Intip Lebih Dekat Tupolev Tu-95MS, Pembom Strategis Yang Sempat Bertandang Ke Biak
Dalam kunjungan selama lima hari (5 sampai 9 Desember 2017) di Lanud Manuhua, Biak, Papua, kehadiran pembom strategis Tu-95MS membawa arti penting dalam ikatan kerjasama antara Indonesia-Rusia. Karena dalam misi latihan navigasi lintas internasional, kedua pembom yang terbang dari Vladivostok langsung ke Biak tidak membawa bekal kamera pengintai dan persenjataan.
Baca juga: Spektakuler! Pembom Tu-95 Bear Terbang Langsung dari Vladivostok ke Biak
Tu-95MS ternyata belum terlalu tua usianya, jika dibandingkan dengan generasi pertama Tu-95 yang terbang perdana pada tahun 1952. Tu-95MS yang oleh NATO diberi kode “Bear-H” dikembangkan dari airframe Tu-142 (Bear-F), yang tak lain adalah Tu-95 dengan kemampuan patroli maritim jarak jauh. Dan kemudian jadilah Tu-95MS sebagai modernisasi dari generasi awal Tu-95, seri Tu-95MS dirancang oleh JSC Tupolev dan mulai masuk masa produksi pada tahun 1980. Seri Tu-95MS pun hingga kini hanya digunakan oleh AU Rusia.
Beragam pembaharuan diusung oleh Tu-95MS, diantaranya dirancang sebagai platform pengusung rudal stand off jarak jauh Raduga Kh-55 (kode NATO: AS-15 Kent), jenis rudal dengan kecepatan subsonic yang mampu menyasar target 2.500 km dengan hulu ledak nuklir.
Merujuk ke sejarahnya, prototipe Tu-95MS terbang perdana pada September 1979, yang kemudian tahapan produksinya dilakukan oleh Kuibyshev Aircraft Works (sekarang – OJSC Aviakor Aviation Plant) di Samara pada periode 1981 hingga 1992. Berdasarkan keterangan dari Kementerian Pertahanan Rusia, pada tahun 2006 akan dilakukan modernisasi perangkat avionik pada 20 unit Tu-95MS.
Meski tidak ada perbedaan mencolok dengan seri Tu-95 lainnya, namun Tu-95MS dirancang dengan penguatan pada struktur sayap dan peningkatan kemampuan pada fuselage dengan desain semi monocoque. Bobot maksimum saat tinggal landas mencapai 185 ton dengan kapasitas payload hingga 20 ton. Rentang sayap punya kemiringan 35 derajat dengan bentang sayap keseluruhan 50,05 meter.
Baca juga: Tupolev Tu-2 Bat – Pembom Propeller TNI AU Yang Terlupakan
Dari sisi jeroan, Tu-95MS dipasangi perangkat celestial navigation system ANS-2009 buatan Concern Radio-Electronic Technologies (KRET), perangkat ini berfungsi untuk menentukan koordinat pesawat. Sistem navigasi inersia BINS-SP-2M generasi terbaru juga dipasang, sistem ini dapat menentukan lokasi dan menyediakan data navigasi penerbangan tanpa dukungan satelit. Lainnya Tu-95MS juga telah dilengkapi Leninetz Obzor-MS clam pipe navigation dan untuk misi penyerangan mengandalkan radar doppler.
Untuk peringatan pada ancaman rudal hanud, disematkan missile approach warning system infrared (MAWS) Mak-UT. Tu-95MS juga dirancang responsif untuk menghadapi peperangan elektronika, sebut saja sudah ada jammer SPS-160 Geran Series yang tugasnya melakukan jamming pada rudal lawan. Desain kanopi, baling-baling dan ujung sayap Tu-95MS dilengkapi dengan electric defrost system. Elemen ECM (Electronic Countermeasures) yang lain terdiri dari Meteor NM computer controlled ECM System, APP-50 chaff / flare dispensers dan Avtomatika SPO-32/L150 digital warning receiver.
Dapur pacu Tu-95MS disokong empat mesin turbo propeller NK-12MP. Bentuk mesinnya kelihatan berbeda dari pesawat propeller pada umumnya, ditambah lagi baling-balingnya yang mencapai enam meter, menjadikan aura sangar Tu-95 sulit dicari tandingannya. NK-12 adalah hasil racikan Kuznetsov Design Bureau. Setiap propeller memiliki empat bilah (blade) besar, yang membuat unik adalah cara kerja kedua propeller. Keduanya berputar saling berlawanan arah. Konon sistem contra-rotating propeller semacam ini mempakan salah satu sistem penggerak mekanis paling efisien, dengan menjadikan aliran udara yang mengalir terpakai seluruhnya.
Baca juga: Xian H-6K: Pembom Strategis Andalan Militer Cina, Ikut ‘Meronda’ di Laut Cina Selatan?
Dalam sekali terbang Tu-95MS dapat membawa 84 ton bahan bakar yang ditempatkan pada empat tangki pada kedua sayapnya. Jika masih kurang, pun Tu-95MS dapat melakukan pengisian bahan bakar di udara.
Tu-95MS dapat melaju dengan kecepatan maksimum 830 km per jam dan kecepatan jelajah 550 km per jam. Dengan 84 ton bahan bakar internal, jarak jangkau Tu-95MS adalah 10.200 km, atau jika dengan satu kali pengisian bahan bakar di udara jarak jelajahnya bisa mencapai 14.100 km. Batas ketinggian terbangnya pesawat ini mencapai 12.000 meter.
Saat pulang dari Biak menuju Rusia, Tu-95MS menempuh durasi perjalanan 10 jam, dalam misi penerbangan pulang ke Rusia dilaporkan Tu-95MS juga melakukan pengisian bahan bakar di udara. Untuk mendukung keperluan logistik dan pengisian bahan bakar udara, dua unit Tu-95MS mendapat pendampingan dari dua pesawat angkut Ilyushin Il-76MD.
Tu-95MS resminya diawaki oleh 7 orang, termasuk dua pilot dan kopilot. Penerbangan terlama yang dilakukan Tu-95MS adalah dalam misi patroli selama 17 jam di atas Kepulauan Aleutian pada Mei 2011. Tu-95MS berhasil meluncurkan enam rudal jelajah presisi tinggi di sasaran darat selama uji terbang taktis yang berlangsung 7 jam pada Juni 2014. (Gilang Perdana)
bagaimana dengan TU-22M3 Backfire ?
tdk bakalan rusia menawarkan ke kita. realitanya rusia tahu bhw dlm renstra & kebutuhan tni au tdk trcantum bomber strategis. makanya mereke jualan tu-95 patmar maupun tu-142
Min mau tanya untuk instrumen panelnya apakah ada yg dari barat, mengingat rusia dapat sanksi dari barat.
ini yg sempat ditawarkan ke kita versi patroli maritimnya. antik banget. jauh lbh sreg poseidon maupun cn235 mpa
buat om ayam ataupun siapapun yang bisa menjawab ada yg ingin saya tanyakan
1. apa ada perbedaan fisik antara tu-95 versi bomber dengan versi patroli maritimnya
2. apakah rusia tidak menawarkan ke tni au tu-142 yangn punya kemampuan aks daripada tu-95
3. lbh bagus mana tu-142 atau poseidon
Nimbrung om ariel…
Beda fisik antar pesawat asw ditentukan oleh kepentingan (pemain global, regional atau domestik), seberapa besar intensitas ancaman yang dihadapi dan seberapa besar daya dukung (ekonomi, teknologi) dr operatornya.
Pemain global/regional (us, rusia, cina atau aussy/nz/kanada yang punya jangkauan operasi hingga antartica/arctic), atau negara yang memiliki intensitas ancaman yang tinggi spt jepang&india, cenderung membutuhkan platform yang memiliki jangkauan jauh, durasi terbang yang lama serta daya muat sensor&senjata yang besar….aspek daya dukung operator tidak menjadi hambatan (sanggup scr ekonomi dan teknologi utk mengoperasikan dan memaintenen).
Sementara pemain yang bersifat domestik spt negara kita misalnya…yang cukup utk mengamankan perairan saampai batas ZEE, dan intensitas ancamannnya dalam skala medium-low, maka platform yang memiliki kombinasi antara jangkauan operasi hingga 200nm dlm waktu tertentu (time on station 4-5 jam) dianggap sudah memadai, didukung dg sensor dan senjata yang sesuai (radar, flir, esm, datalinkk, sonobuoy, bisa bawa torpedo/rudal/depth charge) dan diimbangi dg biaya operasi yang terjangkau dan kemudahan dalam perawatan….hal ini sudah sangat memadai dalam menjalankan misi yang diembannya.
Platform yang diambil dr pesawat yang populasinya besar (sukur2 juga digunakan oleh sipil) spt poseidon, cn-235, c-295, atr-72 lebih menjamin tingkat kesiapan operasionalnya dibandingkan platform yang menggunakan pesawat yang didekasikan utk tugas2 khusus dan hanya dimiliki oleh sebagian kecil negara ini, sspt pesawta buatan rusia ini, atau P1 kawasaki dan nimrod.
Lepas dr soal platform tentusaja kita akan melangkah ke sensor, senjata dan kepaduan patmar ini dengan sistim pertahanan suatu negara
ada yg summon ane rupanx
1. pbedaan fisik tu-95 bomber dgn tu-95 patmar tdk terlalu kentara. modifikasi hanya pd bomb bay yg dicopot digantikan dgn modul yg brisi sensor2 yg jd standar pesawat patmar sprt surface detection radar, oth radar, rangefinder radar serta kamera pengintai resolusi tinggi. dalamannx jg brubah disesuaikan dgn prubahan fungsi peawat tsb.
2. tu-142 jg ditawaran jg oleh rosoboron
3. jelas poseidon lbh cocok buat tni daripada tu-95 patmar maupun tu-142
coba dicat hitam semua sama bahan siluman…. sangar banget
Waoow…sungguh sebuah alutsista gahar&penuh nuansa mistis, mahakarya “mother russia” yang sanggup membuat negara yang dilewatinya ketar-ketir…
Apalagi kalo kita melangkah masuk kedalam kabinnya utk melihat ketjanggihan pesawat gagah ini…..anjritttt, gak salah min, itu kenapa layar radarnya masih model “baskom” punya mak lampir???
Jangan-jangan sebelum terbang, awak pesawatnya harus ngadain ritual bakar kemenyan dulu, sambil dibuka mata batinnya biar bisa nemuin “alutsista ghoib” yang dititipin di brunei&mesir…
Beda jauh ya kalo dibandingin dg kabin cn-235 patmar…udah lega, layarnya gede-gede…bisa buat muter liga inggris kalo awaknya lg bete, bari ngopi baringga diketinggian 2000 kaki.
Memang terkadang kita harus berempati sama rekan2 kita yang punya hobi “barang antik” spy bisa paham dg visi mereka
Emangnya anda sdh pernah melangkah masuk kedalam kabinnya.?…hmmmm
Jaman sekarangkan bisa “melangkah secara virtual” brother…
Yang jualan aja mendapat julukan mumi antik
Xixixixixi
nasib bung jim apes pisan, xixi
mana balance navy part dua nya bung ?
Retro bro
Barang mahal nih….odometernya masih orisinil.
Oya, pesawat2 berkemampauan terbang jarak jauh milik rusia punya warna favorit…”Torquise”, yang menurut penelitian kedokteran aviasi disana, memberi efek tidak cepat lelah bagi penerbangnya
Euu….warna pada avioniknya