Swedia Borong Bom MK82 untuk Kemampuan Serang Darat Jet Tempur Gripen
|Sejak menjadi bagian dari NATO, maka proyeksi kekuatan udara Swedia tak melulu terfokus pada bertahan, menghadapi ancaman langsung dari Rusia, maka penguatan elemen senjata udara ke permukaan untuk melengkapi kemampuan jet tempur Gripen menjadi prioritas.
Baca juga: MK82: Bom Paling “Lethal” Milik TNI AU
Salah satu yang mengemuka adalah menggenjot kemampuan serang darat Gripen dengan mengandalkan bom pintar (smart bomb). Belum lama ini Swedish Defence Materiel Administration (FMV) telah menandatangani kontrak dengan Rheinmetall Italia SPA untuk pengadaan sejumlah bom MK82 guna meningkatkan kemampuan serangan udara ke darat Angkatan Udara Swedia.
Akuisisi ini merupakan bagian dari upaya Swedia yang lebih luas untuk memodernisasi persenjataannya, bertujuan untuk meningkatkan stok amunisi presisi dan meningkatkan interoperabilitas dengan unsur tempur NATO.
Angkatan Udara Swedia mengoperasikan JAS 39 Gripen sejak 1996 dan saat ini memiliki sekitar 80 unit Gripen C/D, dengan pesanan untuk 60 model Gripen E baru yang sedang berlangsung.
Bom MK82 adalah amunisi udara-ke-darat seberat 500 pon (227 kg) yang dirancang untuk penggunaan serbaguna. Bom ini memiliki casing baja yang diisi dengan 87 hingga 89 kg bahan peledak seperti Tritonal atau Composition H6 dan dapat digunakan dalam konfigurasi tanpa pemandu atau dengan pemandu.
Bom ini kompatibel dengan kit GBU-12 Paveway II (dengan pemandu laser) dan GBU-38 JDAM (dengan pemandu GPS/INS), sehingga memberikan fleksibilitas operasional sekaligus meminimalkan kerusakan tambahan dan meningkatkan akurasi target.
Varian standar MK82 menghasilkan radius mematikan hingga 2.400 m², sedangkan versi PFB-82 pra-fragmentasi memperluas area ini hingga 19.200 m² melalui dispersi fragmentasi yang dioptimalkan.
BNL-250/BNT-250 – Kelak Gantikan Pasokan Kebutuhan Bom MK82 untuk TNI AU
Pengiriman pertama bom MK82 dijadwalkan pada musim semi 2025. Kontrak tersebut bernilai lebih dari 100 juta kronor Swedia, yang, berdasarkan akuisisi serupa di Eropa, dapat setara dengan sekitar 500 unit. Pengadaan ini mengikuti investasi Swedia baru-baru ini dalam pod penargetan Litening 5 dari Rafael Advanced Defense Systems dan rudal udara-ke-udara AIM-120C-8 AMRAAM. Pembelian ini menunjukkan komitmen Swedia untuk melengkapi angkatan udaranya dengan sistem senjata yang modern dan dapat dioperasikan bersama.
Rheinmetall Italia SPA adalah pemasok utama bom MK82 di Eropa, memainkan peran penting dalam menyediakan amunisi presisi bagi negara-negara anggota NATO.
Jet tempur Gripen C/D tidak memiliki kemampuan bawaan untuk menjatuhkan bom MK82 tanpa kit pemandu. Gripen C/D lebih dioptimalkan untuk menggunakan bom pintar, seperti GBU-12 Paveway II atau GBU-38 JDAM.
Meskipun secara teknis pesawat bisa dimodifikasi agar dapat menjatuhkan MK82 dalam mode “dumb bomb” (tanpa pemandu), hal ini tidak menjadi prioritas dalam konfigurasi standar Gripen C/D. Sebaliknya, Gripen lebih diarahkan untuk menggunakan persenjataan berpemandu presisi. Jika ada kebutuhan untuk menjatuhkan bom MK82 secara konvensional, maka kemungkinan diperlu melakukan update perangkat lunak dan uji coba tambahan. (Gilang Perdana)
Pindad dan Safran Kembangkan Bom MK82 Sebagai Basis Bom Pintar Hybrid AASM HAMMER
Itu pict pertama Gripen yang ditawarkan Saab untuk India ya karena roundelnya IAF (Indian Air Force), dan pict kedua apakah Gripen milik AU Hungaria (roundelnya) sudah dipersenjatai bom udara berpemandu laser GBU-12 Paveway II?
Betul sekali apa yang disebutkan 🙂