Lihat Langsung “Almak” – Kapal Latih Taruna Angkatan Laut Mancanegara dengan Awak Sipil

Pada tanggal 3 Oktober 2024, Indomiliter.com berkesempatan untuk bertandang ke galangan Piriou di Kota Concarneau, Perancis Bagian Utara. Selain mendapat kesempatan langsung melihat pembanguna kapal penyapu ranjau City class pesanan Belgia dan Belanda, di fasilitas yang sama kami juga mendapat kesempatan untuk melihat dari dekat “Almak”, kapal latih dasar untuk kadet taruna Angkatan Laut Perancis dan luar Perancis.

Baca juga: Rusia Luncurkan “Nikolai Kamov” (Project 14400) – Kapal Latih untuk Operasi Penerbangan Helikopter di Lautan

Lantaran merupakan kapal latih dasar, maka Almak tampil biasa-biasa saja. Bahkan kapal jenis ini mampu diproduksi oleh galangan swasta di Indonesia. Namun, menjadi tidak biasa lantaran Almak digunakan sebagai kapal latih oleh salah satu kekuatan angkatan laut terbesar di dunia.

Tidak seperti di Indonesia, kapal latih ini tidak dioperasikan oleh awak militer, seluruh kru nya adalah warga sipil, meski komandan kapal merupakan seseorang yang pernah bertugas di angkatan laut Perancis. Meski begitu, gaya kedisiplinan dan pelatihan navigasi, baik navigasi manual dan elektronik kesemuanya sudah mengikuti pakem atau standar militer Perancis.

Sebagai kapal latih, Almak dilengkapi dengan ruang anjungan dengan space footbridge yang menyajikan pandangan 360 derajat. Kapal ini dibekali dengan dua mesin berdaya 662 kilowatt, dua propeller , dua generator dan fresh water production.

Secara keseluruhan, Almak adalah kapal yang terbilang kecil, panjang keseluruhan lambung kapal 44 meter, lebar 9,6 meter. Almak dapat melaju dengan kecepatan maksiumum 12 knots dan kecepatan jelajah 10 knots.

Kapten kapal menjelaskan bahwa Almak sengaja punya kecepatan di 12 knots, lantaran kecepatan tersebut sudah dipandang ideal untuk misi pelatihan dasar. Dalam sekali berlayar, Almak dapat membawa 17 penumpang (siswa) dengan model twins kabin dengan tiga integrated shower dan kamar).

Walau dimensi Almak kecil, namun kapal ini telah dilengkapi standar perangkat dan fasilitas pendukung modern, seperti kapal ini dilengkapi crane untuk menurukan dan menaikan boat serta kargo, juga ada ruang dekompresi untuk penyelam. Pada bagain buritan juga tersedia low deck untuk mendukung aktivitas penyelamanan.

Dibangun oleh Piriou, nama kapal yang diambil dari bintang di konstelasi Andromeda ini, secara operasional dimiliki oleh Defense Council International (DCI). Kapal ini ditujukan untuk digunakan oleh para siswa yang mengikuti perwira asing yang dilatih oleh DCI Navfco. Kapal ini memungkinkan DCI untuk menanggapi meningkatnya jumlah siswa asing yang dilatih di Perancis.

Almak mengadopsi desain P43, sebuah konsep kapal patroli yang dikembangkan oleh Piriou. Dibangun di Concarneau oleh galangan kapal Piriou, peletakan lunas pertama Almak dilakukan pada September 2012. Kapal ini diluncurkan pada Juli 2013 dan dikirim pada September 2013. NavOcéan, anak perusahaan DCI dan Piriou, bertanggung jawab atas pengoperasiannya.

Almak telah melatih selusin kadet dari Arab Saudi, Kuwait, Libya, dan Qatar dan akan menyediakan 35–40 minggu pelayaran per tahun. Kapal ini dapat digunakan untuk menerima penyelam magang untuk misi pengawasan dan peralatan navigasi eksperimental. (Haryo Adjie – Concarneau)

Kedepankan Efisiensi, Angkatan Laut Singapura Pilih Sewa Kapal Kargo Ro-Ro Sebagai Wahana Latih