AU Brasil Resmikan Operasional Dua Unit Perdana F-39E Gripen
|Buah dari fokus dan komitmen dalam memajukan industri pertahanan dalam negeri, berbuah manis bagi Brasil. Setelah dalam penantian panjang, pada 22 April kemarin, Angkatan Udara Brasil secara resmi merayakan operasional dua unit perdana Saab F-39E Gripen. Didatangkan dari Swedia lewat jalur laut, kedua pesawat dengan nomor ekor FAB4101 dan FAB4102 tiba di Brasil pada 1 April 2021.
Baca juga: Gripen E Dikirim ke Brasil Lewat Jalur Laut, Ternyata Inilah Alasannya!
Berdasarkan kontrak pada 24 Oktober 2014, Brasil mengakuisisi 28 unit F-39E single seater dan delapan F-39F twin seater seharga SEK38,9 miliar (US$4,02 miliar) untuk memenuhi persyaratan fighter programme F-X2. Selain itu, empat jet Gripen akan ditambahkan ke kontrak asli, KSAU Brasil Letnan-Brigadier Carlos de Almeida Baptista Júnior mengumumkan hal tersebut selama acara perayaan yang berlangsung di Pangkalan Angkatan Udara Santa Cruz di Rio de Janeiro.
Lt-Brig Baptista Júnior juga mengumumkan peluncuran studi pendahuluan untuk memperoleh batch kedua Gripen. Dua jet produksi serial akan tetap berada di Gripen Flight Test Center (GFTC) di Gavião Peixoto, di Negara Bagian São Paulo, hingga pesawat tersebut memperoleh sertifikat tipe militer dari Industrial Fostering and Coordination Institute (IFI) and the Swedish Military Aviation Safety Inspectorate (FLYGI). Mereka kemudian akan dipindahkan ke Skuadron Jaguar, yang berbasis di Pangkalan Udara Anápolis, Negara Bagian Goiás.
Sesuai kesepatakan dalam transfer of technology (ToT), dari total 36 unit Gripen yang diakuisisi Brasil, 13 unit di antaranya akan diproduksi di Linköping, Swedia dan 23 sisanya akan dibanngun di fasilitas produksi di Brasil. Ada potensi, kedepan Brasil akan menambah pesanan 36 unit lagi, hingga total AU Brasil akan mengoperasikan 72 unit Gripen E/F.
Oleh Brasil, Gripen E/F akan diberi label sebagai F-39 Gripen E/F. Jadwal pengiriman unit terakhir Gripen akan dilakukan pada 2024. (Bayu Pamungkas)
Harganya super miring bila dibanding rafale,bolehlah ambil satu skuadron buat ronda di timur Indonesia toh biaya operasional ronda nya ga mahal,cocok buat gantikan hawk,apalagi sudah punya radar aesa plus bisa gotong rudal meteor,F 35 ostrali bisa berpikir seribu kali masuk wilayah Indonesia
Harganya separo Rafale…