Rusia Luncurkan “Stavropol” – Unit Terbaru Korvet Buyan-M Class dengan Rudal Jelajah Kalibr dan Sistem Hanud Pantsir-M
|Lambungnya 15 meter lebih panjang dari Kapal Cepat Rudal (KCR) 60M produksi PT PAL Indonesia, namun Buyan-M class punya bekal persenjataan yang padat dan komplit. Inilah yang disebut Small Misssile Ship atau bisa juga dikualifikasikan sebagai korvet Project 21631 Buyan-M, yang menjadi andalan Angkatan Laut Rusia dalam meladeni peperangan laut dengan serbuan cepat. Mulai dioperasikan sejak tahun 2016, belum lama ini ada kabar bahwa unit terbaru Buyan-M telah diluncurkan oleh Zelenodolsk Shipyard di Tatarstan.
Unit ke-15 dari Buyan-M class yang baru saja diluncurkan adalah “Stavropol”, yang peletakan lunasnya dilakukan pada 12 Juli 2018 dan baru diluncurkan pada 11 Juni 2024, nantinya kapal perang ini akan dioperasikan Armada Baltik Rusia. Menurut Laksamana Alexander Moiseev, Panglima Angkatan Laut Rusia, Stavropol akan memainkan peran penting dalam menjamin keamanan perbatasan barat Rusia dan dapat dikerahkan ke wilayah lain di belahan samudera lain jika diperlukan.
Project 21631 Buyan-M, menampilkan komposisi korvet rudal kecil untuk operasi di zona pesisir. Kapal-kapal ini merupakan versi lanjutan dari kelas Buyan sebelumnya, dengan persenjataan yang ditingkatkan secara signifikan.
Dengan panjang lambung 75 meter, lebar 11 meter dan draft sekitar 2,5 meter, Buyan-M cukup kompak untuk menavigasi perairan dangkal. Hal ini menjadikannya ideal untuk misi di sungai, wilayah pesisir, dan laut tertutup.
Buyan-M ditenagai oleh kombinasi mesin diesel (CODAD/Combined diesel and diesel) yang mampu mencapai kecepatan hingga 26 knots. Pengaturan propulsi ini memastikan perpaduan yang seimbang antara kecepatan, kemampuan manuver, dan jangkauan operasional, memungkinkan kapal untuk menangani beragam tugas maritim secara efektif.
Buyan-M dapat berlayar sejauh 4.300 kilometer pada kecepatan jelajah 12 knots. Diawaki 52 personel. Buyan-M tanpa bekal ulang punya endurance selama 10 hari berlayar.
Korvet Buyan-M memiliki keunggulan dengan dilengkapi dengan sistem rudal canggih, peralatan peperangan elektronik, dan teknologi angkatan mutakhir lainnya. Fleksibilitas desain ini memungkinkan Buyan-M untuk mengintegrasikan berbagai senjata dan sistem, sehingga meningkatkan kekuatan tempur.
Racikan senjata pada Buyan-M terdiri dari meriam utama A-190 kaliber 100 mm pada haluan, kanon reaksi cepat (CIWS) AK-630M dan rudal hanud jarak dekat Igla-S. Lepas dari itu, senjata primadona Buyan-M adalah rudal jelajah jarak jauh anti kapal/permukaan Kalibr (SS-N-27 Sizzler). Konfigurasi rudal Kalibr mengusung peluncur 2×4 cells UKSK VLS (Vertical Launching System).
Dibandingkan unit terdahulu, sebagai Buyan-M terbaru, maka Stavropol akan dipasangi sistem hanud CIWS yang lebih modern Pantsir-M, yang kemungkinan akan menggunakan dudukan kanon AK-630M. Untuk peperangan anti kapal selam, korvet ini memang harus diakui ala kadarnya, yakni hanya mengandalkan 1 × 10 55 mm DP-65 anti-saboteur grenade launcher.
Rusia juga menawarkan Buyan-M untuk pasar ekspor yang disebut sebagai Project 21632 Tornado. (Gilang Perdana)
Untuk Pertama Kali, Rusia Uji Penembakan Kanon Pantsir-M dari Korvet Karakurt Class
“kasihan sekali ya negara kita disaat negara2 luar lomba buat lontong terbang berbagai macam jenis dan rupa kita cuma bisa ndomblong.”
itu bukan beda pendapat, tapi nyinyiran yg menghina ( ngenyek ) bangsa sendiri.
daripada nyinyir murahan seperti itu, lebih baik diam kalau tak bisa memberi prestasi kpd negara
Bahas spek sista bukan nyinyir, tapi pendapat yg boleh berbeda, buktinya AH140 berubah speknya, dari kang Brahmos supersonic jadi atmaca, berarti benar memang ada 2 pendapat dalam beli sista & kelihaian salesnyah, sudah nasibmu blom bisa punya rudal gedong supersonic😁
@racun tikus, terimakasih buat komentarnya, bukan nyinyir maksudnya ya barangkali lebih supaya membuka wawasan cakrawala dan hati para pemangku kepentingan yang siapa tahu sempat baca dan yang bertanggung jawab terhadap riset dan pengembangan alutsista sangat strategis spt rudal, yg hingga kini belum bisa bangsa ini buat sendiri, kalau kami tak mungkin bisa buatlah, profesi cuma penggembira lapak ini dan keseharian pun cuma buruh pabrik saja dan tak banyak kiprah buat negara memang ya minimal berkegiatan lah.
Nyinyir aja, ayo tunjukkan kontribusimu buat negara apa ?
buat rudal atau apa kek yg bisa buat negara diperhitungkan negara lain.
kalau cuma nyinyir doang anak SD juga bisa
Ndomblong karena kalo beli mas Buyan + Kalibr bisa kena catsa, Jadi lumayanlah kcr pake C-705 & exo, padahal Ausi kok boleh beli si Tommyhawk😁
Jika KCR 60 m kita persenjataannya spt ini pastilah dipastikan kita pasti tambah pasti kuatnya, kapal kita dah bisa buat, radar dan manajemen tempur progress tinggal “tiang pancang terbang” yang kita tetap tak mampu bikin hingga kini…kasihan sekali ya negara kita disaat negara2 luar lomba buat lontong terbang berbagai macam jenis dan rupa kita cuma bisa ndomblong.