Aselsan SMASH 30mm: Opsi Lain Kanon RCWS untuk Kapal Patroli

Meski kini pasar kanon RCWS (Remote Control Weapon System) untuk kaliber 30 mm di kapal patroli TNI AL dominan dari Leonardo Finmeccanica dengan kanon Oto Melara Marlin WS (Modular Advanced Remotely controlled Lightweight Naval Weapon Station), namun faktnya baru sedikit kanon tersebut yang terpasang, sementara target pengadaan kapal patroli generasi terbaru terus berjalan. Melihat masih adanya peluang, Aselsan, manufaktur persenjataan dari Turki memperkenalkan apa yang disebut SMASH 30 mm.

Baca juga: Oto Melara 30mm – Rahasia Kecanggihan Kanon Andalan KRI Cakalang 852

SMASH 30 mm dalam wujud aslinya ikut ditampilkan dalam Indo Defence 2018 awal November lalu. Persisnya SMASH berupa modul sistem senjata RCWS, yang bisa dikatakan mirip dengan Marlin WS. Inti dari sistem SMASH adalah kanon MK44 Bushmaster buatan US Northrop Grumman, Armament Systems (d/h ATK Armament Systems).

Konfigurasi SMASH terdiri beragam sensor yang dikendalikan secara remote dan terintegrasi, diantara seperti sensor elektro-optik internal untuk pengoperasian otonom dan operasi siang serta malam hari. Dan kubah senjata sudah mengadopsi stabilized turret dan automatic target tracking, yang mencakup fungsi detect, track and fire on the move. Kesemuanya diracik dalam sistem ballistic computation.

Kubah yang dilengkapi stabilization feature menjamin penembakan dapat dilakukan pada sasaran yang bergerak, dan tentunya pada saat laut bergelombang. Seperti halnya Marlin WS, kendali SMASH juga dilakukan secara remote dari anjungan atau Pusat Informasi Tempur.

Dari spesifikasi, SMASH dapat memuntahkan 200 peluru dalam satu menit. Pola alur munisi ke laras mengadopsi model dual feed, dimana pada masing-masing feed mengarah pada kotak magasin, dimana isi satu kotak magasin terdiri dari 75 munisi.

Baca juga: Dilirik Indonesia, Inilah Sosok Kanon Hanud Self Propelled KORKUT Kaliber 35mm

Kubah SMASH dapat berputar 360 derajat, sementara laras dapat bergerak mulai dari -15 sampai 60 derajat, dengan kecepatan gerak laras 60 derajat per detik. Selain dikendalikan secara remote, sistem senjata ini dapat ditembakan otomatis dengan targets assigned dari C3 system atau target designator. (Gilang Perdana)

6 Comments