Terungkap! Prototipe Kedua Jet Tempur KAAN (P1) Lebih Kecil: Ini Alasan Desain Stealth Turki Diubah
|Mendekati tahap akhir perakitan, prototipe kedua jet tempur stealth KAAN belum lama ini terlihat ‘sepintas’ di fasilitas produksi Turkish Aerospace Industries (TAI/Tusas). Lewat sebuah foto yang dibagikan oleh Turkish Armed Forces Foundation (TSKGV) di media sosial, prototipe kedua KAAN, yang juga disebut P1, terlihat hampir selesai perakitannya.
Dibandingkan dengan prototipe pertama, prototipe kedua memiliki desain yang lebih matang karena akan digunakan dalam fase pengujian yang lebih lanjut bersama prototipe ketiga. Prototipe P1 dan P2 dijadwalkan untuk memulai uji terbangnya pada musim semi 2026 (sekitar kuartal kedua 2026) dan dua tahun setelah penerbangan perdananya.
Prototipe kedua dan ketiga saat ini sedang dalam tahap integrasi sistem tempur (system integration). Tahap ini melibatkan pemasangan dan pengujian semua komponen penting seperti radar AESA, sensor, avionik, dan sistem kendali penerbangan, berdasarkan data yang dikumpulkan dari dua uji terbang prototipe P0 yang sukses pada tahun 2024. Uji terbang awal akan berfokus pada validasi kontrol penerbangan, aerodinamika, dan konfigurasi dasar pesawat sebelum integrasi senjata dilakukan.
🇹🇷 The second prototype of KAAN was seen for the first time during the Turkish Armed Forces Foundation’s visit to TUSAŞ.
👉 We’d love to hear your thoughts! Please share your opinion on the KAAN project in the comments below. pic.twitter.com/92YqGpnoJA
— Global Defense Insight (@Defense_Talks) September 26, 2025
Varian operasional pertama, Block 10, direncanakan masuk layanan pada 2029. Varian ini akan memiliki kemampuan tempur yang terbatas pada awalnya, yang akan ditingkatkan secara bertahap melalui pembaruan perangkat lunak.
Pengembangan mesin turbofan buatan Turki, TF35000, sedang dikebut oleh TEI (Tusas Engine Industries) dan ditargetkan untuk diintegrasikan ke KAAN paling lambat pada 2032, untuk mengurangi ketergantungan pada mesin impor (saat ini menggunakan GE F110).
Mengapa Prototipe Kedua Lebih Kecil?
Prototipe kedua (P1) dari jet tempur KAAN didesain sedikit lebih kecil daripada prototipe perintis (P0). Pengurangan ukuran pada P1 adalah hasil dari analisis data penerbangan P0 dan bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja dan potensi pengembangan di masa depan, terutama untuk optimalisasi kinerja supercruise.
Aturan praktis dalam desain pesawat adalah bahwa pengurangan dimensi (panjang, lebar, dan tinggi) secara otomatis mengurangi berat kosong (empty weight) pesawat. Bobot yang lebih rendah sangat penting untuk mencapai kemampuan supercruise, yaitu terbang secara supersonik tanpa menggunakan afterburner (pembakar lanjut).
Demi Jet Tempur Stealth KAAN, Turki Mohon ke AS untuk Bisa Memproduksi Mesin GE F110
Supercruise adalah fitur utama jet tempur generasi kelima. Bobot yang lebih ringan dikombinasikan dengan penyempurnaan aerodinamis akan mempermudah KAAN mencapai kecepatan dan daya jelajah yang diinginkan.
Pengurangan ukuran pada P1 juga terkait penyempurnaan aerodinamika dan stealth. Prototipe P0 bertindak sebagai demonstrator konsep besar. Setelah P0 terbang dan diuji, insinyur mendapatkan data riil tentang bagaimana pesawat berperilaku di udara. Pengurangan ukuran seringkali dikaitkan dengan penyempurnaan bentuk dan kontur untuk meminimalkan pantulan radar (Radar Cross-Section / RCS), sebuah faktor yang sangat penting dalam desain siluman (stealth). Beberapa laporan menyebutkan P1 memiliki desain saluran masuk udara (air intake) yang direvisi.
Meskipun terlihat kontradiktif, membuat badan pesawat sedikit lebih kecil namun lebih efisien memungkinkan adanya ruang dan bobot yang tersedia untuk integrasi sistem yang sangat kompleks di masa depan.
KAAN dilaporkan memiliki dua jenis ruang senjata internal, yakni Main Weapon Bay (Ruang Senjata Utama), terletak di bagian bawah tengah badan pesawat, di antara roda pendaratan. Ini dirancang untuk membawa rudal jarak jauh dan bom besar, dan Side Fuselage Bays (Ruang Samping Badan Pesawat), terletak lebih jauh ke depan, di samping intake udara. Ruang ini biasanya digunakan untuk rudal jarak pendek atau menengah yang perlu dikeluarkan dengan cepat.
Perubahan ini menunjukkan bahwa program KAAN sudah berpindah dari fase pembuktian konsep ke fase optimasi kinerja dan sistem yang lebih ketat, sejalan dengan praktik pengembangan jet tempur canggih secara global (misalnya, prototipe YF-22 yang juga lebih besar daripada desain akhir F-22 Raptor). (Gilang Perdana)