Polandia Luncurkan Giez, Drone Kamikaze Berparasut dengan Hulu Ledak Termobarik
Lantaran ada kebutuhan, maka drone kamikaze (loitering munition) diciptakan dengan kemampuan serta daya hancur yang kian mematikan. Seperti yang terbaru adalah Giez, drone kamikaze produksi Polandia ini dapat terbang dengan mengusung hulu ledak yang sangat ditakuti pasukan infanteri, yaitu hulu ledak termobarik (thermobaric).
Baca juga: Urgent! Infanteri Angkatan Darat AS Butuh LASSO – Drone Kamikaze Penghancur Tank
Diperkenalkan ke publik pada pameran persenjataan MSPO 2023 di Polandia, drone Giez selain dibekali hulu ledak termobarik, juga punya fitur yang ramah dalam investasi. Persisnya, setelah diluncurkan, drone ini dapat menerima pembatalan serangan, dan drone dapat diterima kembali oleh operator, dengan teknik pendaratan lewat parasut.
Drone kamikaze ini dirancang kompak dan dapat dioperasikan oleh prajurit di tingkat infanteri. Giez dirancang oleh para inovator di Military Institute of Technology, sementara produksi Giez dilakukan oleh MSP Inntech, kemudian hulu ledak termobarik GX-4 akan diproduksi oleh Belma.
Giez pada prinsipnya dapat dilengkapi dengan berbagai jenis amunisi. Selain termobarik, dapat pula dibawa munisi dengan hulu ledak HEAT berfragmentasi. Untuk munisi HEAT dapat menembus lapis baja sampai ketebalan baja 350 mm. Sedangkan termobarik punya radius mematikan di area 20-30 meter. Setiap munisi yang dibawa drone punya berat 1,5 kg.
Giez sendiri memiliki panjang 1,075 meter dan lebar sayap 1,66 meter. Drone kamikaze ini mampu terbang selama 30 menit, termasuk terbang selama 20 menit di wilayah sasaran. Untuk ketinggian penerbangan maksimum adalah 2.000 meter. Secara keseluruhan, drone dengan hulu ledak dan peluncurnya memiliki berat sekitar 12 kg. Giez dapat dikemas dalam kontainer berukuran 200 x 200 x 1350 mm, sehingga tidak menyulitkan untuk dibawa seorang prajurit.
Baca juga: ST-35 Silent Thunder – Drone Kamikaze Rancangan Ukraina dengan Sistem Peluncuran Unik
Fitur penting dari Giez adalah kemampuan untuk membatalkan misi tanpa kehilangan amunisi. Jika perlu, operator dapat membatalkan serangan dan mengembalikan drone kamikaze. Pendaratan dilakukan dengan menggunakan sistem parasut. (Gilang Perdana)
Related Posts
-
H&K G3/SG-1: Senapan Runduk TNI dengan Basis Senapan Serbu G3
No Comments | May 22, 2015 -
Jadi Eksportir Drone Tempur Terbesar di Dunia, Inilah Strategi Cina Taklukan Pasar Global
5 Comments | Jan 26, 2023 -
Spesifikasi Masih Misteri, Kapal Selam Hai Kun Taiwan Sarat dengan Teknologi dari AS, Ini Diantaranya
No Comments | Oct 12, 2023 -
‘Mobilisasi Digital’ Diterapkan di Singapura, Lebih Efisien dan Bikin Pasukan (Wajib Militer) Lebih Bahagia
No Comments | Jul 25, 2024