Kemampuan produksi secara cepat, merupakan salah satu kriteria saat Polandia memilih Korea Aerospace Industries (KAI) sebagai pemasok jet tempur. Maklum, di tengah ancaman akan imbas dari invasi Rusia ke Ukraina, maka Polandia sebagai negara anggota NATO yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Ukraina, harus bersiap untuk situasi terburuk. (more…)
Selain Rafale, bisa dibilang jet tempur ringan FA-50 Fighting Eagle menjadi yang paling meroket dalam hal penjualan ekspor. Setelah sukses menjual FA-50 ke Filipina, Polandia dan Malaysia, kini Korea Aerospace Industries (KAI) dikabarkan tengah bersiap untuk memperluas pasar FA-50 ke Eropa Tengan dan Timur. (more…)
Meneruskan pernyataan dari CEO Korea Aerospace Industries (KAI) pada Oktober 2023, yang menyebut pengembangan masa depan jet tempur ringan FA-50 Fighting Falcon, adalah dengan mewujudkan versi pesawat tempur ringan satu kursi (single seat) F-50. Dan belum lama ini, rencana tersebut kabarnya sudah semakin serius. Selain desain, juga telah disebut jumlah biaya pengembagan yang akan diinvestasikan. (more…)
Setelah menuntaskan kontrak pengadaan 18 jet tempur serang ringan FA-50 Fighting Eagle senilai 1,2 triliun won (US$920 juta) pada akhir Februari 2023, Kementerian Pertahanan Malaysia dibakarkan tengah mempersiapkan kontrak berikutnya untuk pengadaan 18 unit FA-50 tambahan, menjadikan nantinya Angkatan Udara Malaysia (TUDM/RMAF) secara keseluruhan akan mengoperasikan 36 unit FA-50 Block 20, yang diklaim sebagai varian Fighting Eagle paling canggih. (more…)
Lantaran punya desain yang serupa, banyak orang yang menjadi rancu untuk membedakan antara T/TA-50 Golden Eagle dengan FA-50 Golden Eagle. Namun, pihak manufaktur, dalam hal ini Korea Aerospace Industries (KAI) tetap memberikan beberapa perbedaan pada dua jenis pesawat tandem seat single engine ini, meski perbedaan itu agak ‘sukar’ dilihat dari luar. (more…)
Apakah mungkin jet tempur generasi keempat mampu mengalahkan jet tempur generasi kelima? Maka jawabannya akan sangat bergantung pada beragam faktor. Meski di atas kertas jet tempur generasi kelima serba unggul, tapi bukan tak mungkin penempur generasi keempat serba inferior dan tak berdaya. Seperti belum lama ini, Angkatan Udara Filipina – Philippine Air Force mengklaim jet tempur FA-50PH miliknya berhasil mengunci dan menjatuhkan jet tempur stealth F-22 Raptor. (more…)
Menteri Pertahanan Nasional Polandia, Mariusz Błaszczak, mengumumkan kedatangan dua pesawat serang ringan FA-50PL baru di pangkalan udara Okęcie di Warsawa, menandai langkah signifikan lainnya dalam memperkuat kemampuan pertahanan udara Polandia. (more…)
Dari segi pamor, jet tempur FA-50 Fighting Eagle bisa disebut sebagai kebanggaan untuk Korea Aerospace Industries (KAI), pasalnya penempur ringan tersebut tak hanya sukses diadopsi di dalam negeri, melainkan juga menuai order untuk pasar ekspor, terlebih sejumlah upgrade avionik, sistem radar dan persenjataan, menjadikan FA-50 kian bertaji. (more…)
Berstatus sebagai jet tempu ringan, FA-50 Fighting Eagle dengan populasi 60 unit kini menjadi penempur lapis kedua di arsenal Angkatan Udara Korea Selatan – Republic of Korea Air Force (RoKAF). Menyadari bahwa penempur ini punya peran penting bagi pertahanan udara nasional, plus laris dalam pasar ekspor, maka sejumlah upgrade menjadi berkah tersendiri bagi eksistensi FA-50. Seperti dalam aspek persenjataan, FA-50 bakal lebih lethal karena nantinya mampu meluncurkan rudal jelajah KEPD-350 Taurus. (more…)
Selain F-35 Lightning II dan Dassault Rafale, maka jet tempur yang laris di pasar ekspor dalam satu tahun belakangan adalah FA-50 Fighting Falcon, yakni pesawat tempur ringan single engine produksi Korea Aerospace Industries (KAI). Dikembangkan dari jet latih tempur T-50 Golden Eagle, ada kabar bahwa Angkatan Udara Korea Selatan – Republic of Korea Air Force (RoKAF), belum lama ini merayakan momen “100,000 Accident Free Flight Hours.” (more…)