Ancaman Buat Satelit Mata-mata AS, Cina Pamerkan Rudal Interseptor Anti Satelit Terbaru HQ-29
Parade militer besar-besaran saat Victory Day ke-80 di Beijing, 3 September 2025, secara langsung membawa pesan bagi Amerika Serikat dan Barat, yakni kemampun Negeri Tirai Bambu di segmen senjata Anti-Ballistic Missile (ABM) dan senjata anti satelit – Anti-Satellite (ASAT) weapon, yang menyiratkan bahwa satelit mata-mata (spy satellite) dapat dieliminasi di luar angkasa bila mengganggu kepentingan Beijing.
Dan jenis ABM dan ASAT yang pertama kali dipamerkan saat Victory Day adalah rudal pencegat (interceptor) HQ-29. Sistem imendapat sorotan sebagai pertahanan ekso-atmosferik canggih yang mampu menembak target di luar atmosfer, termasuk satelit di orbit rendah. HQ-29 dikembangkan sebagai sistem pertahanan ekso-atmosferik, mampu mencegat rudal balistik di fase mid-course (dalam ruang angkasa) sekaligus satelit berbahaya di orbit rendah.
Dalam arsenal ASAT Cina, HQ-29 diposisikan di antara HQ-19 (pertahanan pada ketinggian tinggi, terminal phase) dan HQ-9 (defense jarak rendah). HQ-29 sering dibandingkan dengan sistem canggih Amerika seperti SM-3 dan Ground-based Midcourse Defense (GMD), ataupun Rusia S-500 dan PL-19 Nudol.
HQ-29 diluncurkan dari transport-launcher (TEL) beraksis enam (12 roda), kendaraan basisnya buatan industri truk militer Cina, kemungkinan Taian TAS-series atau varian serupa yang memang dipakai untuk sistem HQ-9/HQ-19.
TEL HQ-29 membawa dua canister rudal berdiameter sekitar 1,5 meter dan panjang sekitar 7,5 meter, menunjukkan ukuran dan jangkauan yang lebih besar dibanding HQ-19. Tidak seperti kebanyakan sistem mid-course lain yang menggunakan silo tetap, HQ-29 yang berbahan bakar padat (solid-fueled interceptor), bersifat mobile, memungkinkan penempatan fleksibel sesuai kebutuhan pertahanan.
Jarak luncur HQ-29 diperkirakan dapat mencapai 400–600 km, dengan ketinggian intersepsi lebih dari 150 km. Sebagai rudal pencegat, HQ-29 menggunakan metode intersepsi hit-to-kill (penghancuran kinetik) atau hit-to-kill kinetic kill vehicle (KKV) dengan panduan ganda berupa radar dan infra merah, serta thruster gas mikroskopik.
Kecepatan HQ-29 diperkirakan mampu mencapai Mach 10–14 agar cukup cepat untuk mencegat rudal balistik di luar atmosfer maupun satelit di LEO (Low Earth Orbit). Sementara berat HQ-29 sekitar 7–9 ton per rudal, sudah termasuk motor roket berbahan bakar padat bertingkat, guidance section, dan kinetic kill vehicle di bagian ujung.
Rusia Uji Coba Rudal Balistik Anti Satelit Nudol, Washington Dibuat Mencak-mencak
HQ-29 dikembangkan oleh China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC), khususnya oleh Akademi ke-2 (Second Academy), yaitu divisi yang fokus pada sistem pertahanan udara dan anti-rudal. Beberapa sumber juga menyebut keterlibatan China Academy of Defense Technology (CADT) dan China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC), tapi CASIC biasanya jadi produsen utama sistem HQ-series.
Dengan kemampuannya, Media lokal menyebut HQ-29 sebagai “double-barreled satellite hunter”, memicu kekhawatiran atas meningkatnya militerisasi ruang angkasa dan kompetisi strategis dengan kekuatan global lainnya. HQ-29 bukan hanya sistem baru—namun juga penanda bahwa Cina secara serius memasuki ranah pertahanan antarbintang dan antissatelit, membaurkan batas antara sistem pertahanan rudal dan pertahanan ruang angkasa.
79M6 Kontakt – Rudal Anti Satelit dari Era Perang Dingin yang Sedang ‘Dibangkitkan’ Rusia
Cina sudah lumayan lama merintis pengembangan rudal ASAT, program awal dimulai pada tahun 1980-an, yaitu lewat penelitian teknologi rudal anti-satelit berbasis rudal balistik. Proyek awalnya berbasis DF-21 yang dimodifikasi, tapi tidak masuk produksi penuh.
Baru pada 11 Januari 2007, Cina melakukan uji penebakkan SC-19 (versi modifikasi dari rudal balistik DF-21) untuk menghancurkan satelit cuaca Tiongkok sendiri (Fengyun-1C) di orbit rendah 865 km. Hasilnya sukses, tapi menimbulkan banyak puing antariksa dan menuai kritik internasional. SC-19 ini dianggap sebagai ASAT pertama Cina yang operasional. Hingga saat ini, setidaknya ada 6 jenis rudal ASAT yang telah dibuat Cina, dengan yang terbaru adalah HQ-29. (Gilang Perdana)
ASM-135 ASAT – Satu-satunya Rudal dari Jet Tempur yang Sukses Hancurkan Satelit di Luar Angkasa