[MAKS 2019] Jet Tempur Eksprimen Sukhoi Su-47 Tampil Statis dan Terkesan ‘Sakral’

Foto Tom Demerly/TheAviationist

Di Pameran Dirgantara MAKS 2019, sosok jet tempur stealth Sukhoi Su-57 di dapuk sebagai maskot yang paling diincar oleh pengunjung. Namun ada jet tempur lain dengan warna hitam sangar yang terlihat sakral dan terkesan ‘kramat.’ Yang dimaksud tak lain adalah Sukhoi Su-47 Berkut, pesawat tempur dengan status eksperimental ini memang hanya dibuat satu unit dan menjadi lambang kedigdayaan teknologi jet tempur Rusia pasca bubarnya Uni Soviet.

Baca juga: [MAKS 2019] Sebuah Sukhoi Su-57 Mendarat dengan Teknik Tak Lazim

Desain sayap Su-47 yang mengusung konsep forward-swept wing, yaitu bentuk sayap terbalik menjadi ciri khas utama jet tempur eksperimen yang oleh NATO dijuluki Golden Eagle ini. Desain sayap ini dipercaya dapat memberikan kelincahan dan manuver yang sempurna. Diantara keuntungan dari desain sayap terbalik adalah lebih kuat menghadapi stall, memiliki karakter anti-spin, lebih stabil ketika menghadapi angle of attack dan jarak take-off dan landing yang lebih pendek.

Kuat dugaan rancang bangun Sukhoi Su-47 terinspirasi dari Grumman X-29 yang terbang perdana pada 14 Desember 1984. Namun Su-47 tetap punya kesan berbeda, terlebih karena dimensi jet tempur ini tergolong bongsor.

Dari segi tongkrongan, dimensi Su-47 nyaris serupa dengan ‘bongsornya’ Su-35, sementara komponen landing gear Su-47 mengusung apa yang digunakan oleh Su-27. Oleh perancangnya, Mikhail Pogosyan, Su-47 hadir dengan menerapkan penggunaan material komposit untuk bagian badan pesawat dan kontrol fly-by-wire yang tergolong canggih dan mutakhir pada awal 1990-an.

Dengan dapur pacu dua unit mesin D-30F11 Aviadvigatel, Su-47 dapat melesat hingga kecepatan Mach 1.65 atau setara 1.717 km per jam. Kecepatan menanjak Su-47 mencapai 233 meter per detik.  Berbekal kapasitas bahan bakar maksimum, pesawat dapat menempuh jarak hingga 3.300 km. Seperti halnya Sukhoi Su-57, Su-47 juga dilengkapi fasilitas bomb bay untuk instalasi rudal udara ke udara. Tidak itu saja, Su-47 juga dibekali thrust vectoring layaknya Su-35.

Su-47 saat tampil di MAKS 2001.

Bomb bay

Dirunut dari sejarahnya, Su-47 mengawali terbang perdana pada 25 September 1997, sementara penampakan terakhir di muka publik yaitu pada MAKS 2007. Karena cuma satu-satunya, saat ini Su-47 ibarat barang yang disakralkan.

Baca juga: Dipasangi Mesin Su-35, Sukhoi Su-30SM Rusia Bakal Lebih Bertenaga

Di MAKS 2019 yang mengambil lokasi di Bandara Zhukovsky, Su-47 hanya ditampilkan dalam demo statis. Meski tak pernah terlihat terbang lagi, Rusia masih terkesan ‘merahasiakan’ sosok Su-47. Banyak warga yang tinggal di kawasan bandara justru mengaku belum pernah melihat pesawat tempur eksperimental ini.  (Nurhalim)

13 Comments