutkan selama ini. Uggal menambahkan, hanya diutuhkan beberapa hari penyesuaian bagi operator RBS-70 versi lama untuk dapat mahir menggunakan RBS-70 NG.
Yang menarik dari penggunaan RBS-70 di Singapura, selain justru dioperasikan oleh angkatan udara, selama ini sistem RBS-70 ditempatkan pada platform panser Cadilage Cage V-200. Kabarnya operasional ranpur satu keluarga dengan V-150 ini akan dipensiunkan mengingat usianya yang telah menua. Oleh RSAF, V-200 dipercaya sebagai salah satu elemen Arhanud (Singapore Air Defense Artillery). Disatukan dalam Skadron 165, setidaknya ada 50 unit V-200 berpeluncur RBS-70 kini siap memagari ruang udara Singapura, bersanding dengan elemen Arhanud kelas berat, seperti rudal Spyder dan Hawk.
Kemungkinan RBS-70 NG akan dipasang pada kendaraan baru, dengan kandidat adalah URO VAMTAC 4×4, yaitu jenis rantis yang digunakan pada rudal Starstreak milik TNI AD. Namun, sayangnya back-blast safety radius di VAMTAC 4×4 hanya 60 derajat dan 2 meter. Sehingga kabin pengemudi akan menghalagi arah putaran peluncur rudal, kecuali dudukan penembak dinaikan.
Pilihan lain adalah RBS-70 NG akan dipasang pada rantis lapis baja Renault Higuard 6×6, nantinya sistem peluncur RBS-70 NG akan dipasang di atas, mirip dengan adopsi Mistral Atlas TNI AD pada rantis Komodo 4×4. Nantinya sumber listrik RBS-70 NG dapat diambil langsung dari kendaraan. Khong menambahkan RSAF kini sedang mengevaluasi sistem lain untuk DAG, seperti menggantikan sistem Igla Mekanik di ranpur M113.
Baca juga: RBS-70 NG – Menjajal Simulator Rudal Hanud Supersonic Berpemandu Laser
RBS-70 NG yang diperkenalkan pada tahun 2011 masih mengandalkan rudal Bolide, namun dengan sistem sight di modernisasi dengan Tracking Illuminator System (TIS) dan autotracker. Sight RBS-70 NG juga dilengkapi BORC Thermal Imager, Digital IFF Interrogator, Target Data Receiver dan external power supply. Di RBS-70, rudal melesat mengikuti pancaran laser yang dipancarkan dari peluncurnya. Perangkat elektronik RBS-70 NG pun lebih kompak dan dapat diprogram ulang jika ada software terbaru. (Haryo Adjie)
Apa bisa menjatuhkan F22 raptor d ketinggian 1000meter? Jarak 5kilo meter?
Segera dekati Singapura dan negosiasi mengenai penggunaan rudal RBS-70 NG ini, agar bisa digunakan bersama utk kepentingan bersama. Usahakan buat kesepakatan penggunaan rudal ini scara bergantian: Singapura setahun, NKRI Harga Mati setahun. Begitu seterusnya. Atau beli sistem SHORAD mobile FM-2000 made in Imperium Tiongkok yg canggihnya bukan alang kepalang utk imbangin RBS-70 NG ini.
komen anda menyinggung SARA
Hrs selalu diingat utk terus waspada bhw singapura adlh “cina yahudi” di kawasan asteng! Sejarah dan karakter tradisi hankam mrk identik dgn yahudi israel yg totalitas didukung amrik dan Barat.
Ngomong apa kau? Jual senjata itu ga kenal sara