Modifikasi Proteksi Anti Drone Pada Ranpur BMP-3 Mendapat Kritikan dari Dalam Negeri, Ini Sebabnya

Banyak dikerahkan dalam operasi militer, membuat kendaraan tempur (ranpur) lapis baja amfibi BMP-3 menjadi santapan favorit senjata anti tank dan drone kamikaze Ukraina. Berangkat dari kondisi tersebut, pihak militer dan manufaktur BMP-3 melakukan beragam modifikasi yang terkait dengan proteksi tambahan. Namun, ada modifikasi pada BMP-3 yang justru mendapat kritikan dari dalam negeri.

Baca juga: Serba Canggih, Inilah Sederet Teknologi Proteksi Terbaru Ranpur Lapis Baja Rusia

Channel Telegram Voeniy Osvedomitely, yang dikenal karena hubungannya dengan militer Rusia, telah membagikan foto-foto BMP-3 yang telah mendapatkan paket upgrade proteksi, yang justru kemudian memperlihatkan modifikasi yang kontroversial.

Foto tersebut memperlihatkan upaya para teknisi dari Omsk Higher Tank Engineering School untuk melengkapi BMP-3 dengan perlindungan anti drone dengan pemasangan cope cage atau slat armor anti drone. Cope Cage adalah struktur berbentuk sangkar yang dipasang di atas kendaraan tempur, terutama di atas menara tank atau IFV, untuk memberikan perlindungan terhadap serangan drone kamikaze,

Namun, modifikasi ini tampaknya berdampak signifikan pada fungsionalitas kendaraan. Pasalnya, kompartemen pasukan, yang dirancang untuk terbuka ke atas, kini terhalang, sehingga BMP-3 tidak mampu menjalankan perannya sebagai kendaraan tempur infanteri atau Infantry Fighting Vehicle (IFV).

Kritik dari sumber-sumber yang bahkan pro Rusia mencerminkan ketidakpuasan terhadap efektivitas adaptasi militer tertentu. Seiring berlanjutnya perang, keputusan rekayasa semacam itu menimbulkan pertanyaan tentang kegunaan sebenarnya dari modifikasi ini di medan perang.

Ranpur BMP-3 seperti yang juga dioperasikan Korps Marinir TNI AL, memang memiliki desain yang agak unik dibandingkan dengan banyak Infantry Fighting Vehicle (IFV) lainnya dalam hal akses pasukan. Meski tidak sama, namun desain pintu akses keluar masuk pasukan infanteri pada BMP-3 agak mirip dengan ranpur (pansam) BTR-50.

Posisi duduk prajurit infanteri di BMP-3.

BMP-3 memiliki dua pintu kecil di bagian belakang dan dua palka di atap untuk keluar-masuk pasukan. Pintu belakangnya tidak sebesar pintu M2 Bradley atau CV90, dan lebih mirip dengan hatch kecil yang terletak di atas mesin belakang. Selain pasukan juga bisa keluar dari palka atas, tetapi ini lebih berisiko dalam pertempuran.

Karena pintu belakang pada BMP-3 tidak besar dan terletak di atas mesin, pasukan harus membungkuk atau memanjat untuk keluar. Dan hal ini bisa membuat mereka terpapar tembakan musuh saat keluar dalam kondisi pertempuran.

Konfigurasi kursi pada BMP-3

Sebagai catatan, posisi mesin BMP-3 berada di belakang, sehingga ruang untuk pasukan keluar terbatas dibandingkan dengan IFV yang memiliki ramp belakang besar seperti M2 Bradley, AMX-10 dan LVTP-7.

Dengan desain pintu yang kecil dan posisi mesin yang menghalangi, kecepatan pasukan untuk keluar dari BMP-3 lebih lambat dibandingkan IFV dengan ramp besar di belakang. Dalam situasi darurat atau penyergapan, ini bisa menjadi kerugian taktis.

Meski begitu, posisi mesin di belakang pada BMP-3 membuat distribusi berat lebih baik untuk berenang di air tanpa tambahan pelampung. Ditambah dengan keberadaan meriam 100 mm, auto cannon 30 mm, dan senapan mesin dalam satu turret, BMP-3 memiliki daya tembak lebih kuat dibanding IFV sekelasnya. (Bayu Pamungkas)

Di Vietnam Defence 2024, Rusia Tampilkan Ranpur Amfibi BMP-3 dengan “Side Skirts dan Bar Slat Armor”

One Comment