Hari Ini 62 Tahun Lalu, OH-6 Cayuse Terbang Perdana – Helikopter Intai/Serang Ringan dengan Fuselage Berbentuk ‘Telur’

Nama OH-6 Cayuse terasa asing di Indonesia, maklum helikopter intai ringan ini memang tidak pernah masuk di arsenal alutsista TNI. Namun, OH-6 punya pengaruh besar dalam desain helikopter intai dan serang ringan. Sebut saja MD 530F dan MH-6 Little Bird Delta Force, adalah varian dari OH-6. Dan hari ini, 62 tahun lalu, bertepatan dengan 27 Februari 1963, adalah momen penerbangan perdana OH-6 Cayuse.

Baca juga: Hari ini 56 Tahun Lalu, BO-105 Terbang Perdana – Helikopter Ringan Serbaguna yang Memukau, Sipil Laris Tempur Teruji

Penerbangan perdana Hughes OH-6 Cayuse dilakukan di fasilitas Hughes Aircraft di Culver City dan berlangsung sekitar 30 menit. Selama uji coba tersebut, pilot uji Robert G. Ferry menguji stabilitas, manuverabilitas, serta respons kendali helikopter.

Prototipe pertama OH-6 dengan nomor Model 369 berjalan lancar, penerbangan berlangsung dengan stabil dan sukses, membuktikan desain aerodinamisnya yang ringan, lincah, dan efisien.

Helikopter ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan program LOH (Light Observation Helicopter) Angkatan Darat AS (US Army), bersaing dengan Bell OH-4 dan Hiller OH-5. Setelah uji coba lebih lanjut, Hughes OH-6A akhirnya memenangkan kontrak besar dan mulai beroperasi pada akhir 1960-an, terutama dalam Perang Vietnam. Resminya OH-6 dikembangkan oleh Hughes Tool Company’s Aircraft Division (kemudian menjadi bagian dari McDonnell Douglas dan akhirnya Boeing).

OH-6A Cayuse.

Dengan desain berbentuk telur dan rotor ekor T-tail, OH-6 dikenal sangat tangguh, lincah, dan senyap, menjadikannya andalan dalam misi pengintaian dan operasi khusus.

OH-6 Cayuse memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari helikopter lain, seperti desain fuselage berbentuk telur (egg-shaped fuselage), yang memungkinkan manuver tinggi dan mengurangi hambatan udara. Kemudian rotor utama 4 bilah dan rotor ekor 2 bilah, yang terbukti memberikan kelincahan luar biasa.

Hughes 500C TNI AU: Sempat Jadi Helikopter Latih Lanjut, Cikal Bakal Heli Serbu Ringan MD530G

OH-6 punya Kapasitas kecil, biasanya hanya membawa 2-4 orang. Helikopter ini punya struktur ringan dan tahan tembakan, sehingga banyak digunakan dalam misi pengintaian dan operasi khusus. Plus OH-6 mengadopsi mesin tunggal Allison T63-A-5A turboshaf, yang menjadikannya hemat bahan bakar dan perawatan lebih sederhana.

Dari spesifikasi, OH-6 punya berat maksimum lepas landas (MTOW) 1.451 kg, kecepatan maksimum 282 km per jam, kecepatan jelajah 240 km per jam dan jarak jelajah 430 km. Endurance terbang selama 3,5 jam dan ketinggian terbang maksimum 4.572 meter.

Dari beragam varian yang diproduksi, MD 500 Series adalah barian sipil dan militer yang paling sukses secara global, digunakan oleh banyak negara untuk pengintaian, serangan ringan, dan misi kepolisian. Kemudian MH-6/AH-6 Little Bird, menjadi barian paling terkenal dalam operasi militer, digunakan oleh pasukan khusus AS seperti Delta Force dan Navy SEAL.

Varian helikopter serbu MD 530F dan MD 530G saat ini juga masih banyak diekspor dan digunakan oleh berbagai angkatan bersenjata, termasuk Korea Selatan, Malaysia, dan Arab Saudi. Racikan senjata andalannya adalah senapan mesin GAU-19 12,7 mm atau M134 Minigun 7,62 mm, roket Hydra 70 mm dan peluncur rudal AGM-114 Hellfire (pada MD 530G).

Jadi, meskipun OH-6 asli berasal dari 1960-an, desainnya tetap bertahan dan terus berkembang hingga saat ini. (Gilang Perdana)

MD Helicopters Kirim Enam Unit Helikopter Serang MD530G untuk Angkatan Darat Malaysia