Setelah Luzon, Kini Baterai NMESIS Korps Marinir AS Bentengi Pesisir Pulau Okinawa
|Setelah penggelaran di Kepulauan Batanes, Filipina – wilayah Selat Luzon yang menjadi choke point kapal selam Cina, kini alutsista andalan Korps Marinir AS (USMC) dari jenis NMESIS (Navy Marine Expeditionary Ship Interdiction System) launch vehicle, ditempatkan di Pulau Okinawa, Jepang untuk pertama kalinya.
Pasukan marinir dari 3rd Marine Division berlatih menggunakan NMESIS dalam beberapa minggu terakhir setelah sistem tersebut tiba di Jepang pada 10 Juli 2025. NMESIS, sebuah peluncur tanpa awak yang dapat bermanuver, memberi marinir kemampuan untuk menenggelamkan kapal perang dan target maritim lainnya dari darat.
Baterai (kompi) 12th Medium-Range Missile (MMSL), 12th Marine Littoral Regiment (MLR) dari 3rd Marine Division berfokus pada penyempurnaan penggunaan operasional kritis, termasuk kemampuan bertahan peluncur dan pelaksanaan misi penembakan nosional. Baterai MMSL menempatka NMESIS di berbagai lokasi di seluruh pulau, ungkap Korps Marinir AS dalam siaran pers.
“Kesempatan pelatihan dengan NMESIS memvalidasi efektivitas arsitektur pertahanan kolaboratif kami,” ujar Kapten Kurt James, komandan Baterai MMSL ke-12. “Kami menyempurnakan kemampuan kami untuk mengoordinasikan respons terhadap potensi ancaman, memperkuat komitmen kami terhadap keamanan regional.”
AS Gelar NMESIS di Selat Luzon, Akses Keluar Masuk Kapal Perang Cina di Samudra Pasifik Terancam
3rd Marine Division sebagai bagian dari III Marine Expeditionary Force (III MEF), dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam Latihan Resolute Dragon Korps Marinir AS-Pasukan Bela Diri Darat Jepang (JGSDF), yang berlangsung pada 11-25 September di Okinawa Jepang. Latihan ini dimaksudkan sebagai latihan respons krisis bilateral dan operasi kontingensi.
NMESIS tak lain merupakan peluncur rudal anti kapal Naval Strike Missile (NSM) yang disematkan dalam platform rantis tanpa awak JLTV, dan dioperasikan oleh Korps Marinir AS. Dengan jangkauan NMESIS sejauh 185 kilometer, maka rudal ini dapat mengancam kapal-kapal yang memasuki zona pertahanan pesisir suatu pulau.
Rudal anti kapal pada NMESIS adalah produksi Raytheon Missiles & Defense. Sedangkan rantis tanpa awak JLTV Remotely Operated Ground Unit for Expeditionary (ROGUE Fires) diproduksi Oshkosh Defense.
Pulau Okinawa menjadi sasaran strategis utama bagi Cina jika terjadi konflik. Posisi Okinawa adalah salah satu aset militer paling penting bagi Amerika Serikat di Pasifik, dan karena itu juga menjadi target paling signifikan bagi Cina.
Okinawa adalah rumah bagi sejumlah besar pangkalan militer AS, termasuk Pangkalan Udara Kadena yang sangat besar dan unit Korps Marinir AS. Pangkalan-pangkalan ini berfungsi sebagai pusat logistik, intelijen, dan kekuatan udara yang memungkinkan AS untuk memproyeksikan kekuatan militer ke seluruh kawasan Asia Pasifik. Menetralisir pangkalan-pangkalan ini akan secara signifikan melemahkan kemampuan AS untuk merespons konflik.
Okinawa adalah bagian dari “rantai pulau pertama” yang membentang di lepas pantai Asia Timur. Lokasinya sangat dekat dengan beberapa titik konflik potensial, seperti Taiwan, Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur. (Gilang Perdana)