AK-101/102: Senapan Serbu dari Rusia Bercita Rasa NATO, Ikon Brimob di Awal Reformasi
|Di awal masa reformasi, publik dikejutkan saat Korps Brimob Polri menyandang senapan serbu varian AK buatan Rusia. Betapa tidak, saat mitra TNI menggunakan senapan serbu nasional Pindad SS-1, namun Brimob tampil beda. Tapi jangan berpikir negatif dulu, pasalnya saat itu kapasitas produksi dalam negeri belum memadai, sementara Brimob punya kebutuhan mendesak untuk mengganti senjata yang usang dan rusak. Dari 31 ribu anggota Brimob saat itu, ironisnya hanya tersedia 17 ribu pucuk senapan serbu.
Baca juga: M8 Greyhound – “Bangkitnya” Ranpur Brimob Polri dari Era Perang Dunia II
Kriteria senjata yang dibutuhkan Brimob harus handal, mengadopsi amunisi standar NATO, dan harga relatif murah. Beban tugas yang diemban Brimob di awal reformasi memang tak ringan, diantaranya harus menjadi garda tedepan dalam operasi melawan GAM di Aceh. Pilihan senapan serbu pun jatuh pada AK-101/102. Karena merupakan senjata jenis baru, uji coba pun digelar 29 Maret 2000 di Central Scientific Research Institute Klimovsk, Moskow. Untuk mengetes daya tahannya, senapan dijatuhkan dari ketinggian 7 meter, yang biasanya cukup 3 meter. Selain dihadiri Tim Mabes Polri, dalam rombongan juga unsur dari Korps Marinir.
Baca juga: CZ805 Bren – Senapan Serbu dari Eropa Timur Bercitara Rasa NATO
Setelah uji coba dirasa memuaskan, maka diputuskan untuk mengimpor AK-101 (3.000 pucuk) dan AK-102 (1.000 pucuk). Harga senapan serbu ini relatif murah meriah, AK-101 per pucuknya dibandrol US$436,10 dan AK-102 US$ 422,04 per pucuk. Dan siapa sangka, setelah enam belas tahun dioperasikan, AK-101/102 masih terbukti bandel, mirip dengan saudara tuanya AK-47, dalam Operasi Tinombala di Poso AK-101/102 masih dominan digunakan personel Brimob saat memburu gerombolan teroris Santoso hingga ke pedalaman hutan.
Meski buatan Rusia, AK-101/102 bercita rasa NATO, lantaran menggunakan amunisi NATO 5,56 x 45 mm. Meski punya bentuk magasin berbeda dengan kepunyaan M-16/SS-1, tapi amunisi antara tiga senjata ini dapat saling dipergunakan.
Baca juga: M16 vs AK-47: Mana Yang Lebih Unggul?
AK-101 sejatinya adalah versi ekspor dari varian AK-74M. Senjata ini memang dirancang Izmash Machine Building Plant untuk merayapi pasar negara-negara penganut standar NATO. Berbeda dengan generasi AK-47, pada AK-101/102 keseluruhan bodi senjata di cat warna hitam. Mengenai perbedaan antara AK-101 dan AK-102 cukup kentara dilihat dari bentuk dan panjang laras. AK-102 menggunakan laras lebih pendek sehingga punya ukuran lebih kompak. Perbedaan lain terletak muzzle brake, AK-102 lebih pendek namun diameternya lebih besar. Sementara muzzle brake AK-101dilengkapi lubang pembungan gas ke arah kiri dan kanan yang dapat meningkatkan akurasi tembakan. Lepas dari itu, AK-101/102 mengadopsi jenis receiver yang sama, termasuk dapat dipasangi teropong bidik.
Baca juga: [Polling] M16 A2 – Lawan Tanding Terberat Senapan Serbu Pindad SS-2
Yang gres dari AK-101/102 adalah popor dengan bahan polimer, popor senjata ini masih menggunakan popor pejal AK-74, tapi popor AK-101/102 dapat dilipat dipangkalnya ke arah kiri untuk memudahkan penggunanya saat masuk ke dalam kendaraan. Untuk magasin, mengikuti gaya AUG Steyr, AK-101/102 ditawarkan dengan magasin polimer tembus pandang, sehingga penembak bisa mengetahui jumlah sisa peluru yang tersisa. Namun kebanyakan yang digunakan adalah jenis magasin polimer biasa (bukan model tembus pandang).
Baca juga: SAR21 – Senapan Serbu Bullpup Paskhas dengan Desain Modular
Baca juga: M-203 40mm – Pelontar Granat Terpopuler, Andalan Berjuta Infanteri
Bergaya ala senapan serbu NATO, AK-101/102 juga dibekali senjata tambahan berupa pelontar granat. Dan sepeti sudah ditebak, kaliber pelontar granat juga mengacu ke NATO punya, yakni 40 mm. Untuk yang satu ini, beberapa AK-101/102 Brimbob sudah dilengkapi pelontar granat GP-30 Obuvka. Jarak tembak efektif pelontar granat ini ada di rentang 100 – 200 meter. Selain Indonesia, negara pengguna AK rasa NATO ini adalah Bhutan, Malaysia, Pakistan, Somalia, Uruguay, India, Venezuela, Cyprus, dan Uni Emirate Arab. (Dikutip dari berbagai sumber)
Spesifikasi AK-101/102
– Rilis perdana: 1994
– Pola tembaka: single shot (semi-otomatis), three-shot burst fire (satu tarikan picu tiga tembakan), dan otomatis
– Berat Kosong: 3,6 kg (AK-101)/3,2 kg (AK-102)
– Berat Isi: 4 kg (AK-101)/ 3,6 kg (AK-102)
– Panjang Popor terbuka: 943 mm (AK-101)/824 mm (AK-102)
– Panjang Popor terlipat: 705 mm (AK-101)/586 mm (AK-102)
– Panjang laras: 415 mm (AK-101)/314 mm (AK-102)
– Mekanisme senjata: gas operated, bolt rotating
– Kecepatan proyektil: 910 m/detik (AK-101) dan 850 m/detik (AK-102)
– Jarak tembak efektif: 450 m
– Magasin: 30 peluru
tes
Makasih min, artikelnya bermanfaat
Saking puasnya kinerja AK101/102, brimob akhirnya melakukan penambahan, hanya saja yg kedua ngambil di cina (AK2000P) daaannnn… Kecewa…
Tambah ss3
jangan salah bung, brimob pake ss1, ss2 beberapa varian sperti v5 untuk FPU.
mabok lem aibon bang? yg bilang Brimob ngga pake produk Pindad sape? kan ditulis diatas kapasitas produksi Pindad saat itu belum MEMADAI
Setelah membaca edisi korps brimob majalah comando gramedia, ternyata korps brimob tidak punya satu pun senapan rifle Pindad … Senjata Brimob made in AK dan Sig Sauer.
Gk juga ya bung di kediri markas brimob dilengkapi ss-1
lo baca pake kacamata gih, jgn2 kagak bisa bedain lagi senapan pindad Ss2 lo bilang Ak
Sebenernya bkn tidak punya si bang defcon3, ada kok. Hanya saja krn dr awal pengadaannya AK101/102, dilanjutkan steyr dan sigsauer jd yg banyak ditenteng ya senapan itu. Pas tinombala kemaren bawa ss1 juga tuh
Senjata Keren dan Handal…mantab