Tembak Jatuh Beberapa Drone Shahed, Angkatan Udara Ukraina Unjuk Kinerja Efektif Sistem Hanud Rheinmetall Skynex

Mungkin sebagai wujud ‘terima kasih’ atas dukungan besarnya selama ini, Angkatan Udara Ukraina belum lama ini merilis video pendek yang memperlihatkan kinerja memuaskan dari sistem hanud (pertahanan udara) jarak pendek – SHORAD (Short Range Air Defence) Skynex buatan Rheinmetall Defence.

Baca juga: Jerman Kirim Sistem Hanud Kanon Rheinmetall Skynex ke Ukraina

Sistem hanud yang dipasok Jerman tersebut, dalam video mampu menembak jatuh enam unit drone kamikaze Rusia, Shahed-136. Dari video yang dipublikasi, nampak proyektil programmable detonation jenis AHEAD (Advanced Hit Efficiency And Destruction) kaliber 35 mm digunakan untuk mencegat drone Shahed. Proyektil ini diprogram pada saat lepas dari laras dan meledak pada waktu yang telah ditentukan di dekat target. Hal ini menciptakan awan hulu ledak siap tembak yang secara efektif menghancurkan target.

Efektivitas peluru ditunjukkan dengan jelas dalam video, di mana ledakan singkat cukup untuk menghancurkan setiap drone serang. Sistem Skynex dikembangkan oleh perusahaan Jerman Rheinmetall Air Defense AG dan digunakan oleh Angkatan Udara Ukraina.

Karena dudukan senjatanya tidak bergerak sendiri, tugas utama dari sistem hanud Skynex adalah untuk pertahanan udara terpusat, seperti melindungi lapangan terbang dan infrastruktur penting, atau sebagai defense layer terakhir (last line of defense). Yang diklaim jauh lebih ekonomis untuk menangkal drone murah dibanding menembaknya dengan rudal seharga ratusan ribu dolar.

Satu baterai (kompi) Skynex terdiri dari empat dudukan senjata kanon Oerlikon 35 mm, sebuah stasiun kendali, dan sebuah stasiun radar yang melakukan deteksi target awal dan pemanduan senjata. Inti dari sistem hanud Skynex adalah kanon Oerlikon Mk3 yang memiliki jangkauan efektif 4.000 meter dan laju tembakan 1.000 peluru per menit.

Oerlikon Revolver Gun MK3: Varian Terbaru Kanon Skyshield Untuk Denhanud Paskhas TNI AU

Dudukan kanon ini juga memiliki stasiun radar tersendiri, yang terhubung ke stasiun optik-elektronik. Dudukan ini memastikan akuisisi target dan panduan yang akurat bahkan terhadap target kecil.

Pada tahun 2022, Rheinmetall mengumumkan akan memproduksi dua baterai Skynex untuk sebuah negara Eropa yang tidak disebutkan namanya dan meminta pendanaan dari pemerintah Jerman. Belakangan diketahui bahwa baterai tersebut akan ditujukan untuk Ukraina. kemudia Ukraina menerima dua sistem pertama pada awal 2024, dengan total biaya kedua sistem mencapai €182 juta dan dua sistem lagi direncanakan akan dikirimkan.

Selain itu, pada Mei 2024, dilaporkan bahwa sebuah negara Eropa yang tidak disebutkan namanya telah memesan ratusan ribu butir amunisi AHEAD untuk sistem pertahanan udara Skynex.

AHEAD adalah amunisi kaliber 35 mm yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan target udara kecil (seperti drone, rudal, bom berpemandu, dan roket) dengan efisiensi tinggi, bahkan terhadap target yang sulit dihancurkan dengan proyektil biasa.

Dalam operasinya, proyektil AHEAD diprogram (di laras senjata) sebelum ditembakkan. Setelah melesat di dekat target, maka proyektil meledak secara terkontrol, menghamburkan sekitar 152–600 sub-proyektil tungsten. Awan proyektil mini yang terbentuk kemudian menghantam target dari sisi depan, merusak permukaan dan sistem internalnya secara fatal.

Secara umum, amunisi AHEAD efektif terhadap drone swarm, karena tidak perlu hit langsung, cukup meledak di dekat target, dan punya daya rusak tinggi terhadap target kecil dan cepat. (Gilang Perdana)

Kontroversi, Sistem Hanud Kanon Rheinmetall Skynex Ditemukan ‘Gosong’ di Ukraina

4 Comments