Rheinmetall Ungkap Solusi “Hybrid Armour” – Kurangi Berat MBT Modern Hingga 23 Ton

Sebagai salah satu manufaktur pertahanan ternama, yang produknya akan dibawa berlaga di Perang Ukraina, Rheinmetall memperkenalkan inovasi terbaru yang akan melengkapi lapisan proteksi pada Main Battle Tank (MBT). Lapisan proteksi itu adalah “hybrid armour” yang diperkenalkan Rheinmetall baru-baru ini saat International Armoured Vehicles conference (23 – 26 Januari 2023) di London, Inggris.

Baca juga: Rheinmetall Luncurkan Panther KF51 – MBT Generasi Terbaru dengan Future Gun System

Hybrid armour yang dimaksud Rheinmetall adalah bagian dari fitur yang ditawarkan pada prototipe MBT generasi terbaru, Panther KF51. Ada label “hybrid” menyiratkan bahwa modul armor yang dipasang ke armor dasar platform MBT berisi elemen aktif dan pasif, yang aktif adalah generasi ketiga dari ADS (Active Defence System) asli yang sekarang dikenal sebagai Strike Shield.

Elemen proteksi aktif mencakup radar berdaya rendah/jarak pendek (sekitar 30 meter) dan sensor elektro optik. Sementara di sini elemen proteksi pasif sedikit lebih tebal untuk menjawab spesifikasi STANAG 4569/AEP-55. Perlu dicatat bahwa karena sensor radar Strike Shield beroperasi pada jarak pendek, maka menghasilkan emisi daya rendah yang tidak meningkatkan electromagnetic signature pada tank. Hal ini memungkinkan sistem hybrid armour selalu dalam kondisi aktif.

Datang ke countermeasure, ini adalah elemen enerjik dari paket dan disimpan di dalam armour structure, bagian belakangnya terbuat dari paket armor pasif. Ini mampu menahan sisa energi yang dihasilkan oleh proyektil yang masuk, mengikuti aksi elemen aktif, tanpa berlubang.

Meskipun belum ada spesifikasi yang dirilis, armor hybrid jauh lebih ringan dibandingkan dengan solusi armor pasif/reaktif, dan lebih efektif menghadapi serangan jenis proyektil kinetic energy (KE) APFSDS (Armour Piercing Fin Stabilised Discarded Sabot).

Dikutip dari edrmagazine.eu, apa yang ditawarkan oleh Rheinmetall dengan hybrid armour adalah solusi untuk membawa MBT masa depan di bawah standar berat 50 ton. Sebagai infomasi, standar MBT di bawah 50 ton telah dicanangkan dalam strategi Angkatan Bersenjata Jerman.

Panglima Angkatan Darat Jerman menegaskan, bobot MBT masa depan harus di bawah angka 50 ton. Sebagai ilustrasi, Leopard awal, Leopard 2A0 yang dilumcurkan pada akhir 1970-an punya berat 53 ton, versi A7+ terbaru lebih dari 70 ton, jelas bahwa diperlukan beberapa perubahan radikal.

Baca juga: Yunani Tawarkan ASPIS NG, Sistem Proteksi Modular untuk Kubah MBT Leopard 2A4

Rheinmetall mengidentifikasi paket lapis baja sebagai subsistem MBT dapat membawa manfaat terbesar dalam pengurangan berat, pasalnya komponen proteksi menyumbang sekitar setengah dari berat MBT modern, penghematan berat yang diperlukan dalam hal ini sekitar 23 ton. (Bayu Pamungkas)