Presiden Ukraina Minta Korea Selatan Kirimkan Alutsista Produksi Rusia, MBT T-80U dan IFV BMP-3
|
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kembali membuat kejutan, dalam pidatonya pada 11 April lalu, presiden eks komedian tersebut meminta kepada Korea Selatan untuk dapat mengirimkan aset militer utama, termasuk tank, sistem pertahanan udara dan persenjataan vital lainnya.
Dikutip dari armyrecognition.com (13/4/2022), Zelenskyy mennginginkan beberapa persenjataan berat milik Korea Selatan yang merupakan produksi Rusia. Hal tersebut tentu dimaksudkan agar lebih memudahkan pengoperasian, mengingat personel militer Ukraina relatif sudah terbiasa menggunakan beragam alutsista dengan standar eks Soviet. Tentunya tak sulit apa yang diinginkan Zelenskyy, dimana Korea Selatan saat ini adalah operator MBT (Main Battle Tank) T-80U dan IFV (Infantry Fighting Vehicle) amfibi BMP-3.
Korea Selatan diketahui mengoperasikan T-80U dan BMP-3 dalam jumlah besar, dimana T-80U berjumlah 43 unit dan BMP-3 berjumlah 67 unit. Korea Selatan menerima kedua alutsista dari Rusia selama 1995-2006, yaitu untuk membayar utang negara-negara bekas Uni Soviet. Saat ini T-80U dan BMP-3 digunakan untuk mensimulasikan “agresor” selama latihan militer. Seharusnya, setelah tahun 2020 Korea Selatan berencana untuk memulai penonaktifan kendaraan lapis baja buatan Rusia.

Analis pertahanan global menyebutkan, bahwa Korea Selatan dapat mengirimkan T-80U dan BMP-3, tanpa harus mengurangi tingkat kesiapan tempur Korea Selatan, lantaran kedua ranpur hanya digunakan untuk kebutuhan latihan.
Pada tahun 2016, Rusia telah meminta Korea Selatan untuk mendapatkan kembali MBT T-80U dan IFV BMP-3 yang dipasok ke Republik Korea Selatan. T-80U adalah versi upgrade dari MBT T-80 MBT buatan Soviet yang dilengkapi dengan kubah modern, Kontakt-5 explosive reactive armor, improved gun sight, dan sistem rudal anti tank 9M119 Svir.

MBT T-80U dibekali dengan satu meriam smoothbore otomatis 125mm 2A46M-1 dengan selongsong termal, yang dapat menembakkan antara 6 dan 8 peluru per menit. Tank utama ini dilengkapi dilengkapi dengan sistem pemuatan otomatis dengan 28 peluru siap menembak. Sebanyak 45 peluru kaliber 125 mm dapat dibawa ke dalam tank. Meriam utama dapat menembakkan rudal berpemandu laser beam-riding 9M119 Refleks (AS/NATO penunjukan AT-11 `Sniper’) hingga jarak maksimum 5.000 meter.
Sementara BMP-3, adalah ranpur IFV amfibi yang namanya sudah tak asing lagi di Indonesia, lantaran menjadi alutsista andalan pada Korps Marinir TNI AL. Persenjataan BMP-3 terdiri dari satu meriam 100mm 2A70 dan peluncur meriam/rudal semi-otomatis, yang distabilkan dalam dua sumbu dan dapat menembakkan munisi 3UOF HE-FRAG atau peluru kendali anti-tank 3UBK10.
Baca juga: Catatan Sejarah – 34 Tahun Lalu, Ranpur Amfibi IFV BMP-3 Resmi Beroperasi
Namun sejauh ini, Korea Selatan belum berani menyerahkan senjata berat tersebut ke Ukraina. Menurut surat kabar Korea Selatan Yonhap News, Seoul telah memutuskan untuk memberi Ukraina “bantuan militer tidak mematikan” senilai US$2 juta yang terdiri dari helm, rompi antipeluru, dan obat-obatan. (Gilang Perdana)
Tolong buat admin mengganti kata Presiden ex pelawak. Itu menunjukkan sikap disrespect terhadap negara lain apalagi negara tersebut sedang diserang negara lain dan banyak warga sipil yg tewas.
Siapapun itu, dari golongan apapun dan latar belakang apapun itu, ketika dia sudah dipilih menjadi presiden maka dia adalah pilihan terbaik bagi bangsa dan negaranya, dibuktikan dg rasa nasionalisme dan profesionalisme Mr. Zelensky yg tidak mau dibawa keluar negeri dan memilih berjuang di dalam negeri daripada pemimpin negara lain yg kabur keluar negeri saat masalah menghampiri negerinya atau hanya selalu sembunyi didalam bunker.
Mending dijual ke Indonesia, jadi MBT pun punya dari dua blok. Cocok dipakai marinir, agar lbh bertaring dg kehadiran MBT di resimen kavalerinya.
Ga papa dibilang ex pelawak yg penting kompeten, profesional dan kagak nilep hasil sda negaranya sampai kapal pesiar pribadi pun lebih muahal daripada kapal cruiser flagship armada laut hitam.
Kayaknya ada lowongan tukar tambah alutsista ruski atau eks eropa timurnya marinir nih. Ayo permudah rantai logistik antar matra.
Mending jual ke Indonesia. Marinir kita butuh banget.
minta ? beli lahh,… korea dapat dari korea juga pakai duit
tentu barang ga ori dan pasti udah upgrade versi korea maka harga diatas harga pasaran ya,…
Emang bekas pelawak knapa malu?
keinginan tetap memakai senjata hanya dg teknologi tertentu patut dicermati, sebuah pelajaran utk semua pihak, lebih baik non blok dlm pilihan senjata, biar prajurit tempur bisa mempelajari dan menguasai beragam teknologi yg di produksi berbagai negara, sekaligus tahu kelebihan dan kekurangannya.
Siapa yang lebih pintar hayo? Si Zelensky atau Mr Putin? Zelensky bisanya cuap2 minta sedekah senjata militer dan empati publik, sedangkan Mr Putin sudah siap dg senjata mematikannya: Gas, minyak, dan Rubel untuk membuat US Dollar gak laku. US mencetak kertas2 tanpa nilai menjadi uang dolar bertulisan angka semau dia untuk semua negara2. Mata uang negara2 non sekutunya secara sistematik dan psikologis dibikin kayak sampah. Manakala Rubel, Riyal, Yuan, Rupee menjadi alat transaksi maka US Dollar tidak berguna. Apa gunanya punya dolar jika gk bisa dipakai untuk belanja? Dolar akan kembali ke AS. AS akan kelebihan dollar – – – – – >hiper inflasi. Itulah grand design Mr Putin jika disederhanakan. Perang itu bukan cuma perang secara militer semata, namun ada senjata2 lain yg gk kalah ampuhnya, dengan syarat harus kuat negaranya, SDAnya, rakyatnya kompak, cadangan devisa non Dollar cukup, pemimpinnya genius, anak buahnya patuh. Itulah Mr Putin. Sia2 NATO/AS dan sekutunya ngancam Mr Putin. Marilah kita dukung Mr Putin, sudah cukup AS dan NATO semaunya sendiri ngatur dunia.
Analisa mbah jin, Pengosongan pasukan rusia menjauh dari kiev & nyungsepnya slava, adalah tanda2 kedatangan kang sarmat ke kiev untuk mempercepat selesainya perang seperti penaklukan jepun oleh AS, semoga tidak terjadi😎
Bisa di jadikan sumber penambahan marinir. Di LOBI dr sekarang BMP3nya.
Rusia melawan Ukraina ibarat gajah melawan kucing. Ga imbang namun mampu bertahan menahan serangan tendangan si gajah adalah hal luar biasa langka dlm perjalanan sejarah. Begitupun juga dgn perang kemerdekaan kita yg kebanyakan kalah dlm pertempuran taktis namun namun menang di pertempuran diplomasi. Kucing memang tidak sendiri karena disuplai whiskas utk tenaga dan gajah memang tak sendiri karena berkawan dgn cacing2 kremlin diatas yg tujuannya cuma bikin gatel2.