Ditemukan Risiko Keamanan Data, Intelijen Israel Stop Pasokan Mobil Listrik dari Cina, Termasuk BYD

Kaitan antara aplikasi dan dunia intelijen kembali menjadi topik pembicaraan, setelah National Security Bureau (NSB), lembaga intelijen utama Taiwan, mengeluarkan peringatan bagi pengguna lima aplikasi buatan Cina, tentang kerentanan keamanan data, maka hal serupa juga terjadi di Israel, yang dikaitkan dengan salah satu mobil listrik buatan Cina, BYD (Build Your Dreams).
Seperti dikutip Ynetnews.com (8/7/2025), Kementerian Pertahanan Israel secara resmi telah menangguhkan pasokan mobil listrik BYD kepada perwira Angkatan Bersenjata Israel, lantaran ada kekhawatiran atas pengumpulan data melalui sistem komunikasi dan sensor yang tertanam di mobil tersebut.
Penangguhan ini muncul setelah banyaknya peringatan dari para pakar keamanan siber, yang menekankan bahwa kendaraan listrik dari Cina dapat digunakan sebagai alat spionase.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Israel telah menerima lebih dari 600 kendaraan listrik dari Cina, termasuk model MG ZS EV dan Chery Tiggo 8, yang secara aktif digunakan sebagai transportasi resmi bagi para perwira, bahkan di dekat Markas Besar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv.
Seperti mobil listrik BYD Atto 3 baru, yang rencananya akan diberikan kepada seorang letnan kolonel Israel, tidak dioperasikan setelah pemeriksaan pada sistem elektroniknya.

Untuk meminimalkan risiko kebocoran informasi, sistem e-Call, fitur komunikasi layanan darurat otomatis telah dinonaktifkan paksa di kendaraan diterima.
Namun, para ahli berpendapat bahwa itu saja tidak cukup. Dr. Harel Menashri, salah satu pendiri departemen keamanan siber di Dinas Intelijen Dalam Negeri Israel (Shabak/Shin Bet), menekankan bahwa mobil-mobil Cina seharusnya dianggap sebagai platform intelijen seluler yang mampu mengumpulkan data audio, video, geolokasi, dan biometrik, serta mengirimkannya ke server di Cina.
Peneliti Keamanan Siber: Ada Celah Kelemahan Keamanan Pada Aplikasi Drone DJI
Ada kekhawatiran dari dinas intelijen Israel, mengenai potensi pengiriman data dari kendaraan listrik BYD ke server di Cina. Meskipun tidak secara eksplisit menyebutkan nama aplikasi tertentu, perhatian utama tertuju pada sistem DiLink dan fitur-fitur terkait yang terintegrasi dalam kendaraan BYD.
DiLink Merupakan ekosistem teknologi yang dikembangkan oleh BYD, mengintegrasikan jaringan dalam kendaraan, komunikasi cloud, AI, big data, dan teknologi lainnya. Sistem ini memungkinkan pembaruan perangkat lunak over-the-air (OTA) dan memiliki antarmuka pengguna yang mirip dengan ponsel pintar.
Perdana Menteri Ukraina: “Kami Sangat Bergantung Pada Drone DJI Mavic Buatan Cina”
Kemudian ada DiCloud, yaitu platform cloud AI yang dikembangkan bersama Alibaba Cloud untuk mendukung fungsi-fungsi DiLink. Masih ada God’s Eye, yaitu sistem bantuan mengemudi canggih (ADAS) yang diperkenalkan oleh BYD, memungkinkan otomatisasi dalam tugas-tugas seperti menyalip dan parkir. Sistem ini terintegrasi dengan arsitektur Xuanji, yang mencakup AI cloud, jaringan 5G, dan lainnya.
Beberapa laporan mengungkapkan bahwa kendaraan BYD, seperti model Atto 3, dilengkapi dengan fitur-fitur yang memungkinkan pengumpulan dan pengiriman data, termasuk data lokasi GPS, informasi perilaku pengemudi, data audio dan video dari sistem infotainment dan informasi perangkat yang terhubung melalui Bluetooth.
Meskipun BYD menyatakan bahwa data pengguna dikelola secara lokal dan tidak dibagikan ke kantor pusatnya di Cina, kekhawatiran tetap ada, terutama karena beberapa data disimpan di server yang dikelola oleh perusahaan Cina seperti Tencent Cloud. (Bayu Pamungkas)
Militer Cina Luncurkan Drone Intai Seukuran ‘Nyamuk’, Beratnya Hanya 0,3 Gram!

