KB SAT SR-10 – Pesawat Latih dengan Konsep Forward Swept Wing yang Tak Kunjung Laku
|
Selain Sukhoi Su-47, rupanya Rusia juga punya SR-10, yaitu sosok jet latih yang mengusung sayap utama dengan konsep forward-swept wing, yaitu bentuk sayap terbalik. Meski statusnya masih prototipe, namun kehadiran SR-10 telah membetot perhatian, lantaran inilah satu-satunya desain pesawat latih dengan forward-swept wing.
Baca juga: [MAKS 2019] Jet Tempur Eksprimen Sukhoi Su-47 Tampil Statis dan Terkesan ‘Sakral’
SR-10 adalah hasil rancangan biro desain Rusia KB SAT pada tahun 2007, selain digadang sebagai pesawat latih, SR-10 disasar pula untuk ekspor, termasuk sebagai pesawat sport bermesin tunggal. Dua tahun kemudian, untuk pertama kalinya mockup SR-10 diperlihatkan ke publik dalam MAKS AirShow pada Agustus 2009.
Dari rancangannya, SR-10 mencomot desain monoplane sayap tengah dengan konstruksi komposit, dengan sayap mengarah ke depan pada sudut 10 derajat. Sebagai dapur pacu, digunakan mesin tunggal Ivchenko AI-25V AI25TSR (modifikasi dari AI25TL). Guna memuluskan pemasarannya, SR-10 pada tahun 2014 pernah ditawarkan untuk persyaratan sebagai pesawat latih bagi AU Rusia.

Namun, sayangnya SR-10 tidak lolos kualifikasi, dimana AU Rusia kemudian memilih Yakovlev Yak-152 yang bermesin piston. Tak berkecil hati, KB SAT lantas mengembangkan SR-10 dan mengusulkannya sebagai pelatih perantara antara Yak-152 dan pesawat jet latih lanjutan Yak-130. Prototipe pertama SR-10 sendiri baru terbang perdana pada 25 Desember 2015.
Dari spesifikasi, SR-10 punya kecepatan maksimum 900 km per jam dan kecepatan jelajah 520 km per jam. Jarak jelajah SR-10 bisa mencapai 1.500 km dengan ketinggian terbang maksimum 6.000 meter. Kecepatan menanjak jet subsonic ini adalah 60 meter per detik.

Meski pernah gagal kualifikasi dalam pengadaan jet latih untuk AU Rusia, rupanya KB SAT tak menyerah, sempat ada titik cerah dalam kontrak, namun sayangnya pada tahun 2018, pemerintah Rusia gagal mengalokasikan dana untuk memulai produksi SR-10 dan akibatnya KB SAT menangguhkan semua pekerjaan pada proyek tersebut.
kabar terakhir, pada 19 September 2020, SR-10 ambil bagian dalam ajang “Russian Aviation Race” yang diadakan di lapangan terbang Oreshkovo. SR-10 punya panjang 9,59 meter dan lebar bentang sayap 8,4 meter. Bobot maksimum SR-10 yaitu 2,7 ton.
Baca juga: Yakovlev Yak-130 – Meriahkan LIMA 2019, Dilirik Serius oleh Malaysia
Rupanya nasib SR-10 setali tiga uang dengan Sukhoi Su-47, yaitu mentok di produksi prototipe saja. Padahal dengan desain sayap terbalik pesawat bakal lebih kuat menghadapi stall, memiliki karakter anti-spin, lebih stabil ketika menghadapi angle of attack dan jarak take-off and landing yang lebih pendek. (Gilang Perdana)
Kelihatannya senasib dng Grumman X 29
Min tolong bahas semua drone buatan PT IPCD yang ada di video ini dong https://www.facebook.com/100009510715537/posts/2807744029552593
Dari jamannya NAZI dgn JUNKER Ju-287nya sampe sekarang konsepnya.
Ini pesawat cocok untuk peaswat latih peralihan ke SU-47 Berkut sayang berkut tidak diproduksi masal atau untuk peralihan ke peswat fiksi di Film Stealth Thalon
Mungkin strukturnya masih belum cukup kuat atau belum terbukti kuat. Konfigurasi FSW cenderung merobek sayap. Walaupun tidak langsung robek, pasti bikin masalah fatigue pada bagian tertentu. Siapa tahu masalah ini yg sampai sekarang belum teratasi.
Su-47 sudah jarang terbang sedangkan X-29 sudah masuk museum. Kayaknya sekarang Spitfire RAF dari perang dunia kedua lebih sering terbang daripada Su-47.