Nasib Tragis MRH-90 Taipan: Mengapa Australia Memilih ‘Mengubur’ Daripada Menghibahkan ke Ukraina?

MRH-90 Taipan.

Berbeda dengan pertimbangan Australia untuk mengirim armada helikopter serang Tiger ARH ke Ukraina, Canberra memilih ‘mengubur’ helikopter angkut multiperan MRH-90 Taipan (dikenal juga sebagai NH90) daripada menghibahkan ke Ukraina, padahal Kyiv secara resmi menyatakan minatnya untuk menerima helikopter tersebut, ada apa?

Baca juga: Australia Pertimbangkan Hibah Helikopter Serang Tiger ARH ke Ukraina

Keputusan Pemerintah Australia untuk membongkar dan mengubur armada helikopter MRH-90 Taipan telah memicu kontroversi. Kasus Taipan ini kini menjadi perbandingan utama dalam diskusi mengenai nasib helikopter serang Tiger yang akan menyusul pensiun.

Armada MRH-90 Taipan (sebanyak 45 hingga 47 unit) Australia dipensiunkan lebih awal dari jadwal, menyusul serangkaian masalah operasional yang kronis, kesulitan perawatan, dan mendapatkan suku cadang. Puncak dari permasalahan ini adalah kecelakaan fatal pada Juli 2023 selama Latihan Militer Talisman Sabre, yang menewaskan empat awak. Kecelakaan ini mempercepat keputusan untuk mengandangkan seluruh armada secara permanen.

Setelah keputusan pensiun dini diumumkan, Ukraina, yang putus asa mencari alutsista untuk menopang upaya perang mereka, mengajukan permintaan resmi untuk mendapatkan helikopter Taipan. Kyiv berpendapat bahwa mereka dapat menggunakan helikopter tersebut, setidaknya untuk suku cadang atau evakuasi korban, meskipun kondisinya bermasalah.

Dikenal Sebagai Helikopter Canggih, Nasib NH-90 (MRH-90 Taipan) Justru ‘Tamat’ di Australia, Ini Sebabnya!

Meski mendapat tekanan politik dan publik, termasuk protes dari komunitas Ukraina-Australia, Pemerintah Australia menolak permintaan hibah Taipan, dan tetap pada rencana untuk membongkar serta mengubur komponen yang tidak dapat dijual atau diselamatkan. Ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh para pejabat pertahanan Australia, di antaranya adalah:

1. Biaya Pemulihan Tinggi
Pemerintah berargumen bahwa untuk mengembalikan helikopter-helikopter tersebut ke kondisi terbang yang aman dan layak akan memakan biaya dan waktu wajib pajak yang sangat besar. Menteri Pertahanan Australia saat itu menyatakan bahwa strategi pembuangan yang dilakukan menawarkan “nilai terbaik bagi wajib pajak.”

2. Masalah Keandalan
Para pejabat pertahanan sangat khawatir dengan reputasi buruk Taipan dalam hal keandalan dan keselamatan. Mereka tidak ingin menanggung risiko memberikan apa yang mereka seistilahkan sebagai “pesawat maut terbang” (flying deathtraps) kepada Ukraina, meskipun Ukraina bersedia menerima risiko tersebut.

3. Langkah Maju ke Black Hawk
Keputusan untuk ‘menghancurkan’ Taipan juga didorong oleh keinginan kuat Angkatan Darat Australia untuk benar-benar menutup bab Taipan dan mempercepat transisi ke penggantinya, yaitu helikopter buatan AS, UH-60M Black Hawk.

Airbus dan NHI Ingin ‘Selamatkan’ Komponen dan Suku Cadang Helikopter MRH-90 Taipan Australia

Berbeda dengan Kasus Tiger
Kontroversi Taipan, di mana aset militer senilai miliaran dolar dihancurkan, kini menjadi pembeda utama dalam kasus helikopter serang Tiger. Helikopter Tiger, meskipun memiliki masalah operasional yang juga menjadi alasan penggantiannya dengan Apache, merupakan platform serang bersenjata.

Saat ini, Pemerintah Australia menunjukkan sikap yang lebih terbuka untuk mempertimbangkan transfer Tiger ke Ukraina. Hal ini dapat dilihat sebagai upaya untuk menghindari pengulangan kontroversi Taipan dan memaksimalkan nilai aset militer yang tidak lagi dibutuhkan oleh Australia, sekaligus memberikan bantuan yang signifikan bagi Ukraina. (Bayu Pamungkas)

Angkatan Darat Australia Terima Batch Pertama (2 Unit) AH-64E Apache Guardian