Ganggu Akses Starlink, Rusia Mulai Produksi “Kalinka” – Sistem Jammer Anti Satelit Komunikasi
|Ribuan konstelasi satelit komunikasi Starlink bukan ancaman langsung bagi Rusia, namun tebaran jaringan satelit, yang sampai Desember 2024 mencapai lebih dari 7.500 unit, sedikit banyak bisa mengganggu kepentingan strategis Rusia, terlebih bila dikaitkan dalam konflik di Ukraina, lantaran pihak lawan banyak memanfaatkan akses internet satelit dari Starlink.
Meski secara teori bisa, menghancurkan satelit milik SpaceX dengan senjata laser belum bisa dilakukan saat ini, pun menandingi konstelasi Starlink rasanya juga berat, termasuk untuk ukuran Cina sekalipun. Nah, rupanya Negeri Beruang Merah tidak tinggal diam, akses satelit Starlink sebisa mungkin harus dieliminir, khususnya yang digunakan oleh pasukan Ukraina.
Adalah Center for Unmanned Systems and Technologies, organisasi nirlaba otonom di Rusia tengah mengembangkan sistem ‘Starlink Killer’ yang disebut Kalinka.
Sistem Kalinka tidak dirancang untuk menghancurkan Starlink, melainkan Kalinka digadang dapat menemukan, mendeteksi dan mengganggu (melawan) sinyal yang dipancarkan perangkat pengguna Starlink di darat – terminal pengguna atau dishes Starlink. Terminal ini menggunakan frekuensi radio di pita Ka dan Ku yang cocok untuk komunikasi kecepatan tinggi.
Sejak SpaceX mulai menyediakan terminal Starlink ke Ukraina setelah invasi skala penuh Moskow, maka jaringan internet satelit tersebut telah menjadi sangat penting bagi pasukan Ukraina, khususnya dalam mengarahkan drone udara dan laut untuk menyerang target utama Rusia.
Keunggulan teknologi Starlink tentu tidak luput dari perhatian Moskow, yang telah berupaya melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi efektivitas komunikasi Starlink.
Menurut kantor berita Rusia TASS, Center for Unmanned Systems and Technologies (CBST) telah mengembangkan sistem yang disebut sistem pemantauan Kalinka yang secara khusus untuk menemukan dan melacak sinyal dari terminal Starlink.
Bentuk Jaringan Satelit Komunikasi ala Starlink, Rusia Ingin Orbitkan 2.600 Satelit pada Tahun 2026
Sistem Kalinka saat ini sedang menjalani uji coba tempur dan akan memungkinkan identifikasi drone “Baba Yaga” Ukraina dan pesawat nirawak lainnya. Andrei Bezrukov, pimpinan CBST mengemukakan bahwa sebelum diperkenalkannya Kalinka, kehadiran drone Ukraina dilacak secara visual.
Melalui Kalinka, kini dapat ditemukan drone udara dan drone laut yang terhubung dengan Starlink dan akan memungkinkan pasukan Rusia untuk menargetkannya pada jarak hingga 15 kilometer. Kalinka tampaknya memiliki kemampuan untuk mendeteksi simpul komunikasi Starlink yang bergerak dan diam. Sistem ini juga dapat diintegrasikan ke dalam berbagai platform, termasuk jet ski, kapal permukaan, dan helikopter.
Selain itu, teknologi tersebut dapat digunakan untuk menemukan terminal komunikasi Starlink yang ditempatkan di darat dalam zona konflik. Eurasiantimes.com menyebut, sistem Kalinka telah memasuki produksi skala kecil.
Sejak invasi Rusia tahun 2022, Starlink telah memberikan keuntungan penting bagi militer Ukraina yang lebih kecil dan telah memungkinkan unit untuk berbagi akses data drone secara realtime dan menjaga komunikasi bahkan di daerah-daerah di mana jaringan tradisional terganggu.
Menariknya, pasukan Rusia juga mulai menggunakan terminal Starlink pada pasar gelap di garis depan, memanfaatkan teknologi tersebut untuk mencapai keuntungan taktis dalam situasi tertentu. (Gilang Perdana)
Rusia Pamerkan Murena-300S – Drone Laut (USV) Kamikaze yang Diduga Gunakan Antena Starlink
Mulai perang bintang. Sungguhan.
Pernika atau Perang Elektronika adalah bukan hal yang tabu apalagi aneh dalam peperangan modern terlebih pada abad 21 ini makin berkembang pola dan tata caranya. Semua negara termasuk RI wajib menguasainya jika ingin dominan dalam perang