Lima Unit Rafale Pesanan India Telah Diterbangkan Secara Ferry Flight dari Perancis
|Setelah Mesir yang bakal bersuka cita, lantaran batch pertama Sukhoi Su-35 bakal diterima dari Rusia, bergeser ke Asia Selatan, netizen Negeri Anak Benua dikabarkan juga bakalan bersuka cita, pasalnya bakal kedatangan alutsista yang dianggap paling punya efek getar dalam menghadapi duel udara melawan Cina dan Pakistan. Persisnya pada Senin (27/7/2020), gelombang perdana yang terdiri dari lima unit jet tempur Rafale telah diterbangkan dari Perancis secara ferry flight ke India.
Baca juga: Spektakuler! Sukhoi Su-35 Pesanan Mesir Telah Mengudara dan Dalam Proses Pengiriman
Mengutip siaran pers dassault-aviation.com, disebutkan kelima Rafale pesanan India telah diterbangkan pada hari Senin dari fasilitas Dassault di Mérignac. Dilepas oleh Duta Besar India untuk Perancis, Shri Jawed Ashraf, kelima Rafale akan menempuh jarak 7.000 km hingga sampai ke Lanud Ambala di Haryana, India. Selain mengandalkan pengisian bahan bakar di udara (air refueling), kelima Rafale dijadwalkan untuk satu kali stop di Uni Emirat Arab. Jika tiada aral melintang, kelompok Rafale tersebut akan tiba di India pada Rabu mendatang (29/7/2020).
India total mengorder 36 unit Rafale, dengan komposisi 28 unit Rafale EH (single seat) dan 8 unit Rafale DH (tandem seat). Secara keseluruhan, pesanan Rafale India baru akan tuntas dikirim pada tahun 2025. Kontrak akuisisi 36 unit Rafale India terbilang fantastis, yaitu US$8,7 miliar, atau harga per unit pesawat sekitar US$242 juta. Harga per unit Rafale India terbilang sangat tinggi, pun jika dibandingkan dengan harga per unit F-35A Lightning II dan F-15QA.
Bon Voyage: Indian Ambassador to #France interacts with the Indian pilots of the Rafale. Congratulates and wishes them a safe flight to India with a single hop. #ResurgentIndia #NewIndia #Rafale@IAF_MCC @MeaIndia @rajnathsingh @Dassault_OnAir @DefenceMinIndia @PMOIndia pic.twitter.com/jk3IWD9tYU
— India in France (@Indian_Embassy) July 27, 2020
Meski terasa mahal, di dalam kontrak US$242 juta, disebut-sebut sudah termasuk offset sebesar 50 persen dan paket persenjataan beyond visual range air-to-air missile (rudal Meteor) dan rudal jelajah Scalp yang dikembangkan oleh MBDA. Tidak itu saja, Rafale pesanan India ternyata juga dikustom secara khusus, diantaranya adopsi helmet-mounted display buatan Israel, radar warning receivers, low band jammers, 10-hour flight data recording, serta infra-red search and tracking (IRST) systems.
Baca juga: Menanti Babak Baru Pertempuran: Sistem Hanud S-400 vs Jet Tempur Rafale
Ada dua skadron yang dibentuk untuk Rafale, skadron pertama akan ditempatkan di Lanud Ambala, yang dianggap sebagai salah satu pangkalan udara yang paling strategis, dimana jarak perbatasan India-Pakistan hanya berjarak 220 km dari sana. Skadron kedua Rafale akan ditempatkan di Lanud Hasimara di Benggala Barat, yang ini lokasinya tak jauh dengan front perbatasan India-Cina “Line of Actual Control” di Himalaya. (Gilang Perdana)
kita liat aja gimana sukhoi indonesia. Kita semua cuma bisa mengira2 n berargumen ttg menhan kita dll. Kita gatau strategi apa yg lagi dibikin dibelakang layar sana.
Semoga ada gebrakan kedepannya.
Dulu saya berharap sekali dg kehadiran su35
Tapi ada 2 pertimbangan yg perlu di cermati yaitu:
*musuh potensial raja rakus bin serakah china sudah sangat khatam dg su35 apalagi dana upgrade nya tanpa limit
*ngerih klo di embargo usa karena tempat berlindung dari gempuran naga rakus ya usa(klo usa mau tapinya)
Rafale memang antidot nya su35 si china
Beli dari Perancis, secara politik menurut saya merupakan jalan tengah yang cukup bagus, jika memang beli dari Rusia terhadang AS, dan beli dari AS terhadang Jemaah Embargoiah. AS nggak akan sewot, Jemaah Embargoiah juga nggak akan terlalu ribut. Walaupun tidak menghilangkan potensi embargo, namun Perancis terbilang lebih lunak dibanding negara2 blok barat lain, bahkan terbilang “nakal” kalau melihat kasus penjualan Mistral ke Rusia. Jika tidak salah, saat kasus Timor Leste, Perancis cuma mengembargo kita 1 tahun (AS sampai 2005). Saat konflik Aceh, Perancis memilih tutup mata dan telinga, sehingga peralatan tempur buatan Perancis masih bisa dipakai di Aceh. Jika rumor Perancis bakal memberi soft loan benar, ambil dah tuh Rafale.
Ini pasti nyampainya di india lama.banget karena dikirim pake ferry…..🤔
Apa ga takut penyok kalo pas kena ombak besar…..pesawat baru gitu lho 🙆🙆
Hadeuh…. Ngakak baca komennya
Gak kapok habis komen Thypoon-nya disunat….😂😂😂
Fery flight bisa kena ombak ya gan wkwkwkw