Asheville Class Gunboat – Dulu Nyaris Dibeli Dua Unit oleh Indonesia
|Kilas balik ke dekade 70-an, saat hubungan Indonesia dan Amerika Serikat sedang ranum, dimana kala itu Indonesia sedang menyiasati kekosongan armada kapal perang sebagai imbas peralihan haluan politik pasca G30S, maka TNI AL mulai mendapatkan empat unit destroyer escort (perusak kawal) Claud Jones Class (aka – Samadikun Class).
Baca juga: Samadikun Class – Destroyer Escort Amerika Serikat dengan Meriam Eks Uni Soviet
Berkat perkuatan kapal perang bekas pakai US Navy itu, Indonesia salah satunya ‘berani’ meladeni babak awal Operasi Seroja di Timor Timur pada tahun 1975. Namun, tahukan Anda, masih dalam payung program FMS (Foreign Military Sales), Amerika Serikat juga pernah menawarkan kapal patroli cepat ke Indonesia.
Pasca era Komar Class buatan Soviet, praktis TNI AL tak memiliki kapal patroli cepat yang punya kecepatan memadai. Sebagai informasi, Komar Class dengan rudal anti kapal Styx punya kecepatan maksimum 44 knots (81 km per jam). Dikutip dari Instagram LembagaKeris, diperlihatkan capture dokumen yang mengindikasikan bahwa Indonesia dahulu pernah punya minat unuk mengakuisisi Asheville Class gunboat.
Setidaknya ada dua unit Asheville Class yang disiapkan untuk Indonesia setelah kapal itu dipensiunkan oleh AL AS. Harga per unit Asheville Class untuk Indonesia disebut ada dikisaran US$500 ribu. Namun, setelah melalui pertimbangan yang alasannya tidak disebutkan, Pemerintah Indonesia tidak jadi membeli Asheville Class gunboat.
Asheville Class gunboat dari sejarahnya dirancang untuk kebutuhan AL AS dalam menanggapi Krisis Rudal Kuba. Kelas kapal ini dinamai untuk sebuah kota di barat Carolina Utara dan kursi dari Buncombe County. Asheville Class awalnya ditunjuk sebagai kapal perang motor PGM, tetapi direklasifikasi pada tahun 1967 sebagai kapal patroli kombatan PG.
View this post on Instagram
Asheville Class menggunakan sistem propulsi gabungan diesel atau turbin gas (CODOG); mesin diesel Cummins kembar untuk daya tahan, dan turbin gas GE LM1500 untuk melesat dengan kecepatan tinggi. Kontrol mesin dioperasikan oleh pneumatik. Baling-baling pitch reversibel yang dapat dikontrol memungkinkan kapal berhenti dalam waktu kurang dari dua panjang kapal dari kecepatan penuh.
Asheville Class adalah kapal turbin gas pertama di Angkatan Laut AS, serta yang pertama dengan lambung aluminium dan superstruktur fiberglass.
Asheville Class punya panjang 50,1 meter, lebar 7,3 meter dan berat 240 ton. Dengan mesin CODOG, kapal dapat melaju maksimum 16 knots (30 km per jam) saat menggunakan 2x mesin diesel Cummins VT12-875, dan 42 knots (78 km per jam) saat menggunakan 2x mesin turbin General Electric LM1500. Diawaki 24 personel, kapal patroli ini dapat berlayar sejauh 3.100 km.
Asheville Class dipersenjatai 1x meriam 50 Mk 34 kaliber 76 mm pada haluan; 4x senapan mesin berat 12,7 mm; dan 1x meriam Bofors 40 mm/60(56) Mk 10 pada buritan. Lima dari kapal perang ini dilengkapi dengan berbagai rudal menggantikan meriam 40 mm.
USS Benicia melakukan uji tembak pada musim semi 1971 dengan sistem rudal permukaan-ke-permukaan AGM-12 Bullpup yang dimodifikasi dan USS Antelope dan USS Ready dilengkapi dengan dua sel peluncuran di belakang ditambah kotak pengisian ulang di dek. USS Grand Rapids dan USS Douglas dilengkapi dengan rudal ARM Standar yang ditingkatkan.
Baca juga: Kraljevica Class – Kapal Patroli Pemburu Kapal Selam, Andalan TNI AL di Era 50-an
Secara keseluruhan, ada 17 unit Asheville Class gunboat yang berhasil diproduksi pada periode 1966 – 1971. Meski batal berpindah tangan ke Indonesia, beberapa kapal cepat ini diakuisisi secara bekas pakai oleh Yunani, Kolombia, Turki dan Korea Selatan. (Gilang Perdana)
Bismillah semoga saja ditahun 2024 dapat ditambah kapal selam TNI AL,dan pengembangan R.80 jadi pesawat sekelas Poseidon,semoga anggota komisi I DPR RI dimasa resesnya ditahun 2022 dapat bahan masukan untuk penambahan,pengembangan industri kapal selam baik kelas 214 maupun 218 sg.pengembangan R.80 jadi setipe dengan Poseidon milik Amerika,Jangan putus asa dengan berbekal semangat industri industri ini dapat dikerjakan oleh injener injener muda Indonesia.