Netizen Indonesia tentu mengenal helikopter Kamov Ka-32A11BC, inilah wahana udara yang disewa Badan Nasioal Penangulangan Bencana (BNPB) untuk mendukung operasi pemadaman kebakaran hutan. Dan sejenis dengan helikopter yang dimaksud, ada varian terbarunya yang belum lama ini sukses terbang perdana, yaitu Ka-32A11M. (more…)
Bicara tentang Airborne Early Warning and Control (AEW&C), maka di belahan Asia Selatan, nama India adalah yang paling mencuat. Betapa tidak, setelah memiliki radar terbang Netra yang menggunakan platform jet Embraer ERJ 145, Negeri Anak Benua ini masih merasa belum cukup, sebagai buktinya ada keinginan dari India untuk mengakuisisi Airbus A330 MRTT (Mulltirole Tanker Transport) AEW&C dengan kemampuan menggotong radar dengan rotodome. Tapi itu rupanya belum dirasa cukup untuk negara yang berkonflik dengan Pakistan ini. (more…)
Bukan perkara mudah untuk memadamkan api yang berkobar di kawasan yang sedang dilanda kerusuhan. Banyak rintanan yang dihadapi petugas pemadam kebakaran (damkar), mulai dari ancaman keselamatan petugas sampai rute jalan penuh puing yang menyulitkan akses mobil damkar untuk sampai di lokasi kejadian. Namun karena kejadian berada di wilayah strategis, kebakaran di tengah kota harus dapat dipadamkan sedini mungkin, maklum di kawasan urban yang padat, api dengan mudah bisa merembet. (more…)
Seandainya haluan politik Indonesia tidak berubah pada tahun 60-an, boleh jadi saat ini armada kapal perang, pesawat tempur, hingga kapal selam TNI lebih dominan berasal dari Rusia. Dan salah satu silsilah alutsista yang ditinggalkan Rusia (d/h Uni Soviet) adalah unit helikopter AKS (Anti Kapal Selam) Mi-4 Hound. Helikopter berbasis utility tersebut memperkuat Puspenerbal TNI AL dalam persiapan Operasi Trikora. (more…)