‘Direstui’ AS, FA-50 Fighting Eagle Pesanan Polandia Dibekali Sniper Advanced Targeting Pod

Dibeli dalam jumlah besar (48 unit) oleh salah satu negara anggota NATO yang wilayahnya bertetangga dengan area konflik, FA-50 Fighting Eagle yang dibeli Polandia mendapatkan peningkatan kemampuan yang belum pernah ada sebelumnya. Persisnya, FA-50 pesanan Polandia akan dilengkapi dengan pod intai dan penjejak sasaran dari jenis Sniper Advanced Targeting Pod.

Baca juga: Dipasangi Air Refueling Probe, Inilah Tampilan FA-50 Fighting Eagle

Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui penjualan 34 unit AN/AAQ-33 Sniper Advanced Targeting Pod (ATP) dan peralatan terkait ke Polandia. Usulan penjualan senilai total US$124,7 juta dipercaya akan meningkatkan efektivitas taktis jet tempur FA-50 yang diperoleh Polandia dari Korea Selatan.

Warsawa telah membeli 48 jet tempur ringan FA-50 dari Seoul seharga US$13 miliar, diharapkan tahap pertama yang terdiri dari 12 pesawat dapat diterima pada tahun ini.

Sniper Advanced Targeting Pod diproduksi oleh Lockheed Martin. Sesuai fungsinya, targeting pod ini dipasang di pesawat tempur dan bomber, perannya yakni menyediakan identifikasi positif pada sasaran, pelacakan otonom, pointing koordinat GPS (Global Positioning System) dan panduan untuk presisi pelepasan rudal/bom.

Dalam label di internal militer AS, targeting pod ini diberi label seri AN/AAQ-33, namun dalam label marketing dari Lockheed Martin disebut Sniper Advanced Targeting Pod (ATP). Pod ini dirancang dengan bobot ringan (119 kg) dan tentunya sangat memperhitungkan sisi aerodinamis, sehingga punya drag aerodinamis yang lebih rendah ketimbang pod generasi terdahulu.

Sniper ATP dilengkapai sensor FLIR (Forward Looking Infra Red), kamera TV dan laser designator, sniper pod canggih ini sanggup mengolah citra imaging, dan memungkinkan bagi pilot untuk mendeteksi, mengidentifikasi, serta melakukan eksekusi misi tempur ke jantung pertahanan lawan. FLIR punya kebisaan melakukan dukungan observasi penuh pada sasaran yang berada di lingkungan berawan dan berasap tebal pada siang dan malam hari.

Dengan bekal kamera CCD (charge-coupled device) beresolusi tinggi, TV, laser spot tracker, FLIR dan dual mode eye safe, sniper pod dapat mendukung misi intai untuk kebutuhan peran intelijen, terutama pada misi di wilayah urban sebagai pendukung counter insurgency operations.

Pola kerja Sniper ATP dengan cara meracik beragam output dari elemen sensor, seperti 1K high definition mid-wave FLIR, dual-mode laser, 1K visible-light HDTV, laser spot tracker, laser marker, video data link, dan digital data recorder.

Instalasi Sniper ATP di B-1B Lancer.

Kemudian Advanced sensor dan image processing dikombinasikan untuk kebutuhan image stabilization, alhasil pilot mendapatkan sajian visual identifikasi target secara maksimal. Sistem Dual-mode laser di pod ini menawarkan eye safe mode untuk penggunaan bom pintar (smart bomb) berpemandu laser.

Sniper ATP pod didesain dengan rangka model partisi dengan posisi sensor optic mengacu bed design. Untuk kemudaran perawatan, pod ini dilengkapi kemampuan diagnostik yang mengizinkan groud crew melakukan pemeliharaan dua tingkat.

Baca juga: AVIC WMD-7 – Targeting Pod untuk Jet Tempur JF-17 Thunder

Untuk automated built-in testing, personel yang terlatih dapat melakukan penggantian unit disk dibawah waktu 20 menit, dan pod dapat kembali siap digunakan. Lockheed Martin merancang pod ini untuk kebutuhan perawatan tingkat menengah yang relatif mahal. menawarkan eye safe mode untuk penggunaan bom pintar (smart bomb) berpemandu laser. (Bayu Pamungkas)

4 Comments