Fakta sebagian besar pesawat tempur TNI AU adalah berstandar NATO, tentu membawa pengaruh pada adopsi persenjataan yang juga dominan berstandar NATO. Dalam segmen bom udara konvensional (dumb bomb), maka tersebutlah nama bom (Mark) MK82 yang jamak terpasang di jet tempur TNI AU sejak tiga dekade belakangan ini. Tak pelak MK82 didapuk saat ini sebagai bom paling populer di arsenal TNI AU. (more…)
Bila bom udara paling populer saat ini adalah MK82, maka untuk bom dengan bobot terberat yang saat ini operasional digunakan TNI AU, ternyata adalah MK12. Meski namanya jarang terdengar, general-purpose bombs (GP) ini sudah malang melintang digunakan sejak era Perang Korea, Perang Vietnam, bahkan dalam laga Perang Teluk, bom dengan berat 360 kg ini masif diseburkan dari pesawat pembom jarak jauh B-52 Stratofortress. Nah di Indonesia, MK12 ternyata menjadi salah satu senjata udara ke permukaan yang digunakan pada jet tempur F-16 Fighting Falcon. (more…)
Akhir Mei lalu Koopsau I TNI AU menggelar latihan ‘Jalak Sakti 2016’ di Tanjung Pandan, Belitung. Sebagai puncak latihan adalah demonstrasi pelepasan bom MK82 LDGP (Low Drag General Purpose Bomb) dari jet tempur F-16 Fighting Falcon. Setidaknya ada empat unit F-16 yang masing-masing membawa empat bom MK82 yang digunakan untuk menghancurkan tiga pos komando musuh di Buding Air Weapon Range (AWR). (more…)
Militer Indonesia tempo dulu memang digdaya, seperti di lini alutsista udara dahulu mengenal segmen pesawat pembom. Dan, bila bicara pembom maka asosiasi kebanyakan orang di Republik ini langsung mengarah pada sosok Tu-16 Badge dan Il-28 Beagle. Tidak salah memang, karena pembom besutan Uni Soviet adalah yang tecanggih pada jamannya, dan jelas ada kebangaan tersendiri tatkala Indonesia mempunyai pembom jarak jauh sekelas Tu-16. (more…)