E-2D Advanced Hawkeye Jatuh, AL AS Gelar Operasi Pengangkatan Bangkai Pesawat

(Foto: Istimewa)

Militrer Amerika Serikat terbilang getol untuk menyelamatkan asetnya yang tenggelam di laut. Setelah upaya pengangkatan bangkai jet tempur F-35B Lightning II milik Inggris di Laut Mediterania, kini giliran AL AS tengah mempersiapkan upaya pengangatan pesawat intai airborne early warning (AEW) Northrop Grumman E-2D Advanced Hawkeye yang jatuh di peraiaran dekat Pulau Wallops, Virginia.

Baca juga: Drone Tanker MQ-25A Stingray Sukses Uji Air Refueling dengan E-2D Advanced Hawkeye

Dikutip dari airlant.usff.navy.mi (31/3/2022), sebuah E-2D Hawkeye dari Airborne Command and Control Squadron (VAW) 120 telah jatuh di dekat Pulau Wallops pada 30 Maret lalu. Akibat indisen tersebut, dua awak berhasil menyelamatkan diri dalam kondisi cidera, sementara satu awak lainnya ditemukan tewas di dalam pesawat. E-2D jatuh sekitar pukul 19:30 waktu setempat.

Dua anggota kru diselamatkan oleh Polisi Negara Bagian Maryland dan diangkut ke Pulau Wallops untuk perawatan medis lanjutan. Nama-nama awak yang terluka tidak akan dirilis karena masalah privasi. Sejauh ini penyebab jatuhnya pesawat masih dalam tahap investigasi.

E-2D Advanced Hawkeye

E-2D Advanced Hawkeye ditenagai dua mesin turboprop T56-A-427A. Pesawat ini dapat melaju hingga 648 km per jam, serta punya jarak jelajah hingga 2.708 km. Pesawat ini diawaki oleh lima orang terdiri dari pilot, kopilot, radar officer (RO), combat information center officer (CICO), dan aircraft control officer (ACO). Pesawat dengan panjang 17,60 meter, bentang sayap 24,56 meter, dan tinggi 5,58 meter ini memiliki bobot maksimum saat lepas landas 26.083 kg.

Dalam hal teknologi, kokpit E-2D telah mengadopsi layar kaca (glass-cockpit). Kemudian radar UHF-band AN/APY-9 AESA yang digunakan oleh E-2D memungkinkan pesawat dapat melacak ancaman dengan jarak lebih jauh dari yang dimiliki E-2C.

Baca juga: Tandingi E-2 Hawkeye, AL Cina Punya Xian KJ-600, Pesawat AEW&C yang Mampu Beroperasi dari Kapal Induk

Bahkan disebutkan, radar ini mampu melacak pesawat siluman seperti Su-57 dari Rusia maupun J-20 dan J-31 milik Cina. Menurut penjelasan AL AS, E-2D mampu memandu rudal seperti AIM-120 AMRAAM dan SM-6 terhadap targetnya lebih jauh dari jangkauan platform pemandu rudal tersebut. (Gilang Perdana)

5 Comments