Hari ini, 61 tahun lalu yang bertepatan dengan 7 Desember 1961, telah terbang perdana SA321 Super Frelon buatan Aerospatiale (d/h Sud Aviation), atau saat ini dikenal dengan nama Airbus Helicopters. Seandainya pengadaan helikopter angkut berat Leonardo AW101 tidak terganjal masalah, maka boleh jadi TNI AU kini telah mengoperasikan helikopter dengan fasilitas pintu rampa (ramp door). Dimana sebelumnya, helikopter angkut berat dengan ramp door pernah dimiliki TNI AU (d/h – AURI) lewat seri Mi-6 di era 60-an. Namun tahukah Anda, bahwa ada satu sosok helikopter angkut berat TNI AU lain yang juga beroperasi dengan ramp door? (more…)
Kilas balik ke dekade 70-an, saat hubungan Indonesia dan Amerika Serikat sedang ranum, dimana kala itu Indonesia sedang menyiasati kekosongan armada kapal perang sebagai imbas peralihan haluan politik pasca G30S, maka TNI AL mulai mendapatkan empat unit destroyer escort (perusak kawal) Claud Jones Class (aka – Samadikun Class). (more…)
AMX-13 VCI (Véhicule de Combat d’Infanterie) dikenal sebagai salah satu alutsista berusia tua yang masih dioperasikan oleh satuan Kavaleri TNI AD. Dari platform tank ringan AMX-13, ranpur lapis baja angkut personel ini mudah dikenal sosoknya oleh pemerhati alutsista. Seperti sudah identik senjata yang dibawanya adalah satu pucuk senapan mesin berat M2HB kaliber 12,7 mm dalam kubah yang terbuka (open mounting). Namun, ternyata ada fakta lain yang menarik. (more…)
Wujudnya memang tak sebesar kapal penjelajah KRI Irian, namun KRI Ratulangi bila dibandingkan saat ini dengan LPD (Landing Platform Dock) Makassar Class, maka sosok kapal tender kapal selam Don Class buatan Uni Soviet ini ukurannya akan terlihat lebih besar. Tentang debut kapal perang ini pun sudah banyak diulas, termasuk dalam artikel yang cukup detail di Indomiliter.com. (more…)
Sebagai satuan lapis baja perisai Ibu Kota, Batalyon Kavaleri 7 Pragosa Satya (d/h YonKav 7 Sersus – Panser Khusus) identik dengan keberadaan panser V-150 produksi Cadilage Cage, Amerika Serikat. Sejarah pengabdian panser 4×4 ini tak perlu disangsingkan lagi dalam beragam operasi di dalam dan luar negeri. Sejak penggelaran V-150 di Bumi Loro Sae (Operasi Seroja), di Kamboja dalam Kontingen Pasukan Garuda, operasi kamdagri di Aceh dan Papua, telah membuktikan kehandalan panser yang dinobatkan sebagai salah satu alutsista favorit di Asia Tenggara. (more…)
Tentu bukan cerita baru bahwa jalur komunikasi penting di Indonesia telah disadap atau berpotensi kuat disadap pihak asing. Maklum, sampai saat ini lebih dari 90 persen teknologi perangkat komunikasi di Indonesia didominasi produk dari luar negeri. Itu baru dari sisi perangkat, belum lagi dari sisi aplikasi yang marak menggunakan layanan OTT (Over The Top) dari luar negeri seperti Facebook, Twitter, BlackBerry dan WhatsApp. Maka tak heran bila komunikasi di level taktis dan strategis juga rentan penyadapan meski telah dilakukan enkripsi sekalipun. Namun penyadapan komunikasi di era terestrial yang melibatkan peran satelit baru dihadapi Indonesia pada dekade 70-an.
Selama 72 tahun pengabdian TNI AL, sudah ratusan kapal perang dari berbagai jenis yang ‘datang dan pergi’ untuk mengawal kedaulatan Laut NKRI. Melalui proses waktu, kebanyakan kapal dipensiunkan karena usia tua, lainnya ada yang terpaksa pensiun akibat kecelakaan di lautan. Namun adakah kapal perang TNI AL yang karam atau tenggelam akibat serangan lawan? Jawabannya ada, insiden yang menimpa KCT (Kapal Cepat Torpedo) KRI Matjan Tutun 650 (Jaguar Class) di Laut Arafuru pada 15 Januari 1962 adalah buah dari serangan kombinasi meriam kapal perang AL Kerajaan Belanda. Lain dari itu? (more…)
Nama senjata yang satu ini jelas bukan barang baru, pasalnya sosok bom pintar (smart bomb) yang diberi label Guided Bomb Unit (GBU)-12 Paveway II LGBs (Laser Guided Bombs) sudah malang melintang debutnya sejak era Perang Vietnam (1968). Diracik oleh Texas Instrument (sekarang – Raytheon), keluarga Paveway LGBs menjadi varian bom pintar yang paling laris dipasaran, terkhusus pada varian GBU-12 LGBs yang mencomot platform dumb bomb paling populer di lini kesenjataan NATO, yakni MK82. Begitu masif digunakan di banyak palagan pertempuran, menjadikan nama GBU-12 terasa ‘biasa-biasa’ saja, tapi jadi tak biasa seperti yang dilakukan AU Malaysia baru-baru ini. (more…)
Yang ini kodratnya adalah pesawat angkut sipil ringan, namun karena pernah digunakan oleh Puspenerbad (Pusat Penerbangan Angkatan Darat) TNI AD, maka pesawat bermesin propeller ini masuk kedinasan dalam dunia militer. Inilah BN-2A Islander, pesawat jenis utility aircraft produksi Britten-Norman dari Inggris, ikut ambil bagian dalam babak awal Operasi Seroja di Timor Timur. Meski basis BN-2A kemudian ada yang diluncurkan dalam varian militer, Islander milik TNI AD tidak dipersenjatai, perannya lebih ke fungsi angkut dan pengintaian taktis. (more…)
Meski tak lagi menjadi kekuatan udara nomer satu di kawasan Asia Tenggara, TNI AU untuk urusan pengalaman tempur, khususnya yang menyangkut bantuan tembakan udara adalah kekuatan yang amat diperhitungkan. Walau toh hingga kini masih mengandalkan dumb bomb, dalam catatan TNI AU punya pengalaman dalam menggunakan bom cluster (bom tandan), atau ada yang menyebut sebagai bom curah. Karena punya daya rusak yang besar, bahkan tak jarang menimbulkan collateral damage, penggunaan bom cluster telah dilarang dalam hukum Humaniter Internasional.