Airbus Helicopters H145M: Performa Unggul Helikopter Ringan Multirole Twin Engine
|Tak ada yang keliru dengan pengadaan AS05/AS555 Fennec untuk Puspenerbad TNI AD, namun jika Fennec dimaksudkan sebagai generasi penerus armada NBO-105, maka ada satu fitur khas di NBO-105 yang memang tidak ada di Fennec, yakni clamshell doors pada bagian belakang. Justru masih di segmen yang sama dengan NBO-105 dan berasal dari produsen yang sama dengan Fennec, ada H145M yang disebut Airbus Helicopters sebagai light battlefield support dengan kemampuan multirole.
Baca juga: Tampilan Mirip, Inilah Perbedaan Antara Helikopter AS550 dan AS555 Puspenerbad TNI AD
Serupa dengan NBO-105, maka H145M (varian militer dari helikopter sipil H145) juga menggunakan twin engine, meski dari dimensi H145M punya tongkrongan yang sedikit lebih besar dari BO-105. Meski tak juga ditawarkan resmi ke Indonesia, H145M yang versi US Army-nya disebut UH-72 Lakota ini ikut diandalkan oleh Airbus dalam Singapore AirShow 2018. Pabrikan yang berbasis di Perancis ini memang membawa H145 untuk static display, sementara H145 dipajang sebagai mockup di booth.
Sebagai varian militer, H145M dapat mengemban multi peran, mulai dari transportation, special operations, intelligence, surveillance, target acquisition and reconnaissance (ISTAR), search-and-rescue (SAR), fire support dan medical evacuation missions. H145M merampungkan uji cobanya pada November 2014, kemudian pada Mei 2015 resmi meraih sertifikat dari European Aviation Safety Agency (EASA).
“Helikopter ini memang dibangun dari platform BK-117 (MBB/Kawasaki), namun BO-105 juga menjadi suksesor dari keberadaan H145M,” ujar Alexis Francois Gyssels, Communications and Social Media Manager Airbus Helicopters kepada Indomiliter.com.
Pada peran fire support, bekal andalannya adalah sistem modular untuk menghadapi peperangan konvensional dan ancamana asimetris. Pilihan yang bisa dibawa tabung roket FFAR (7 atau 12 peluncur), pod kanon 20 mm, pod kanon 12,7 mm, rudal udara ke permukaam, dan roket berpemandu laser. Khusus yang disebut terakhir, belum lama ini pada 31 Januari 2018, H145M dikabarkan sukses melakukan penembakan roket berpemandu laser di Swedia. Yang digunakan adalah roket jenis FZ275 LGR produksi Thales. Agar lebih lethal lagi, H145M dengan pintu gesernya juga ideal untuk dilengkapi dudukan untuk door gun.
Baca juga: FN Light Door Pintle – Sulap NBO-105 Puspenerbal Menjadi Helikopter Gunship
H145M bisa menampung 11 personil termasuk awak dan pasukan. Ruang kabin yang besar menampung hingga sepuluh pasukan dalam posisi duduk berhadapan. Gerakan keluar masuk bagi pasukan bisa lebih cepat, lantaran tersedia akses dari dua pintu geser dan clamshell doors di belakang.
Berbeda dengan varian sipil, H145M sudah dilengkapi mission computer, infrared/TV electro-optical system, emergency locator transmitter (ELT) dan laser range finder. H145M dapat disematkan teknologi HForce Generic Weapon System (HForce GWS). HForce GWS menawarkan sebuah sistem senjata deterrent dengan kualitas tinggi yang articulated di seluruh unit pusat inti, helmet mounted sight display (HMSD) ‘Scorpion’ yang dikembangkan Thales untuk pilot dan ko-pilot (penembak).
Dapur pacu H45M disokong dua mesin Turbomeca Arriel 2E yang dilengkapi dual channel full authority digital engine controls (FADEC). Setiap mesin mampu menghasilkan tenaga 575 Kw. Kecepatan jelajah H145M mencapai 240 km per jam, serta kecepatan maksimum 250 km per jam. Dengan kapasitas bahan bakar penuh, heli dapat menjelajah sampai 662 km. Dengan kekuatam mesin yang maksimal, H145M sanggup melakukan hovering di ketinggian 2.700 meter. Berat maksimum H145M saat tinggal landas mencapai 3.700 kg, sedangkan kapasitas payload 1.769 kg. Khusus untuk kapasitas sling, maksimum bisa mengangkat beban 1.500 kg.
Di Asia Tenggara, pengguna H145M adalah AL Thailand (6 unit). Di luar itu militer Jerman juga memakai helikopter ini. Justru operator terbesarnya adalah Amerika Serikat, setidaknya 400 unit UH-72 Lakota telah diserahkan Airbus Helicopters ke AS. (Haryo Adjie)
Singapura ngk akan mau beli fennec…negara pinter kaya Jepang saja Angkatan Daratnya ngk pernah mau pake fennec,,,,kalian berarti “Airmines”, blablablackship dan “si Iman” juga pasti buta akan model plastik 1/72 dan 1/144 dan ngk bakalan bisa melihat secara detil struktur helikopter-helikopter JGSDF yang mana “MAENNANNYA” udah OSPREY, megang modelnya aja ngk pernah cuman pinter ngetik ngetik saja,,,,,,semua orang juga bisa kalau mengetik seperti sedang saya lakukan sekarang, tapi belum tentu punya hobby dan pengetahuan modelling atau ranah blueprint dari sebuah heli, ke laut ajalah kalian…..hahahaha negara-negara superpower dan pinter ngk akan mungkin mau pake fennec heli buat wartawan koran times di NY dipakai buat scout atau frontline….kecuali mungkin di tahun 1990an, sekarang yang tidak tahu fakta bollywood tollywood siapa? airmin-es atau editor?
Yah kalo mau beli yang lebih bagus anggaran kurang broo hhhh mau dituker pake roko malboro biar dapet heli kelas apache Hihihu
Ya iyalah india borong 147 fennec, semua heli dia udah punya, dia man powernya besar, untuk angkut semua personnel juga masih kurang jadi heli apa saja yang nganggur dan overstock kaya fennec pasti diambil buat back-up, bukan FRONTLINE chopper !!!!!! pengalaman ya blabloblashipship ama “airmin-es” karena kalian ilmu militer internasionalnya Mines………………………
HAL Dhruv India Utility 8 16 on order[2]
Kamov Ka-27 Russia ASW Ka-28 14 4 on order[2]
SH-3 Sea King United States SAR / Utility UH-3H 8[2]
Westland Sea King United Kingdom SAR / Utility Mk.42B/C[33] 25[2]
HAL Chetak
HAL Rudra HAL Rudra at Aero India 2013.JPG India Attack helicopter ALH-WSI 20 Status: Inducted/Under Trials. 40 more on order.[82]
Kamov Ka-226 Kamov Ka-226 MAKS 2005.jpg Russia Utility helicopter Ka-226T Status:200 to be built in India at HAL Helicopter Manufacturing plant being built at Tumkuru.[83]
HAL Dhruv IA-1136 HAL Dhruv (Indian Army).jpg India Utility helicopter 73+[81] Status: Inducted. Total of 151 on order.[81]
HAL Cheetah, Cheetal & Lancer Indian Army’s HAL Cheetah at Leh cropped.JPG India Utility helicopter
Utility helicopter
Counter-insurgency Cheetah
Cheetal
Lancer 23[81]
4[81]
12 Status: Inducted.[81] they are expected to be replaced by Kamov 226T Helicopters in near future and there after by indigenously being developed HAL Light Utility Helicopter.
HAL Chetak & Chetan Z395 Aerospatiale Alouette III Indian Air Force (8448378722).jpg India Utility helicopter Chetak 4[81] Status: Inducted. Being withdrawn from service and replaced by HAL Dhruv.
HAL Light Combat Helicopter HAL LCH at Aero india 2013.JPG India Attack helicopter LCH Status: Limited Series Production[84]
5 LCH to be procured under LSP.[85] Total 114 on order.[81] It has completed all initial tests. Trials of missile firing to be held in mid 2016.[86]
HAL Light Utility Helicopter HAL Light Utility Helicopter.jpg India Utility helicopter / Observation Helicopter LUH
Padahal dulu kita sempat pegang lisensi BK 117 juga, namun demandnya tidak ada dan IPTN tidak membuat satu pun.
Anyway, kebutuhan dari kitanya ada tidak? Rasanya Dauphin atau Fennec sudah cukup untuk kebutuhan kita.
sebalah mana rumah nya deket iptn.
saya aseli lahir di sana,,
komplek apa atau daerah apa??
sampe bisa denger suara bising heli nya??
Kita harus Contoh cina,dublikat apapun itu dan buat jadi mandiri hihihi
Tot nya mana hihihi kan pengen tot
Kelanjutan pandur 2, sph, mbt gimana, akankah tambah beli second lagi atau baru yang beda jenis
Kalau gak salah ini heli, di us sebagai pengganti huey.
Ini jawaban untuk @cerutugundikcastro comel….”H145M dapat disematkan teknologi HForce Generic Weapon System (HForce GWS). HForce GWS menawarkan sebuah sistem senjata deterrent dengan kualitas tinggi yang articulated di seluruh unit pusat inti, helmet mounted sight display (HMSD) ‘Scorpion’ yang dikembangkan Thales untuk pilot dan ko-pilot (penembak).”
Enggak cuma H-145, tapi juga H-225 dan H-125M alias fennec milik TNI AD tinggal diinstal dg perangkat ini…whus, whus…gak kalah dengan MD-530G
Halaah KAMU yang comel airmin, kamu saja yang “big mouth” tapi seperti macan kertas komentarnya, sentimen ama gundikcastro? saya memang kolektor cerutu castro sejak 1985 dan emblemnya gundiknya, payah loe……….bodohnya AD kenapa tidak booking heli ini saja dari awal kalau begitu kalau anda bilang kami COMEL???? ini kand ari Airbus ?!?!?!? pantes aja Fennec diobral ama EU soalnya sudah ada generasi baru. Lihat donk rotor belakang helikopter ini !!!!! sudah seperti Alouette atau RAH Commanche, sunyi dan lebih stealth, salah Decision ambil Fennec, mana fennec tidak ada gatling, depannya kaca tipis (helikopter wartawan), manuver kalah ama MD series, suaranya bising ( KAMI rumah dekat IPTN jadi tau betul ini heli gandengnya minta ampun ), konvensional sekali approachnya, UDAH GITU mana???………ngk semua double engine yang 11 biji ini (syarat mutlak di dalam battlefield era 21), ngk ada Optik ATGM di co-pilot (SUDAH JELAS TERLIHAT), laaaahhh udah ketinggalan lagi fennec AD 10 langkah dari tetangga Maling dan 10000000 langkah dari EU dan AS….dan Cina
Gak usah comel tro, sastro…lihat india borong 197 fennec !!!
Kalo negara kita banyak duit juga, belum tentu heli dg spek paling tinggi yg dibeli…singapura yg negara kaya juga mikirin efisiensi
kasar sekali hummvizpr (macam lulusan akademi militer aja)
Ni gue kasi link:
1. Afghanistan’s Newest Attack Helicopter a ‘Total Mess’? : thediplomat.com/2015/09/afghanistans-newest-attack-helicopter-a-total-mess/
2. Eurocopter Fennec wins the Big Race for 197 Helicopters : http://www.indiastrategic.in/topstories03.htm
Semua bukan semata-mata mana yg paling canggih diatas kertas…
Ini dunia nyata brur…bukan hidup dalam khayalan pilem holiwut “firebirds”
sebelah mana rumah nya
sampe deket bandara
bisa denger suara bising heli
comel atau komel ? ngomel ngomel aja kaya aki aki, dunia helikopter disini adalah dunia “BARU BANGKIT”, anda juga pikirannya seperti anak kecil…………….terlalu banyak termakan sama berita lokal dan suar iptn.