Update Drone KamikazeKlik di Atas

Senin 6 Maret, Airbus A400M RAF Unjuk Kebolehan di Lanud Halim Perdanakusuma

Bukan sekali saja Airbus A400M bertandang ke Indonesia, terakhir pesawat angkut berat produksi Airbus Defence and Space (ADS) ini mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma pada 23 Maret 2015, kala itu Airbus A400M berperan sebagai pesawat pendukung dan logistik pada kunjungan dua jet tempur Rafale Angkatan Udara Perancis. Dan ada kabar terbaru, rencananya pada hari Senin depan (6/3/2016), Airbus A400M milik AU Kerajaan Inggris (Royal Air Force) akan mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma.

Baca juga: [Polling] Airbus A400M Atlas: Calon Pengganti Terkuat C-130B Hercules TNI AU

Dalam undangan peliputan yang diterima Indomiliter.com (1/3/2016), disebutkan Duta Besar Kerajaan Inggris Untuk Republik Indonesia, HE Moazzam Malik, dan perwakilan RAF akan memberi sambutan pada Senin pagi. Datang jauh dari belahan Eropa, tentu ada maksud tersirat dari kehadiran pesawat angkut berat yang kini jadi andalan AU Kerajaan Malaysia (RMAF). Seperti dikutip dari Janes.com (2/3/2016), kedatangan Airbus A400M membawa misi untuk lebih memperkenalkan kemampuan pesawat.

Meski belum ada kontrak pembelian, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI telah menjatuhkan pilihan pesawat angkut berat untuk TNI AU pada Airbus A400M. Merujuk ke berita sebelumnya, Kemhan RI telah menyetujui pengadaan lima unit Airbus A400M Atlas. Nilai untuk lima unit A400M tersebut disebut mencapai US$2 miliar. Kelima A400M nantinya akan disebar untuk perkuatan armada pesawat angkut berat di Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32. Walau sudah ada konfirmasi tentang unit yang dibeli, namun belum dijelaskan lebih lanjut mengenai skema ToT (Transfer of Technolgy) yang akan diperoleh pihak Indonesia. Selama ini kemitraan antara Airbus Group dan PT Dirgantara Indonesia (DI) telah berlangsung sangat baik dan erat, hampir sebagian besar produk PT DI terkait dengan kerjasama bersama Airbus Group.

Baca juga: Akhirnya! Indonesia Putuskan Beli Lima Unit Airbus A400M Senilai US$2 Miliar

Sebelumnya pada bulan Agustus 2016, petinggi Airbus Defence and Space, Fernando Alonso, selaku Head of Military Aircraft, Airbus Defence and and Space melakukan lawatan kerja di Indonesia. Dalam agenda kerjanya, Alonso akan melakukan pembicaraan dengan pihak Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI dan mitra kerja PT Dirgantara Indonesia (DI). Terkait dengan produk, Airbus A400M dan pesawat angkut sedang C-295 menjadi domain dari area kerja Airbus Defence and Space. Untuk C-295 kini telah beroperasi memperkuat Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma.

Ditilik dari kemampuan angkut dan jangkauan, Airbus A400 berada di antara pesawat angkut strategis C-17 Globemaster III dan C-130J Hercules. Dari sisi teknologi, Atlas punya inovasi tinggi dengan adopsi sistem kemudi fly by wire yang memudahkan penerbangan, sistem forward facing crew cockpit yang membuat operasi penerbangan efisien, dan ruang kabin terbesar yang memungkinkan peberbangan jarak jauh menjadi lebih hemat. Karena sudah serba terkomputerisasi, A400M hanya membutuhkan tiga awak, yakni pilot, kopilot dan loadmaster.

Baca juga: Airbus A400M Atlas – Next Generation, Pesawat Angkut Berat Strategis TNI AU

Sebagai pesawat angkut berat, A400M punya ruang kargo dengan lebar 4 meter, tinggi 3,85 meter, dan panjang 17,71 meter, pesawat ini mampu mengangkut kargo dalam berukuran besar seperti helikopter NH90 atau CH-470 Chinook atau dua buah kendaraan pengangkut infanteri Stryker. A400M juga bisa mengangkut truk semitrailer dengan peti kemas berukuran 6,906 meter. Kapasitas muatan keseluruhan mencapai 37 ton. Keunggulan lainnya, A400M dilengkapi perangkat air refuelling (isi bahan bakar di udara), dan pesawat ini juga dapat disulap sebagai pesawat tanker. (Haryo Adjie)

27 Comments