Demi Jet Tempur Stealth KAAN, Turki Mohon ke AS untuk Bisa Memproduksi Mesin GE F110
|Jadwal penerbangan perdana jet tempur stealth KAAN yang seharusnya pada 27 Desember 2023 telah ditunda dan baru akan dilakukan dalam beberapa minggu mendatang atau pada awal tahun 2024. Dan masih terkait debut KAAN, ada kabar bahwa pemerintah Turki tengah mengajukan permohonan kepada Amerika Serikat untuk bisa memproduksi bersama mesin jet turbofan F110 buatan GE (General Electric) Aerospace yang juga diperuntukkan sebagai dapur pacu jet tempur F-16.
Baca juga: 27 Desember, Jet Tempur Stealth (Turki) KAAN Dijadwalkan Terbang Perdana
Dikutip dari Bloomberg.com (28/12/2023), Turki yang notabene anggota senior NATO berencana memproduksi mesin GE F110 di dalam negeri untuk memastikan pasokan tahap awal pada jet tempur KAAN yang dikembangkan Turkish Aerospace Industries (TAI) dengan dukungan BAE Systems Plc Inggris.
Setiap satu unit jet tempur KAAN membutuhkan dua mesin afterburning turbofan F110, dan Turki berencana untuk mengembangkan versinya sendiri jika negara tersebut kelak mampu mengembangkannya sendiri.
“Turki menargetkan mesin pesawat produksi domestiknya siap pada tahun 2028,” kata Menteri Pertahanan Yasar Guler baru-baru ini kepada wartawan.
Permintaan Turki untuk produksi bersama mesin GE F110 mengikuti kesepakatan yang dicapai pada bulan Juni antara TUSAS Engine Industries Inc.atau TEI, Turki, dan GE Aerospace. Perjanjian tersebut memperpanjang izin TEI untuk melakukan layanan pemeliharaan tingkat depot pada F110 untuk beberapa negara yang mengoperasikan pesawat tempur F-16 dan F-15. Sebagai catatan, TEI adalah salah satu produsen suku cadang mesin F110 terbesar.
Sementara itu, komite parlemen Turki pada hari Selasa lalu mengajukan persetujuan atas masuknya Swedia ke dalam NATO seperti yang diminta oleh Presiden AS Joe Biden – sebuah syarat yang melekat pada penjualan 40 unit F-16 Block 70 baru dan 79 kit peningkatan untuk memperbarui armada F-16 lama.
Turki sudah terlambat untuk memensiunkan jet F-4-nya dan ingin melakukan upgrade pada armada F-16-nya sebagai solusi sementara. Lain dari itu, Turki juga berupaya memperoleh jet Eurofighter Typhoon, meski lagi-lagi harus melobi kepada Jerman. (Gilang Perdana)