Update Drone KamikazeKlik di Atas

Inggris dan Jerman Beda Pendapat Soal Penjualan Eurofighter Typhoon ke Arab Saudi, Ini Sebabnya!

Rupanya ada risiko tersendiri bila membeli pesawat tempur yang lisensi produksinya dipegang oleh beberapa negara. Pasalnya bila satu negara anggota konsorsium menolak penjualan, maka otomatis penjualan kepada negara tertentu tidak dapat dijalankan, terlebih bila negara penolak tak sekedar punya hak veto, melainkan juga menguasai sektor komponen penting dalam produksi pesawat tersebut. Dan hal ini telah menjadi polemik antara Inggris dan Jerman dalam penjualan Eurofighter Typhoon ke Arab Saudi.

Baca juga: Hampir Satu Dekade Mengoperasikan Eurofighter Typhoon, Arab Saudi Akhirnya Raih Lisensi untuk Produksi Komponen dan Suku Cadang

Dikutip dari Reuters.com (1/7/2023), disebutkan dua negara NATO tengah berselisih pendapat terkait penjualan Eurofighter Typhoon ke Arab Saudi. Sumber anonim dari surat kabar Welt Am Sonntag mengatakan bahwa internal pemerintah Jerman tengah berselisih tentang apakah akan tunduk pada tekanan Inggris dan menyetujui produksi Typhoon untuk Arab Saudi.

Lima tahun lalu telah ada kesepakatan yang dicapai antara pemerintah Arab Saudi dan BAE Systems (BAES) untuk memasok 4 unit Eurofighter Typhoon, namun ditunda karena perang di Yaman, di mana pasukan Arab pimpinan Saudi melakukan intervensi ke Yaman pada tahun 2015.

Kanselir Jerman Olaf Scholz dari Partai Sosial Demokrat (SPD) yang berhaluan kiri dan Menteri Keuangan Christian Lindner cenderung mengizinkan ekspor ke Arab Saudi, tetapi Partai Hijau, dan sebagian dari SPD, sangat menentang langkah penjualan Eurofighter Typhoon.

Lain dari masalah perdebatan di internal Jerman, produksi Eurofighter Typhoon memang membutuhkan andil dari Jerman, dimana sepertiga komponen jet tempur twin engine tersebut berasal dari perusahaan asal Jerman.

Hardpoint options

Pemerintah Jerman memberlakukan penghentian penjualan senjata ke Arab Saudi setelah pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi pada tahun 2018. Jerman mengambil pendekatan yang jauh lebih keras ke Arab Saudi, jika dibandingkan dengan sekutu utama seperti Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris.

Kesepakatan pemerintahan Maret 2018 antara kanselir saat itu Angela Merkel dan SPD melarang penjualan senjata kepada pihak mana pun dalam perang di Yaman, kecuali untuk barang-barang tertentu yang telah disetujui sebelumnya dan barang-barang yang akan tetap berada di negara pembeli.

Sejak pemulihan hubungan Arab Saudi dan Iran, yang dapat mengakhiri perang proksi mereka di Yaman, Inggris berpendapat bahwa Jerman tidak dapat memblokir ekspor jet Eurofighter ke pihak ketiga.

Eurofighter Typhoon dikembangkan oleh konsorsium Eurofighter GmbH, yang terdiri dari perusahaan pesawat dari empat negara, yakni Inggris, Jerman, Italia dan Spanyol. Setiap negara kontributor memiliki peran dalam produksi dan pengembangan pesawat, dan berikut adalah beberapa komponen yang dibuat oleh perusahaan Jerman:

1. Fuselage (Badan Pesawat)
Badan pesawat Eurofighter Typhoon, termasuk struktur utama dan bagian eksterior, termasuk fairing, panel, dan sistem penutup, diproduksi oleh Airbus Defence and Space Jerman.

2. Empennage (Sirip Ekor)
Sirip ekor pesawat, seperti stabilizer horizontal dan vertikal, diproduksi oleh Airbus Defence and Space Jerman.

3. Sistem Elektronik
Beberapa sistem elektronik, termasuk sistem komunikasi dan sensor, diproduksi oleh perusahaan Jerman seperti Hensoldt dan Diehl Defence.

4. Avionik
Beberapa komponen avionik, termasuk sistem kontrol penerbangan dan sistem navigasi, dikembangkan dan diproduksi oleh perusahaan Jerman seperti Hensoldt, Diehl Defence, dan MTU Aero Engines.

5. Sistem Persenjataan
Beberapa persenjataan dan sistem senjata, termasuk rudal udara-ke-udara dan rudal udara-ke-darat, diproduksi oleh perusahaan Jerman seperti MBDA Deutschland.

Baca juga: Libatkan Duta Besar Empat Negara, Eurofighter Typhoon Kian Gigih Untuk Mengudara di Indonesia

Kontribusi dan pembagian pekerjaan antara negara-negara kontributor dapat bervariasi seiring dengan kemajuan dan evolusi program pengembangan pesawat. (Bayu Pamungkas)

4 Comments