Update Drone KamikazeKlik di Atas

Hari ini dalam Sejarah, Jet Tempur AMX Terbang Perdana, Pernah Ditawarkan dan Lakukan Demo di Indonesia

Hari ini, 39 tahun lalu bertepatan dengan 15 Mei 1984, telah terbang perdana prototipe jet tempur ringan AMX. Meski namanya kurang dikenal oleh netizen di Tanah Air, namun, jet tempur bermesin tunggal ini pernah didatangkan dan berlaga di Indonesia pada 22 – 23 November 1990.

Baca juga: Hawk 209 – Lightweight Multirole Fighter Penantang F/A-18 Hornet

Dibawa dari Italia menggunakan pesawat kargo Boeing 747 Martin Air, dua unit jet tempur AMX (varian single seat dan tandem seat) setelah dirakit di Skadron Teknik 021 Lanud Halim Perdanakusuma, unjuk kebolehan dengan terbang demonstarsi di sekitaran Jawa Barat, bahkan ikut membawa penerbang TNI AU untuk menjajal dari kursi belakang. Salah satu foto yang fenomenal dan pernah menjadi cover Majalah Angkasa, adalah saat AMX terbang di atas Anak Krakatau.

Kedatangan AMX ke Indonesia, tentu bukan sekedar demonstrasi tanpa tujuan, persisnya jet tempur hasil rancangan Italia – Brasil itu memang ditawarkan ke Indonesia, khususnya untuk menggantikan jet tempur taktis. A-4 Skyhawk, dimana kala itu TNI AU belum diperkuat jet tempur Hawk 209 buatan British Aerospance, Inggris.

(Foto-foto: Aviahistoria – repro dari Majalah Angkasa)

TNI AU pada saat itu memang bersiap melakukan modernisasi dengan membeli pesawat tempur taktis sebagai pendamping F-16A/B Fighting Falcon yang baru saja dimiliki. Pilihannya hanya dua, AMX atau Hawk 100/200 series.

Dibandingkan dengan Hawk 100/200, AMX sebenarnya jauh lebih unggul, sistemnya bahkan dibuat berlebihan, selain fly by wire, dipasang pula sistem konvensional hidrolik dan manual. Dapat membawa senjata lebih berat dengan kanon sudah dipasang integral dengan pesawat.

Tapi kekurangan AMX adalah mesin Rolls Royce Spey Mk 807 produksi lisensi Italia ini boros bahan bakar, pemeliharaan lebih kompleks karena teknologinya tergolong dari era 1950-an, dan umur mesin sekitar 1.000 jam. Beda dengan Rolls Royce Mk 871 yang dipakai Hawk 100/200, lebih modern dan umur lebih panjang sampai 1.200 jam.

Di atas kertas, AMX sulit bersaing di Indonesia. Nama Hawk sudah terlanjur lekat lewat Hawk Mk.53 yang digunakan sebagai pesawat latih jet sejak tahun 1980. Pertimbangan konversinya jauh lebih mudah dari Hawk versi latih ke Hawk versi tempur.

Dari sejarahnya, rancangan jet tempur AMX berasal dari proyek bersama antara Italia dan Brasil pada akhir 1970-an. Proyek ini dimulai sebagai upaya bersama untuk mengembangkan pesawat tempur serangan ringan yang akan menggantikan pesawat tempur Fiat G.91 yang saat itu digunakan oleh Italia dan Brasil.

Pada tahun 1978 Dua pabrik pesawat asal Italia, Aeritalia dan Aeronautica Macchi bekerja sama untuk membuat pesawat tempur dengan kemampuan primer serang darat sebagai respon terhadap kebutuhan angkatan udara Italia untuk mencari pengganti Aeritalia G-91.

Untuk membangun pesawat tempur butuh modal besar dan beresiko tinggi, untuk itulah dicari partner kerja dan investor ketiga dari negara lain yaitu negara “X”. Brasil lewat perusahaan Embraer tertarik sehingga terbentuklah AMX International.

Pesawat ini diberi nama AMX (Aeronave da Combate ao Solo, dalam bahasa Portugis yang berarti “Pesawat Tempur Serangan Darat”), dan kemudian disebut AMX International setelah perusahaan patungan yang dibentuk oleh Italia dan Brasil untuk memproduksi pesawat ini.

AMX memiliki kemampuan untuk mengangkut bom dan rudal udara ke udara, udara ke permukaan, serta senjata lainnya seperti kanon internal, persisnya AMX dilengkapi dengan kanon M61A1 Vulcan Gatling Gun kaliber 20 mm yang ditempatkan di bawah kokpit. Pesawat ini juga dilengkapi dengan perangkat avionik modern, termasuk sistem navigasi inersia dan radar untuk deteksi target udara dan darat.

Baca juga: Hawk 109 – Lead In Fighter Trainer dengan Peran Tempur Taktis

Karena tidak laku di pasar ekspor. usaha terakhir adalah memodernisasinya menjadi AMX Advanced Trainer Attack. Secara total, AMX International telah memproduksi 200 unit penempur ini, yang sampai saat ini masih dioperasikan oleh AU Italia dan AU Brasil. Nama AMX belakangan sempat mencuat, setelah ada yang menyebut penempur tua ini akan dikirim ke Ukraina. Yang, kemudian telah dibantah oleh otoritas Italia. (Gilang Perdana)

Spesifikasi AMX
– Panjang: 13,23 meter
– Lebar sayap: 8,87 meter
– Tinggi: 4,55 meter
– Berat kosong: 6.400 kg
– Berat maksimum saat lepas landas: 13.000 kg
– Mesin: Rolls-Royce Spey Mk.807 turbofan
– Kecepatan maksimum: 1.056 km/jam
– Kecepatan jelajah: 870 km/jam
– Jangkauan: 2.000 km dengan tangki internal, 3.400 km dengan tangki tambahan, AMX juga dilengkapi kemampuan air refueling.

4 Comments