Sebagai penempur lapis kedua, Polandia rupanya juga mempersiapkan jet tempur ringan FA-50PL Fighting Eagle dengan kemampuan serangan udara ke permukaan jarak jauh. Salah satunya dengan diperlihatkan KGGB (Korean GPS-Guided Bomb) sebagai arsenal senjata yang dapat digotong FA-50 Polandia. (more…)
Mengikuti Airbus dengan jet tempur Eurofighter Typhoon (varian tandem seat) sebagai testbed untuk uji coba Manned-Unmanned Teaming (MUM-T), maka pabrikan dirgantara Korea Selatan, Korea Aerospace Industries (KAI) telah mengumumkan bakal menggunakan jet tempur ringan FA-50 Fighting Eagle sebagai testbed untuk adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) di masa depan. (more…)
Mengambil lokasi di markas Korea Aerospace Industries (KAI), pada 24-27 Oktober 2024 digelar Sacheon Airshow 2024 di Bandara Sacheon, Provinsi Gyeongsang Selatan. Ada yang menarik dari pameran dirgantara ini, yaitu untuk pertama kalinya diperlihatkan model skala penuh (full scale) rudal jelajah udara ke permukaan supersonik bermesin ramjet yang nantinya akan mempersenjatai jet tempur KF-21 Boramae dan FA-50 Fighting Eagle Block 20. (more…)
Berhasil menembus pasar Asia dan Eropa, Korea Aerospace Industries (KAI) layak mengklaim sebagai manufaktur dirgantara yang sukses dalam memasarkan jet tempur ringan FA-50 Fighting Eagle. Terlepas dari performa produk, ada dua strategi yang berhasil menarik minat negara pembeli untuk mengakuisisi FA-50. (more…)
Selain Rafale, bisa dibilang jet tempur ringan FA-50 Fighting Eagle menjadi yang paling meroket dalam hal penjualan ekspor. Setelah sukses menjual FA-50 ke Filipina, Polandia dan Malaysia, kini Korea Aerospace Industries (KAI) dikabarkan tengah bersiap untuk memperluas pasar FA-50 ke Eropa Tengan dan Timur. (more…)
Bagi Indonesia, Singapura dan Thailand, mengikuti ajang latihan tempur udara dua tahunan Pitch Black di Darwin, Australia Utara, sudah biasa. Di setiap gelaran latihan tempur udara terbesar itu, beberapa negara besar di Asia Pasifik, termasuk beberapa tamu dari Eropa, menguji kemampuan tempur udara para pilot tempurnya, sekaligus membuktikan eksistensi dan kebanggaan kekuatan udara dari masing-masing negara. (more…)
Ketika Indonesia kesulitan dalam memenuhi kewajiban angsuran biaya pengembangan jet tempur KF-21 Boramae, yang diikuti dengan rencana penguranan komposisi alih teknologi, maka besar kemungkinan seretnya anggaran Indonesia akan berlanjut kepada rencana pemesanan unit KF-21 dan pada akhirnya dapat berujung pada membengkaknya biaya produksi per unit KF-21 itu sendiri (akibat berkurangnya jumlah total rencana produksi). (more…)
Setelah sukses masuk ke pasar Eropa, yaitu dengan penjualan ke Polandia, kini Korea Selatan menargetkan pemasaran jet tempur ringan FA-50 Fighting Eagle ke Amerika Serikat. Guna memuluskan rencana ambisius tersebut, Korea Selatan akan menginvestasikan 49,4 miliar won (US$35,7 juta) untuk meningkatkan kemampuan FA-50 agar memenuhi standar Negeri Paman Sam. (more…)
Meneruskan pernyataan dari CEO Korea Aerospace Industries (KAI) pada Oktober 2023, yang menyebut pengembangan masa depan jet tempur ringan FA-50 Fighting Falcon, adalah dengan mewujudkan versi pesawat tempur ringan satu kursi (single seat) F-50. Dan belum lama ini, rencana tersebut kabarnya sudah semakin serius. Selain desain, juga telah disebut jumlah biaya pengembagan yang akan diinvestasikan. (more…)
Setelah menuntaskan kontrak pengadaan 18 jet tempur serang ringan FA-50 Fighting Eagle senilai 1,2 triliun won (US$920 juta) pada akhir Februari 2023, Kementerian Pertahanan Malaysia dibakarkan tengah mempersiapkan kontrak berikutnya untuk pengadaan 18 unit FA-50 tambahan, menjadikan nantinya Angkatan Udara Malaysia (TUDM/RMAF) secara keseluruhan akan mengoperasikan 36 unit FA-50 Block 20, yang diklaim sebagai varian Fighting Eagle paling canggih. (more…)