Pembom Strategis Xian H-6N Terekam Kamera Gotong Rudal Balisitik Anti Kapal Hipersonik YJ-21
|Foto-foto beredar di media sosial memperlihatkan pembom strategis Angkatan Udara Xian H-6N membawa rudal balistik anti kapal hipersonik yang diluncurkan dari udara – Air-Launched Ballistic Missile (ALBM) YJ-21. Rudal berukuran bongsor tersebut dipasang di bawah badan pesawat (under fuselage).
Penampakan YJ-21 bisa menjadi pertanda kemajuan signifikan Cina dalam melakukan serangan jarak jauh secara presisi, khususnya pada kemampuan YJ-21 yang bisa melesat hingga Mach 10.
Sebelum tampil digotong pembom Xian H-6N, Angkatan Laut Cina telah menguji coba rudal hipersonik YJ-21. Rekaman video yang beredar menyebut uji coba peluncuran YJ-21 dilakukan pada bulan April 2022 dari salah satu kapal perusak (destroyer) Type 055.
YJ-21 対艦弾道ミサイル(オレンジ)、YJ-100 超音速対艦ミサイル(青)、YJ-63 亜音速対艦ミサイル(赤)を搭載したH-6N。
H-6N equipped with YJ-21 ASBM(orange),YJ-100
supersonic speed anti ship missile(blue) and YJ-63 subsonic speed anti ship missile(red). pic.twitter.com/QU4c9XI4Op— 大規模攻撃/daikibokougeki (@daikibokougeki) August 19, 2022
YJ-21 atau Eagle Strike 21 adalah rudal anti kapal balistik hipersonik yang memiliki kecepatan terminal Mach 10, dan diklaim tidak dapat dicegat oleh sistem senjata anti-rudal mana pun di dunia dan dapat meluncurkan serangan mematikan ke kapal induk musuh. Rudal ini mampu menjangkau target dengan jangkauan antara 1.000 – 1.500 kilometer (621-932 mil), dengan sistem berbasis laser Silent Hunter.
Desain rudal ini kemungkinan didasarkan pada rudal balistik berorientasi ekspor yang diproduksi oleh Cina, CM-401, tetapi dengan fitur dan kemampuan yang lebih canggih. Sebagai senjata pamungkas untuk mengimbangi kekuatan AS, rudal itu diungkapkan oleh Angkatan Laut China menjelang ulang tahunnya yang ke-73.
YJ-21 diluncurkan dari sistem peluncuran vertikal (VLS) universal di kapal perusak Type 055. Dan seperti sudah diduga, rudal hipersonik ini juga ditawarkan ke negara sahabat Beijing, yakni dengan versi ekspor yang disebut YJ-21E, dan telah dipamerkan di China Airshow 2022. Dan Arab Saudi menjadi negara pertama yang mengorder YJ-21E.
Dengan adopsi YJ-21 dalam varian ALBM di pembom Xian H-6N, maka menggarisbawahi komitmen berkelanjutan Beijing untuk meningkatkan kemampuan penolakan akses dan penolakan wilayah, khususnya di Laut Cina Selatan, dan secara langsung memberi pesan perlawanan untuk kehadiran militer AS di Indo Pasifik.
Melesat Mach 10, Cina Punya Rudal Anti Kapal Hipersonik YJ-21, Bikin Armada AS Ketar-ketir
Sebagai varian anyar dari keluarga Xian H-6, H-6N terbilang masih minim informasi. Situs Wikipedia.org menyebutnya sebagai air-launched ballistic missile (ALBM) carrier dengan jarak jelajah 5.954 km dan didukung kemampuan air refuelling.
Keberadaan Xian H-6N setidaknya mulai dicermati oleh intelijen AS pada awal 2016. Dikutip dari thediplomat.com (10/4/2018), pihak AS malah menyebut bahwa pembom terbaru Cina ini telah lima kali melakukan uji penembakan rudal, termasuk kuat dugaan yang diuji adalah rudal CH-AS-X-13.
CH-AS-X-13 adalah jenis rudal balistik berbahan bakar padat two stage dengan jangkauan 3.000 kilometer. Para analis berpendapat, besar kemungkinan rudal ini adalah varian dari rudal balistik jarak menengah (Dong Feng) DF-21 Stonefish. (Gilang Perdana)
MIMPI SIANG HARI, meghidupkan lagi BADGER2 kita dgn bantuan teknis France dan Ukraine….
MIMPI BASAHNYA, mengirimkan dan mengupgrade SUKHOIs kita ke IndiA dgn membawa pulang Air Launched Brahmos……