Kontroversi, Sistem Hanud Kanon Rheinmetall Skynex Ditemukan ‘Gosong’ di Ukraina
Dengan motif untuk menjajal kemampuan tempur dan meraih predikat battle proven, tak sedikit alutsista keluaran baru yang dikirim ke Ukraina. Salah satunya dalam kelompok tersebut adalah sistem hanud (pertahanan udara) kanon Rheinmetall Skynex dari ‘donasi’ dari Jerman. Tak kurang empat unit Rheinmetall Skynex telah dikirim Jerman sejak akhir 2022. Namun belum lama ada kabar yang kurang sedap, yakni salah satu Skynex telah menjadi korban serangan drone kamikaze Rusia.
Baca juga: Jerman Kirim Sistem Hanud Kanon Rheinmetall Skynex ke Ukraina
Meski kemudian menuai kontroversi di kalangan analis, postingan foto-foto yang berbeda di media sosial X memperlihatkan sosok Rheinmetall Skynex yang ditemukan dalam kondisi gosong. Selain kemiripan pada platform pengusung (heavy truck), terlihat jelas komponen stasiun senjata Oerlikon Revolver Gun Mk3 yang berada di bagian belakang sasis truk.
Diutip dari akun X German Aid to Ukraina – @deaidua, ada keraguan bahwa tentang foto di atas, yakni Rheinmetall Skynex seharusnya dipasang pada heavy truck 6×6, atau bila menggunakan truk 8×8, yang digunakan adalah Rheinmetall HX 8×8, sementara yang terlihat dalam foto adalah heavy truck ama, MAN KAT1 8×8. – sejenis yang digunakan zeni Korps Marinir TNI AL.
Allegedly, this is one of up to four Skynex shooters, which are part of the Skynex air defence system financed by Germany for #Ukraine. Destroyed.
Even if I have to admit that it looks similar, and I can’t explain what is being loaded/pulled at the rear, it should be noted that… pic.twitter.com/PL8xuWe204
— German Aid to Ukraine 🇩🇪🤝🇺🇦 (@deaidua) January 28, 2024
Namun, pandangan lain menyebut bahwa sangat mungkin Skynex yang dikirim ke Ukraina menggunakan MAN KAT1 8×8, semisal dengan tujuan untuk mengurangi biaya. Harga satu unit Rheinmetall Skynex ditaksir sekitar 12 juta euro.
Tapi terlepas dari perbedaan persepsi tentang platform truk pembawa, penampakan stasiun senjata Oerlikon Revolver Gun Mk3 terlihat nyata. Belum diketahui jelas penyeban rontoknya alutsista hanud yang juga ditawarkan ke Indonesia ini. Namun melihat dari tingkat kerusakan, besar kemungkinan disebabkan oleh serangan drone kamikaze.
Meski Skynex dirancang untuk menghadapi serangan drone kamikaze, artileri roket, mortir dan pesawat udara, akan tetapi bekal amunisi yang terbatas bisa menyebabkan masalah saat menghadapi serangan dari kawanan drone. Sebagai catatan, amunisi yang tersedia (siap tembak) di dalam stasiun senjata Oerlikon Revolver Gun Mk3 hanya berisi 252 peluru, dan untuk reload dilakukan secara manual.
Kanon Revolver Gun Mk3 tak berawak menggabungkan presisi luar biasa dengan daya tembak tinggi, menembak hingga 1.000 proyektil per menit. Melawan target udara, meriam 35 mm memiliki jarak tembak maksimal 3.500 meter dan 5.000 meter untuk target darat.
Konfigurasi dasar Sistem Skynex terdiri dari node kontrol dengan Oerlikon Skymaster Battle Management System (BMS), radar pencari Oerlikon X-TAR3D, hingga empat Oerlikon Revolver Guns Mk3 yang dikendalikan dari jarak jauh. Rheinmetall menyebut, sistem Skynex dasar dapat dengan mudah diperluas dengan sensor dan efektor tambahan.
Integrated tracking sensor unit disematkan pada bagian atas kubah Revolver Gun Mk3 , komponen sensornya terdiri dari X-band TR (Transmit Receiver), infra red camera, HDTV (High Definition Television) dan LRF (Laser Range Finder).
X-TAR3D search radar. Sistem radar unmanned modular dengan kemampuan ECCM (Electronic counter-countermeasure) ini menjadi indra penjejak bagi kanon Skyshield, di radar ini pula dilalukan proses IFF (Identification Friend or Foe).
X-TAR3D adalah radar pencarian X-band multi-misi tiga dimensi. Sebagai radar akuisisi taktis yang ringan dan bergerak, sangat cocok untuk sistem pertahanan udara jarak pendek dan sangat pendek untuk Skynex. Ini melakukan pencarian, deteksi, akuisisi, pelacakan dan identifikasi target udara ketinggian dan rendah, untuk memberikan Skynex Control Node gambar udara tiga dimensi yang koheren. Radar memiliki jangkauan deteksi dari 20 hingga 50 km.
Konsol operator penembakan berada pada BMS Skymaster di dalam kontainer 20 kaki yang dilengkapi dengan catu daya, AC, perlindungan, dan sistem komunikasi. Ini memberi operator semua fungsi komando dan kontrol yang diperlukan untuk melakukan misi pertahanan udara mereka. Ini termasuk kontrol senjata dan sensor yang terhubung, penargetan, dan penembakan.
Versi dasar Skynex mampu melawan serangan pesawat, rudal jelajah, drone taktis kecil hingga besar, rudal udara ke darat serta mortir dan roket artileri di jarak 4 km. Hal ini menjadikan Skynex solusi ideal untuk melindungi aset stasioner bernilai tinggi seperti lapangan terbang, pangkalan militer, pelabuhan, jembatan, atau pembangkit listrik tenaga nuklir dari serangan udara dalam kondisi segala cuaca, siang dan malam. (Bayu Pamungkas)
Oerlikon Revolver Gun MK3: Varian Terbaru Kanon Skyshield Untuk Denhanud Paskhas TNI AU
Related Posts
-
Tangkal Serangan Rudal, AS Telah Tempatkan Sistem Hanud Iron Dome di Guam
5 Comments | Nov 10, 2021
-
[Polling[ Pengadaan Jet Tempur Mirage 2000-5 eks Qatar Sebaiknya Dibatalkan
17 Comments | Jan 9, 2024
-
Shenyang J-16 Kepergok Gotong Rudal Anti Kapal YJ-83K
12 Comments | Feb 19, 2020
-
Tactica: Panser Korban Tragedi Priok
1 Comment | Apr 17, 2010
Dikutip dari akun X German Aid to Ukraina – @deaidua, ada keraguan bahwa tentang foto di atas, yakni Rheinmetall Skynex seharusnya dipasang pada heavy truck 6×6, atau bila menggunakan truk 8×8, yang digunakan adalah Rheinmetall HX 8×8, sementara yang terlihat dalam foto adalah heavy truck ama, MAN KAT1 8×8. – sejenis yang digunakan zeni Korps Marinir TNI AL.
(Tapi truk yang gosong tsb kelihatannya rodanya hanya 6, meskipun gk terlihat, namun bisa ditaksirlah dari panjang truk tsb. Berarti sistem penggerak rodanya 6X6. Lagipula beban yg harus ditanggung truk tsb kan nggk seberat howitzer).
Emang paling bisa grup barat, ngakunya hilang dlm pengiriman, gak taunya udah gosong bin cemong di Ukro😁
252 pelor dlmnya ada 45.000 Tungsten
Semua senjata hanya bagus di brosur, dilapangan tetap banyak faktor yg berpengaruh.
Kombo dg laser….laserin emang paling top dah, gak usah pusing mikirin ammonya…..udah teruji bertahun-tahun di Indonesia 💪😂💪