Presiden Ukraina Minta Tiga Skadron A-10 Thunderbolt “Tank Buster”
Meski telah mendapat bantuan persenjataam dalam jumlah besar oleh Amerika Serikat dan negara-negara NATO, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy merasa itu belum cukup, pasalnya paket persenjataan yang dikirimkan untuk militer Ukraina masuk dalam kategori ‘menghambat’ serangan Rusia. Zelenskyy berdalih, untuk menahan laju serangan Rusia, selain sanksi keras, adalah penting untuk benar-benar mengalahkan Rusia di medan perang.
Baca juga: Diterjang Bird Strike, Tiga Bom BDU-33 di A-10C Thunderbold II Terlepas dari Cantelan
Dikutip dari DefenseNews.com (3/3/2022), Zelenskyy telah meminta persenjataan dan dukungan sesuai dengan filosofi Perdana Menteri Inggris Winston Churchill pada Februari 1941 saat menghadapi konflik dengan Nazi Jerman. “Beri kami persenjataan, dan kami akan menyelesaikan pekerjaan ini,” kata Winston Churchill. Setelah pidato yang tajam tersebut, Presiden Amerika Serikat Franklin Roosevelt mengusulkan dan Kongres menyetujui program pinjam-sewa alutsista. Dan itu memberikan Inggris dan akses ke kapasitas produksi Amerika Serikat. Tindakan ini penting untuk menghentikan kemajuan Nazi.
Dan dalam konteks saat ini, Presiden Zelenskyy menyebut bahwa militer Ukraina telah membuktikan keberanian mereka dalam melawan invasi Rusia. Namun, ada satu langkah lagi yang bisa menentukan, yakni Ukraina membutuhkan transfer tiga skadron pesawat speasialis serang darat A-10 Thunderbolt II untuk Angkatan Udara Ukraina.
Sebelumnya Zelenskyy telah meminta dukungan udara dari NATO. Tetapi permintaan tersebut telah ditolak oleh NATO, pasalnya Rusia belum melakukan serangan ke salah satu negara anggota NATO, terlepas dari keraguan AS dan NATO untuk berperang langsung dengan militer Rusia yang menguasai akses senjata nuklir.
Analis militer global berpendapat, bahwa setiap hari sangat penting untuk memperlambat momentum kekuatan invasi Rusia. Sudah waktunya untuk menerapkan kebijakan moral Amerika Serikat, salah satunya dengan menambahkan A-10 ke daftar senjata yang akan diperbantukan. Kegagalan untuk menambahkan kemampuan defensif ke pasukan Ukraina saat ini, sementara sanksi berkembang, melemahkan dampak sanksi. Kesemua itu adalah tindakan yang saling melengkapi.
Volodymyr Zelenskyy tentu punya alasan kuat untuk meminta kehadiran A-10 Thunderbolt di Ukraina, tak lain adalah reputasi A-10 yang battle proven sebagai “Tank Buster” selama Perang Teluk. A-10 Thunderbolt dan sistem senjatanya dirancang untuk melawan serangan lapis baja Rusia di Eropa. Pesawat tempur twin engine General Electric TF34-GE-100A ini terbukti efektif di lingkungan yang kaya akan target seperti di operasi Desert Storm, sangat mirip dengan pasukan Rusia yang maju saat ini. Mereka juga dapat menjadi teman infanteri dalam misi close air support.
Angkatan Udara AS saat ini memiliki paket penyebaran A-10 yang siap digunakan. Bila mendapat lampu hijau dari kongres AS, transfer A-10 ke AU Ukraina dapat diselesaikan dalam beberapa hari. Sementara waktu untuk pelatihan ulang pilot disebut dapat dilalukan dalam waktu singkat. “Yang dibutuhkan hanyalah mengecat logo AU Ukraina dan mengirimkan pesawat tersebut,” ujar Zelenskyy.
Baca juga: AGM-65 Maverick – Rudal Maut Pelibas Tank
Andalan A-10 Thunderbolt II sebagai pembasmi tank adalah kanon gatling gun GAU-8/A Avenger kaliber 30 mm yang dikombinasi dengan keluarga rudal udara ke permukaan AGM-65 Maverick dan paket bom pintar dengan presisi tinggi.
Pesawat produksi Fairchild Republic ini terbang perdana pada 10 Mei 1972, sudah diproduksi sebanyak 716 unit dan masih akan dioperasikan hingga tahun 2030. (Gilang Perdana)
Peluru 30 mm terbukti mampu merontokkan kendaraan tempur, saatnya kanon 30 mm menjadi standar senjata bagi kavaleri tni, seharusnya setiap kendaraan tempur TNI minimal memiliki 2 senjata yang terpasang, misal anoa dan komodo selain dilengkapi senjata pelontar granat juga harus dilengkapi senjata anti tank sehingga sangat efisien ketika menghadapi infanteri dan kendaraan tempur musuh
Memangnya kalo dikasih mau diparkir dimana?
memangnya zelins itu siapa. dikasih hati minta ampela. begitulah watak pelawak. main mata sama barat akhirnya Papa Beruang ngadat. mamarika gak lihat ada untungnya turun ke medan perang Kirain. cuma memicu marah besar si papa beruang. gimana kalau nanti papa beruang kirim poseidon dan sarmat ke New York ?
Perang nggak akan terjadi kalau Ukraine nggak ngundang NATO ke halamannya.
Misal kita sedang bermusuhan dengan Australia, trus Timor Leste mau kasih Australia bikin pangkalan Rudal di halamannya mengarah ke Indonesia… Masak diem2 bae kitanya kalau punya kekuatan yg setara dg Australia.
NATO bangsa eropa dan AS adalah bangsa hipokrit…ketika invasi yg dilakukan Israel kalian diam…ketika AS dan sekutu menginvasi Irak dan Afganistan juga kalian diam …dg fitnah hoax senjata pemusnah masal yg faktanya bohong
Bismillah kapan Indonesia mendapatkan bantuan hibah satu skadron A.10 dan tambahan sistem pertahanan udara MiM 104 patriot
Sasaran empuk Sukhoi dan S400
Sebaiknya dia mengundurkan diri jd presiden ukraine, selesai masalah, dasar pelawak
Wes neter manpad aja.
Menang menang.
Pasukan Rusia berani nya jarak jauh doang.
Ngawur dikira Sukhoi Rusia pada kopong apa ya?
Inilah yang terjadi jika pelawak jadi presiden. Warthog ini hanya efektif jika udara sudah bersih dari pesawat lawan dan batre2 anti serangan udara sudah dieliminasi. Dia butuh pesawat pendukung/AWCS kl yg dihadapi pasukan Rusia. Beda cerita jk targetnya milisi atau gerilyawan paria yg hanya punya arhanud/RPG/AK. Bisa beraksi scr mandiri. Nah ini yg dihadapi Rusia kok ngemis2 minta Warthog. Ancur duluan nanti. Hehe… Ada gunanya jg hobi baca2 soal militer, minimal bisa teori dasarnya.