Beijing Pecahkan Rekor, Pawai 68 Pesawat Militer dan 13 Kapal Perang Melintasi Selat Taiwan dalam Satu Hari
|Beijing benar-benar murka atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi ke Taiwan pada 2 Agustus lalu. Selain menggelar latihan perang di enam zona yang ‘mengepung’ wilayah Taiwan, militer Cina juga telah meluncurkan rudal balistik hipersonik DF (Dongfeng)-17 yang melintasi Pulau Formosa. Tidak cuma itu saja, militer Cina pada Jumat, 5 Agustus 2022, memecahkan rekor dengan menerbangkan pesawat militer dalam jumlah terbesar melintasi Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) di Selat Taiwan.
Baca juga: Cina Luncurkan Rudal Balistik Hipersonik DF-17 Langsung ke Arah Taiwan
Dikutip dari Taiwannews.com (5/8/2022), disebutkan pada 5 Agustus lalu ada 68 pesawat militer Cina yang melintasi ADIZ Taiwan dalam satu hari. Ada 49 unit pesawat yang terdeteksi di timur garis tengah Selat Taiwan, antara lain 7 unit Chengdu J-10, 6 unit Shenyang J-11, 10 unit Shenyang J-16 dan 24 unit Sukhoi Su-30. Sementara di luar jet tempur, terdeteksi dua unit pesawat intai maritim/anti kapal selam Shaanxi Y-8. Dari jumlah tersebut, enam jet tempur J-11 dan 24 pesawat Su-30 langsung melintasi garis tengah.
Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan juga mengumumkan bahwa ada 13 kapal perang Angkatan Laut Cina yang berlayar di ADIZ Taiwan. “Selain itu, banyak dari pesawat dan kapal ini melintasi garis tengah dan “sangat memperburuk situasi saat ini di Selat Taiwan,” bunyi pernyataan Kemhan Taiwan.
49 PLA 🇨🇳 aircraft entered Taiwan’s ADIZ today. The numbers included:
7x J-10
6x J-11
10x J-16
24x Su-30
1x Y-8EW
1x Y-8ASW pic.twitter.com/JyEqBzywMs— Intel Air & Sea (@air_intel) August 5, 2022
Tak ingin terpancing provokasi militer Cina, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan angkatan bersenjata mereke menggunakan metode intelijen, pengawasan, dan pengintaian bersama untuk sepenuhnya menyadari dinamika di laut dan di udara. Selain menyiarkan peringatan untuk meninggalkan ADIZ Taiwan, militer Taiwan menggunakan pengintaian udara, patroli udara tempur, kapal angkatan laut, dan menyiagakan sistem rudal berbasis pantai sebagai tanggapan.
Ke-68 pesawat militer Cina yang melanggar ADIZ Taiwan adalah rekor baru sepanjang masa untuk pesawat militer Cina yang paling banyak terlihat di zona itu dalam satu hari. Rekor satu hari sebelumnya adalah 56 pesawat militer, yang terjadi pada 4 Oktober 2021.
Baca juga: Taiwan Kerahkan Albatross, Drone Intai Peronda Laut Cina Selatan
Sejak 1955, telah ada kesepakatan diam-diam antara Cina Daratan dan Taiwan untuk tidak melewati garis tengah (median line), yang juga dikenal sebagai Davis Line. Namun, pada 21 September 2020, Beijing secara sepihak membantah adanya garis tengah di Selat Taiwan. Pada musim gugur tahun 2020, pesawat AU Cina beberapa kali melintasi garis tengah dan memasuki ADIZ Taiwan. (Bayu Pamungkas)
Andaikata 68 pesawat dan 13 kapal ini hanya pengalihan dan tiba2 lanjutkan perjalanan nya langsung ke Natuna apa yang akan kita lakukan. Sementara kita sedang konsentrasi penuh di Super Garuda Shield di Martapura Baturaja, mungkinkah lik Sam akan bantu atau langsung menarik diri dengan alasan tidak mau ikut campur, siapkah para hulubalang Nusantara dengan serangan dadakan.
bahan bakarnya habis berapa liter ya ?
@Kabeerje, Simple. China gak akan berani ngapa-ngapain ke Natuna karena rombongan tersebut tidak dilengkapi dg logistik macam kapal dan pesawat tanker. Bahkan andaikan China membawa Logistik, Pangkalan militer Indonesia di Natuna mungkin sebagian besar akan hancur tapi suplai logistik mereka akan terputus yg artinya hanya akan sedikit kesempatan bagi mereka untuk kembali ke Mainland, bahkan jika mereka kembali ke pangkalan terdekat mereka di Spartly, mereka sudah harus siap dg sergapan serangan udara dari Kalimantan dan Makassar. Butuh persiapan yg luar biasa besar bagi China untuk menyerang dan menguasai Natuna dan itu pasti akan terdeteksi oleh semua pihak termasuk Indonesia.
Jika mereka nekat ingin menginvasi Natuna maka China harus bersiap diri jika seluruh ALKI dan Selat Malaka akan ditutup total oleh Indonesia dan itu artinya setiap kapal kargo dari dan menuju China akan langsung ditenggelamkan. Pakistan dan Bangladesh akan sedikit berpikir ulang untuk membantu China jika lawannya Indonesia karena Indonesia adalah sahabat bagi mereka, Myanmar mungkin akan sedikit membantu tapi Myanmar sendiri sedang mengalami perang saudara dan bisa saja Indonesia bermain Klandestin dg membantu langsung pemberontak disana. Kekuatan angkatan udara dan laut Indonesia sudah lebih dari cukup untuk menetralisir pasukan Myanmar. Praktis China bakalan terkunci karena Rusia sendiri sekarang sedang berperang di Ukraina dan kemungkinan bakal jadi perang yg panjang hingga salah satu pihak ada yg menyerah.
Ingat ya Adhek adhek, itu kapal China cuman pawai buat 17an, bukan buat perang ya. Kalo buat perang beneran bisa hancur tuh China dikeroyok banyak negara termasuk Indonesia. Hhhhhhhhhh
Taiwan sangat mudah diserang & dikuasai karena memang bagian RRC, posisinya dekat daratan RRC, beda dengan Natuna & Asean, RRC cuma modal 9 garis putus yg gak jelas asalnya, letaknya jauh, PLA bisa serang & bom tapi susah untuk mendarat, apalagi ada anggota Asean yg punya pakta khusus dengan AS, paling PLA mondar mandir, konvoi nyenggol dikit doang di Natuna & Asean😁
Keuntungan strategis apa yg didapat china dari invasi ke natuna? Amerika itu tidak akan memulai perang yg tidak mungkin mereka menangkan, strategi Amerika dari dulu adalah meminjam tangan orang lain untuk menghajar musuh nya .
@ Agato … tak perlu dijelaskan utk fery flight jarak jauh sudah pasti bawa bekal spbu diatas sana dan dilaut (misalkan) mereka niat…utk deskripsi sampeyan selanjutnya saya setuju lagian saat ini mesra dgn kita, tapi walau berkawan curiga jalan terus, banyak contoh lik Sam walau secara politik bermusuhan tapi secara ekonomi mereka berkawan dilayar belakang itu tak perlu disebutkan, Malaysia dan Singapura bersahabat tapi kucing2an rebutan pulau karang, hanya saja jangan sampai seperti nasib yg dialami Philipina kepulauan di halaman rumah mereka bisa sampai dikuasai Cina… ngotot tetap kekeuh Natuna wilayah nya apalagi cadangan sda Natuna yg kelewat melimpah diujung rumah kita itu.
Yaelah cina doang.. Klo menurut saya sih kecil kemungkinan cina meneyerang indo.. Bahkan hampir mustahil.. Karna apa ya buat apa nyerang indo wong tinggal kasih duit aja pejabatnya trus suruh stop media.. Adem ayem aja indo jd negara boneka.. Dah kelar..