FA-50 Filipina (PAF) yang Hilang Ditemukan dalam Kondisi Hancur, Puing Berada di Lokasi Pemberontak NPA

Melanjutkan berita kemarin yang menyebut hilangnya jet tempur ringan FA-50 Fighting Eagle milik Angkatan Udara Filipina (PAF), saat menjalani operasi taktis, maka kabar terbaru yang dirilis dari Angkatan Udara Filipina mengatakan jet tempur dengan nomer 002 yang hilang telah ditemukan dengan kondisi hancur (total loss).

Baca juga: Sebuah Jet Tempur FA-50 Fighting Eagle Milik Angkatan Udara Filipina ‘Hilang’ Dalam Operasi Taktis

Tim SAR Tempur PAF telah menemukan kedua penerbang FA-50 yang disebut dengan callsign “Bulldog” dalam kondisi tewas terbakar di dekat puing-puing. Dua pilot pesawat tempur dari Skuadron Tempur Taktis ke-7 “Bulldogs” dari Wing Tempur ke-5 yang menerbangkan pesawat tempur FA-50 (#002) sedang melakukan operasi serangan udara tengah malam terhadap kubu pemberontak Tentara Rakyat Baru (New People’s Army/NPA) di Bukidnon.

New People’s Army (NPA) adalah sayap bersenjata dari Partai Komunis Filipina (CPP) yang didirikan pada 29 Maret 1969. Mereka dikenal sebagai kelompok pemberontak Marxis-Leninis-Maois yang berusaha menggulingkan pemerintah Filipina melalui perang gerilya.

Menurut dua pilot pesawat tempur dari pesawat FA-50 lainnya yang sedang dalam misi yang sama, mereka kehilangan kontak dengan pilot pesawat tempur FA-50 #002 saat dalam perjalanan menuju area operasi target mereka. Mereka mencoba untuk melakukan kontak kembali dengan pesawat tempur FA-50 yang hilang, tetapi gagal.

FA-50 melepaskan bom MK82.

Penerbang pada pesawat yang nahas memiliki Personal Locator Beacons (PLB) yang memancarkan sinyal jika terjadi keadaan darurat. Personal Locator Beacons dari pilot yang jatuh digunakan untuk menemukan area umum lokasi pilot yang jatuh. Angkatan Udara tidak mengungkapkan lokasi pilot pesawat tempur yang hilang kemarin karena alasan keamanan, karena lokasi tersebut dipenuhi oleh pemberontak NPA.

Tim pencarian dan penyelamatan dengan pasukan khusus Angkatan Darat mencapai reruntuhan pesawat FA-50 #002 di pegunungan Mt. Kalatungan di Barangay Mirayon, Talakag, Bukidnon (bagian tengah provinsi Bukidnon) sekitar pukul 11.00 pada tanggal 05 Maret 2025.

Pasukan khusus Angkatan Darat Filipina menemukan dua mayat terbakar (pilot pesawat tempur yang hilang) di dekat reruntuhan pesawat yang jatuh. Identitas mereka dirahasiakan sambil menunggu pemberitahuan kepada keluarga mereka.

Pesawat tempur FA-50 memiliki avionik modern yang mampu terbang di malam hari. Buntut dari musibah ini, Angkatan Udara Filipina menghentikan sebelas (11) pesawat tempur FA-50 yang tersisa sementara penyelidikan masih berlangsung.

Untuk serangan udara ke permukaan pada malam hari, FA-50 Fighting Eagle varian terbaru dapat mengandalkan targeting pod eksternal yang dipasang di bawah fuselage. Beberapa sensor utama yang digunakan dalam misi serangan malam hari meliputi: Sniper Advanced Targeting Pod (ATP).

‘Direstui’ AS, FA-50 Fighting Eagle Pesanan Polandia Dibekali Sniper Advanced Targeting Pod

Pod buatan Lockheed Martin ini mampu memberikan imaging infrared (FLIR), laser designation, dan target tracking untuk serangan presisi dengan bom berpemandu laser dan rudal udara-ke-permukaan.

Selain itu, FA-50 dapat juga memanfaatkan EL/M-2032, yakni radar multimode buatan Elta Systems (Israel) yang digunakan pada FA-50 varian awal. Dapat membantu deteksi dan pelacakan target di permukaan dalam berbagai kondisi cuaca.

Selain itu, FA-50 juga dapat dilengkapi dengan night vision goggles (NVG) untuk membantu pilot dalam navigasi dan serangan malam hari. Pada varian FA-50 Block 20 yang akan datang, direncanakan akan menggunakan radar AESA yang lebih modern serta kemungkinan integrasi dengan targeting pod yang lebih canggih. (Gilang Perdana)

Disebut Hanya Tiga Unit Jet Tempur FA-50PH yang Siap Terbang, Ini Tanggapan AU Filipina

5 Comments