Indonesia tidak sendiri dalam mengoperasikan alutsista hanud era Soviet. Selain meriam S-60 kaliber 57 mm, ada kesamaan antara Indonesia dan Vietnam dalam mengoperasikan meriam hanud 61-K (M1939) kaliber 37 mm. Di Indonesia, meriam hanud 61-K (M1939) masih dioperasikan Batayon Arhanud Korps Marinir TNI AL. (more…)
Tag: korps marinir
Di Vietnam Defence 2024, Rusia Tampilkan Ranpur Amfibi BMP-3 dengan “Side Skirts dan Bar Slat Armor”
Rosoboronexport secara khusus memperlihatkan ranpur (kendaraan tempur) Infantry Fighting Vehicle (IFV) amfibi BMP-3 ke pameran pertahanan Vietnam Defence Expo 2024 di Hanoi, Vietnam (19 – 22 Desember 2024). Meski yang ditampilkan adalah varian dasar (bukan BMP-3M seperti yang disebutkan beberapa media), namun BMP-3 yang dipamerkan di Vietnam tampil dalam paket upgrade proteksi. (more…)
RM70 Grad Korps Marinir Kembali Jadi Senjata Penggebuk dari Tengah Laut, Kini dari Deck LST Buatan Jepang
Mengulang yang telah dilakukan pada tahun 2017, Resimen Artileri Korps Marinir TNI AL diwartakan akan melakukan uji tembak MLRS (Multiple Launch Rocket System) RM70 Grad yang ditempatkan di atas deck kapal perang. Menjadikan alutsista dari Batalyon Roket Marinir berubah peran sebagai senjata penggebuk dari tengah laut. (more…)
Command Center with EM Radar – Rantis Komando untuk Misi Anti Drone Korps Marinir
Satu paket dengan Mobile EM Radar, Batalyon Komunikasi dan Peperangan Elektronika-1 Marinir atau (Yonkomlek 1/Marinir) juga memamerkan kendaraan yang disebut Command Center with EM Radar dalam Marinir Expo (17 November 2024) di Ksatriaan Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan. (more…)
Mobile EM Radar Yonkomlek Korps Marinir – Rantis dengan Sensor Terpadu untuk Misi Anti Drone
Batalyon Komunikasi dan Peperangan Elektronika-1 Marinir atau (Yonkomlek 1/Marinir) mendapat perkuatan dengan hadirnya alutsista baru. Seperti diperlihatkan saat Marinir Expo (17 November 2024) di Ksatriaan Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Yonkomlek 1 diperkuat dengan dua unit rantis (kendaraan taktis) Mobile EM Radar dan Command Center with EM Radar. (more…)
Tidak Punya Korps Marinir, Tapi Australia Punya Kemampuan Operasi Serbu Amfibi yang Kuat dan Terintegrasi
Berbeda dengan Indonesia, Australia tidak memiliki Korps marinir atau pun tank amfibi, namun uniknya angkatan bersenjata Australia punya kemampuan operasi serbu amfibi yang bisa disebut, salah satu yang terkuat di dunia. Bukan sekedar teori, hal tersebut telah dibuktikan dalam Latihan Bersama (Latma) “Keris Woomera 2024” yang tengah digelar di perairan Banongan, Situbondo, Jawa Timur. (more…)
Tank Amfibi PT-76M Korps Marinir Kian Bergigi, Kini Dibekali Amunisi HESH-T dengan “Shockwave Effect”
Alih-alih pensiun, tank amfibi (tankfib) legendaris PT-76M milik Korps Marinir justru kian diperkuat persenjataannya, salah satunya dengan adopsi jenis amunisi baru untuk meriam Cockerill kaliber 90 mm-nya. Seperti belum lama ini, Komandan Resimen Kavaleri 2 Marinir (Danmenkav 2 Mar) Kolonel Mar memimpin pelaksanaan uji fungsi amunisi Tank PT-76M jenis HESH-T (High Explosive Squash Head Tracer). (more…)
Korps Marinir Uji Coba Drone ‘Copter’ Bomber, Ideal untuk Misi Anti Gerilya
Setelah menggelar uji coba drone copter yang akan digunakan untuk tugas operasi di wilayah Papua, kini Korps Marinir kian serius untuk mengoptimalkan kemampuan drone copter. Bila sebelumnya peran drone copter diutamakan untuk tugas intai dan meningkatkan kesadaran situasional, maka kemampuan drone copter yang mampu membawa payload, mulai diperankan untuk membawa dan melepaskan (meluncurkan) amunisi. (more…)
Selain Yunani, Rumania Juga Borong Ranpur Amfibi AAV (LVTP-7) Bekas dari USMC
Dengan penerimaan kendaraan tempur (rampur) Amphibious Combat Vehicle (ACV) 8×8, maka Korps Marinir AS (USMC) secara bertahap akan mengurangi ranpur APC roda rantai amfibi legendaris Assault Amphibious Vehicles (AAV) atau dikenal juga sebagai LVTP-7, seperti yang dioperasikan Batalyon Kendaraan Pendarat Amfibi (Yonranratib) Korps Marinir TNI AL. (more…)
Infanteri Korps Marinir Akuisisi Senjata Anti Tank ATGL-L2 dari Bulgaria
Aktif digunakan sejak Operasi Milliter menghadapi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada awal tahun 2003, Indonesia lewat Korps Marinir jelas bukan pengguna baru senjata senjata bantu infanteri jenis RPG (Rocket Propelled Grenade). Di lingkungan Korps Marinir TNI AL, jenis senjata yang kondang disebut RPG-7, persisnya adalah ATGL-L buatan Arsenal, manufaktur persenjataan dari Bulgaria. Dan belum lama ini ada kabar Korps Marinir mendapatkan tambahan aset senjata perorangan, ATGL-L2. (more…)