Bekas Berkualitas, Australia Beli Empat Unit CH-47F Chinook ‘Second’ dari AS
|Punya anggaran pertahanan yang besar dan dominan mengakuisisi alutsista keluaran terbaru alias beli baru, tapi faktanya, Pemerintah Australia punya fleksibilitas untuk urusan persenjataan, apalagi bila ada urusan yang sifatnya mendesak. Beli bekas asal berkualitas tentu tidak ‘diharamkan’.
Baca juga: Australia Tambah Tank Tempur Utama, Total Bakal Punya 134 Unit MBT Abrams
Bersamaan dengan persetujuan atas pembelian paket ratusan unit MBT M1A1 Abrams dengan nilai US$1,68 miliar, Defense Security Cooperation Agency (DSCA) pada 29 April juga telah memberi persetujuan kepada Australia untuk membeli empat unit helikopter angkut berat Chinook dengan nilai US$259 juta. Seperti halnya paket pembelian MBT Abrams, paket empat Chinook adalah barang bekas pakai milik Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army).
Dikutip dari Janes.com (30/4/2021), disebutkan meski merupakan helikopter bekas, namun dalam paket jualnya sudah mencakup dukungan duku cadang dan beragam peralatan pendukung. “Penjualan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat. Australia adalah salah satu sekutu terpenting kami di Pasifik Barat. Letak strategis kekuatan politik dan ekonomi ini memberikan kontribusi yang signifikan untuk memastikan perdamaian dan stabilitas ekonomi di kawasan. Sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu sekutu kami dalam mengembangkan dan memelihara kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap,” ujar juru bicara DSCA.
Empat unit Chinook yang dibeli untuk AD Australia adalah jenis Chinook CH-47F, sebagai informasi, saat ini AD Australia sudah mengoperasikan 10 unit Chinook CH-47F, yang menggantikan CH-47D yang telah dioperasikan sejak tahun 1995. Armada Chinook Australia ditempatkan di Townsville, Queensland.
CH-47F dikembangkan berdasarkan dari varian CH-47D, di CH-47F pihak Boeing mengadopsi tipe mesin baru, peningkatan kekuatan airframe, dan sistem avionic baru. Bila Chinook perdana CH-47A meluncur pada tahun 1962, maka CH-47F baru terbang perdana pada tahun 2001, dan produksi secara komersiakl baru dilakukan pada tahun 2006. Karena populasi CH-47D yang besar, Boeing menawarkan CH-47F yang berasal dari standar CH-47D (remanufaktur).
Baca juga: Wow! BNPB Hadirkan Helikopter Chinook dan Black Hawk untuk Water Bombing
Untuk sebagian besar CH-47F pesanan Australia akan mengacu pada konfigurasi yang sama dengan yang digunakan oleh Angkatan Darat AS, meskipun rem rotor dan titik pengikat (tie-down points) telah ditambahkan untuk memfasilitasi operasi dari kapal induk helikopter – LHD Canberra Class. Lain dari itu, Chinook Australia mendapatkan modifikasi berupa pemasangan tempat duduk penumpang, miniguns, dan pelindung balistik di bawah lantai. (Gilang Perdana)
pengen…tapi kapan….? hiks….
semakin jauuh dari harapan…….
Australi makin kenceng belanja,adlah sebuah pertanda.Sementara disini masih asyik menunggu cair, menunggu nego, menunggu sesuai UU. Sebuah kerumitan yg dibuat sendiri
Ausie dah jelas punya potensi tusuk Indonesia dari belakang
Semua negara berpotensi menjadi musuh, karena tidak ada istilah kawan sejati dalam hubungan antar negara, yang ada adalah kepentingan yang abadi. Untuk sekarang ancaman paling kelihatan datang dari utara. Selatan (at least for now) nggak akan memperlemah kita, karena butuh kita sebagai bumper menghadapi utara (buka front line sejauh mungkin dari rumah).
ingat pesan bapak besar “seribu teman tak cukup,satu musuh kebanyakan” a thousand friends😱
dan sang bapak besar sekarang mengalaminya betapa satu musuh itu sangat sangat menyusahkan,”mak nyak dilawan”.😅
bukan potensi lagi, udah jelas2 nusuk, jangan lupa timor timur sekarang opm
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Segera alokasikan dana sebesar 11.000 T yg ada di kantong utk pembelian masing2: F-35 (100 unit), F-15 EX (200 unit), Rafale (200 unit), F-16 Viper Blok 72 (200 unit), Eurofigther Thypoon (200 unit), Sistem Misil DF-21 (20 unit), S-500 (50 Batalion), Patrio PAC-3 (50 Batalion). Dengan “Strategi Jenderal” dipadukan “Strategi Safari Pertahanan” ke banyak negara yakin RI akan menjadi negara terkuat di kawasan. Laksanakan ! Bravo !
Mantap Jendral, anda seharusnya jd mentri pertahanan
Kemana ini para pejuang OSPRET …….uteqke 😤😤😤
Disini mbah. Piye kabare?
EMG apa yg salah Ama osprey Mbah, kok benci bener?
Kalau di Negeri 62 beli Bekas sekarang akan disemprot semua org. Semua harus baru inget itu. Cukup sudah bekasan Falcon gurun, Nakhoda Ragam class, Leopard A4, Paladin, dll.. era Pak Jkw harus lebih Joss..no Bekas..yes
Tapi ingat barang baru tidak akan datang dalam waktu singkat dan harganya pasti mahal serta jumlah barang baru yg dibeli mungkin sedikit mengingat dana yang terbatas dan kalau yg dibeli sedikit jangan harap dapat tot dan satu hal lagi jika Indonesia cukup beruntung senjata pesanan sudah diproduksi bisa mendatangkannya keindonesia adlh perkara yg lain lagi jgn sampai senasib dgn Turki yg pespur F 35 pesanannya ditahan Amerika atau Rusia yg tidak jadi mendapatkan kapal induk mistral yg sudah dibeli.
yasallam sampax samprx ausy aja beli secon cui sangking mahal nya nih heli,satu heli hampir seharga dua pespur,kita mauin juga😏bener halu nih pespur juga engak jadi jadi mau heli angkut😖
Kok bisa semahal itu harga perunit chinoox bekas yg dibeli Aussy ya?. Hampir 2x harga pembelian baru.
Tp yg saya mau garis bawahi pd artikel itu adalah
” Pemerintah Australia punya fleksibilitas untuk urusan persenjataan, apalagi bila ada urusan yang sifatnya mendesak “.
————————————————————
Setingkat Aussy aja paham kok. Dlm kondisi mendesak maka akuisisi alutsista bekas merupakan pilihan yg bijak.
Lhaa…TNI juga mau beli bekas akibat kondisi Natina yg dekat dng wilayah konflik LCS kok malah dinyinyirin.
Nunggu yg baru itu pake daftar antri, sementara beli bekas bisa lewat jalan Tol super cepat klo dana tersedia. Yg jd alasan kok selalu logistic nightmare. Wilayah sdh mau dicaplok kok masih mikirkan logistical nightmare. Klo dlm kondisi aman dan musuh masih jauh di planet lain, pastinya logistical nightmare bisa diributkan…😄😄
Ya. Salaamm… 😀😀😀
Aussy udah sejak lama mengoperasikan chinook thole, jd tidak mengubah struktur logistik, perawatan dan pelatihannya…..lha kalo disini malah ngincer bekasan typhoon yg ga ada silsilahnya dlm inventori AURI 🤷
Disaat yg sama masih teteup pengen melestarikan alutsista yg gado-gado……👎👎👎
Masa sudah mau nyerempet bahaya kok msh mikirkan silsilah inventory to yoo…yoo. Kok kebacut tenan pola pikirnya.
Sukhoi batch pertama itu waktu dibeli jg gak ada silsilah inventorynya.
Mengidolakan Viper itu sah2 saja. Tp jng lupa, lahirnya keinginan akuisis viper langsung 2 Skuadron itu instant banget lhoo. Bau tekanan akibat kerjasama KFX/IFX serta neraca perdagangan yg gak seimbang.dng AS paklek.
Seandainya disaat awal pemiilihan rekanan pengembangan KFX/IFX bukan LM, gak akan ada cerita viper 2 skuadron ini…😀😀
Ya. Salaamm…😀😀😀
Ora nyambung elmu pengelesanmu……cuma modal kuat ngetik panjang
Emang ko pikir intelejen itu isinya orang-orang bodo…..ketika mereka menganalisa “tidak ada perang dalam kurun 20 taun kedepan (sejak 2014)”
Diem dulu ah dipojokkan sambil liat Ruskismin diceramahin Ama Mbah Pajio.
Apa hubungannya bahas inventory kok larinya ke intelejen. Kehabisan bahan ya paklek.? 😀😀
Ya. Salaamm…😀😀😀
Hubungannya dg bualanmu ttg negri ini yg diambang perang 😏
Bukannya boro-boro masuk komcad, ente malah asyik-asyik aja ngerumpi disini 👎👎👎
Jika benar RI diambang perang, udah pasti diterima tuh, tawaran amrik utk meminjam basis bagi flight P8 dan akan mengalir alutsista lainnya utk menghadapi ancaman…..tapi nyatanya enggak kan 😏
Sikap pemerintah jelas….ga mau ditarik-tarik dalam sengketa di LCS
Gak usah pake ganti2 nama akun paklek. Kesannya ente amatiran nanti..😁
Tunjukan komen saya yg mengatakan “diambang perang” itu yg mana paklek.?
Nyerempet bahaya itu mbok anggep diambang perang kah paklek.?.kok pendek men penafsiranmu…😀😀
Ya. Salaamm…🤣🤣🤣
Buang MI 17 atau lempar ke Basarnas
Ganti Chinook