Presiden Ukraina Request Ke Norwegia, Minta Dikirimkan Sistem Hanud NASAMS dan Rudal Anti Kapal NSM
|Setelah sebelumnya meminta Amerika Serikat untuk dapat mengirimkan tiga skadron A-10 Thunderbolt “Tank Buster,” kini Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kembali mengungkapkan permintaanya. Persisnya Zelenskyy meminta Norwegia untuk bisa mengirim produk alutsista andalannya ke Ukraina. Apa saja yang diminta Zelenskyy?
Baca juga: Presiden Ukraina Minta Tiga Skadron A-10 Thunderbolt “Tank Buster”
Dikutip dari pravda.com.ua (30/3/2022), sejauh ini Norwegia telah mengirimkan bantuan 2.000 unit roket anti tank disposable M72 LAW ke Ukraina. Sementara yang diminta Volodymyr Zelenskyy kali ini adalah persenjataan berat jenis rudal hanud dan anti kapal. Lantaran Norwegia dikenal sebagai manufaktur sistem hanud NASAMS (Norwegian Advanced Surface to Air Missile) dan rudal anti kapal Naval Strike Missile (NSM), maka kedua jenis senjata itulah yang diminta sang presiden eks pelawak tersebut.
Oleh Zelenskyy, NASAMS dan Naval Strike dianggap dapat memberikan keunggulan tersendiri bagi kekuatan Ukraina untuk bertahan melawan gempuran Rusia, dimana sejauh ini penggelaran sistem hanud S-300 bantuan dari negara-negara NATO (Slovakia) belum eksisting beroperasi.
Sistem NASAMS produksi Kongsberg Defence & Aerospace terdiri dari peluncur rudal AIM-120 AMRAAM berpemandu active radar homing, radar Raytheon MPQ-64F1 Sentinel high-resolution, sensor infra red (IR) dan electro optic (EO), dan command post atau FCU (Fire Control Unit). MPQ-64F1 adalah 3D beam surveillance radar yang punya jarak pantau hingga 75 km.
Sementara untuk rudal AIM-120 AMRAAM bisa dipilih, Raytheon menyediakan empat opsi, AIM-120 A/B dengan jarak tembak 55- 75 km, AIM-120C (105 km), AIM-120D (180 km), dan AIM-120 ER (Extended Range) dengan jarak tembak 40 – 50 km lebih jauh dari AIM-120D. Namun AIM-120 ER baru akan diproduksi pada tahun 2019.
NASAMS kini dapat pula meluncurkan rudal selain AIM-120, yaitu dapat meluncurkan AIM-9X Sidewinder. AIM-9X merupakan versi termutakhir dari Sidewinder yang mampu menghancurkan target di jarak 20 km.
Sedangkan rudal anti kapal NSM yang buatan Kongsberg, merupakan rudal yang ditenagai solid fuel rocket booster, Microturbo TRI-40 turbojet, yang mampu melesatkan rudal dengan kepatan high subsonic. Jarak jejakahnya mulai dar 185 – 250 km, bergantung dari profil sasaran. Seperti halnya rudal anti kapal pada umumnya, NSM melesat pada fase terminal dengan pola sea skimming. Sebagai sistem pemandu, mengandalkan kombinasi Inertial, GPS, terrain-reference navigation, imaging infrared homing dan target database. (Gilang Perdana)