Modernisasi Sistem Rudal Anti Kapal Pesisir, Militer Swedia Order Saab RBS-15 MK3

Seperti halnya Exocet dan Harpoon, rudal anti kapal (Robotsystem-15) RBS-15 besutan Saab dapat diluncurkan dari multi platform – kapal permukaan, jet tempur dan sebagai rudal anti kapal pesisir atau mobile coastal defense missile system. Dan untuk yang disebut terakhir, ada kabar pembaruan yang dilakukan oleh militer Swedia.

Baca juga: RBS-15 MK3 – Rudal Anti Kapal yang (Tadinya) untuk KCR Klewang Class TNI AL

Pada 23 Desember 2024, Saab telah menandatangani kontrak dengan Swedish Defence Materiel Administration mengenai modernisasi kemampuan rudal anti kapal pesisir Swedia. Nilai total pesanan adalah 800 juta SEK dan pengiriman akan dimulai pada tahun 2026. Mayoritas penerimaan pesanan dibukukan pada kuartal ketiga tahun 2024.

Kontrak tersebut mencakup rudal anti kapal RBS-15 Mk3 yang terintegrasi pada modul peluncur yang dipasang di truk. Swedia saat ini menggunakan varian RBS-15 Mk2. Kemampuan rudal antikapal pesisir diperkenalkan kembali di Angkatan Bersenjata Swedia pada tahun 2016 dan sekarang akan dilengkapi dengan RBS-15 Mk3 pada platform peluncur baru.

“Swedia akan menerima peningkatan kemampuan yang signifikan dengan rudal anti kapal yang menampilkan pencari target yang lebih canggih, jangkauan yang lebih jauh, dan hulu ledak yang lebih besar. RBS-15 secara khusus dikembangkan untuk lingkungan yang kompleks dan kondisi cuaca yang keras di Laut Baltik,” kata Görgen Johansson, Head of Saab Business Area Dynamics.

RBS-15 Mk3 memiliki jangkauan lebih dari 200 km, dapat diluncurkan dari kapal dan truk, dan terutama digunakan untuk melawan target angkatan laut. Sistem ini dikembangkan dan diproduksi oleh Saab dan mitranya dari Jerman, Diehl Defence.

RBS-15 adalah rudal anti kapal permukaan-ke-permukaan dan udara-ke-permukaan jarak jauh yang dapat ditembakkan secara fire and forget, versi pertamanya (Mk1) mulai beroperasi dengan Angkatan Laut Swedia pada pertengahan 1980-an. RBS-15 MK1memiliki jangkauan lebih dari 70 km

Kemudian, RBS-15 Mk2, yang digunakan dalam latihan gabungan, memiliki jangkauan yang sama tetapi membawa perbaikan pada sistem pemandu (yang menggunakan inersia, GPS, dan radar homing aktif). Rudal ini dirancang untuk diluncurkan dari peluncur berbasis darat, pesawat terbang, dan kapal. Produksinya dimulai pada tahun 1998.

Saab Rilis Rudal Anti Kapal Terbaru, RBS-15 MK4 “Gungnir”

Varian terbaru RBS-15 Mk3 (tidak digunakan oleh Swedia tetapi digunakan oleh angkatan laut Jerman dan Polandia) memiliki kemampuan untuk menyerang target darat dan meningkatkan jangkauan rudal hingga lebih dari 200 km.

Dikutip Naval News, Swedia akan beralih dari MK2 langsung ke varian terbaru, MK4 (juga dikenal sebagai RBS-15 Gungnir). Menurut Saab, varian ini akan memiliki jangkauan yang lebih baik, pencari yang lebih baik, dan bobot yang lebih ringan. Varian ini akan diluncurkan dari korvet stealth Visby class Angkatan Laut Swedia dan pesawat tempur JAS Gripen E.

Rudal anti kapal RSB-15 (semua varian) telah dipilih oleh Swedia, Jerman, Kroasia, Finlandia, Polandia, Thailand, dan Aljazair.

Satuan baterai (kompi) rudal anti kapal pesisir RBS-15 Mk2 dioperasikan oleh unit Amfibieregementet (Resimen Amfibi) dalam Angkatan Bersenjata Swedia. Resimen ini dikenal juga sebagai Amf 1, yang berfokus pada operasi pertahanan pantai dan wilayah pesisir.

Amfibieregementet yang berbasis di Berga, Stockholm Archipelago, menggunakan baterai rudal ini sebagai bagian dari strategi pertahanan Swedia, terutama untuk menghadapi potensi ancaman di Laut Baltik. Lokasi geografis Swedia yang strategis, dengan garis pantai panjang dan kepulauan, menjadikan unit ini sangat penting untuk menjaga kedaulatan wilayah maritimnya. (Bayu Pamungkas)

Pamerkan Rudal RBS-15, Gripen AU Thailand Lakukan “Elephant Walk”