Tandingi Kizilelma Turki: Drone Loyal Wingman MQ-28A Ghost Bat (Australia) Sukses Luncurkan Rudal AMRAAM

Tak ingin kalah dengan pencapaian yang dilakukan oleh Turki, Australia belum lama mengumkan pencapaian gemilang dalam peluncuran rudal udara ke udara dari drone Loyal Wingman (UCAV) MQ-28A Ghost Bat. Bila Turki meluncurkan rudal udara ke udara jarak menengah/jauh Gokdogan, maka yang dilakukukan Australia pun meluncurkan rudal sejenis, yakni AIM-120 AMRAAM dari Ghost Bat.

Baca juga: Pertama di Dunia, UCAV Kizilelma Turki Sukses Tembak Jatuh Target dengan Rudal Udara ke Udara Jarak Jauh

Pencapaian besar ini dilakukan berkat koordinasi antara Angkatan Udara Australia (RAAF) dan Boeing Australia. Pencapaian ini menegaskan ambisi Australia untuk menjadi pemain utama dalam teknologi Collaborative Combat Aircraft (CCA), sekaligus menyaingi capaian serupa yang ditunjukkan oleh drone Baykar Kizilelma milik Turki.

Uji coba penembakan yang sangat dinanti-nantikan ini dilaksanakan di area uji coba senjata udara-ke-udara yang aman pada akhir kuartal ketiga tahun 2025 (sekitar September 2025). Uji coba ini dilaksanakan di wilayah Woomera Range Complex di Australia Selatan, salah satu fasilitas uji senjata terbesar dan paling terisolasi di dunia.

Dalam uji coba yang sukses ini, drone MQ-28A Ghost Bat meluncurkan rudal udara-ke-udara AIM-120 AMRAAM (Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile). AMRAAM adalah rudal yang dipandu radar aktif yang menjadi standar bagi jet tempur NATO dan sekutunya.

MQ-28A akan menggunakan internal weapon bay untuk mempertahankan fitur silumannya, namun pada uji coba peluncuran, rudal AIM-120 AMRAAM ditempatkan pada pylon eksternal di bawah fuselage.

Meskipun detail pasti mengenai jarak perkenaan rudal AIM-120 yang dilepaskan dari MQ-28A adalah informasi yang sangat sensitif dan tidak dirilis secara publik oleh RAAF maupun Boeing, keberhasilan uji coba ini mengonfirmasi dua hal kritis, yaitu MQ-28A terbukti mampu secara fisik melepaskan rudal seberat ratusan kilogram tanpa kehilangan stabilitas aerodinamis, dan sistem avionics Ghost Bat berhasil menerima data target, mengunci target drone, dan memberikan data peluncuran yang akurat kepada AMRAAM sebelum dilepaskan.

AU Australia Total Akan Terima 10 Unit Drone MQ-28A Ghost Bat

Keberhasilan uji coba penembakan AMRAAM oleh MQ-28A Ghost Bat tidak dilakukan secara mandiri. Uji coba ini memerlukan dukungan dan integrasi erat dengan aset berawak RAAF lainnya, khususnya F/A-18F Super Hornet dan E-7A Wedgetail.

Super Hornet bertindak sebagai Pesawat Induk (Manned Mothership) yang mengendalikan seluruh operasi. Pilot di kokpit Super Hornet akan memberikan izin tembak akhir (final firing authority) kepada Ghost Bat. Walaupun Ghost Bat memiliki AI otonom, pilot manusia tetap bertanggung jawab atas keputusan fatal (membunuh).

Perkuat Taring F-35A dan Super Hornet, Australia Borong 400 Rudal AIM-120 AMRAAM Varian Tercanggih

Super Hornet menggunakan radar canggihnya untuk mendeteksi target Banshee (target drone) dan mengirimkan data target tersebut kepada MQ-28A melalui data link yang aman. Pilot Super Hornet mungkin memilih target mana yang harus diserang oleh Wingman nirawaknya. Super Hornet juga terbang di dekat Ghost Bat untuk memantau performa penerbangan drone dan memverifikasi parameter pelepasan rudal selama uji coba.

Sementara E-7A Wedgetail adalah pesawat Airborne Early Warning and Control (AEW&C) berfungsi sebagai “Mata Indra” dan “Pusat Komando Terbang” di area yang luas.Wedgetail menggunakan radar AESA-nya yang sangat kuat untuk mengawasi seluruh area Woomera Range Complex, memastikan tidak ada pesawat atau ancaman lain di zona uji.

“Stasiun Radar Terbang” E-7A Wedgetail Australia Mendapatkan Upgrade Koneksi Data via Starlink

E-7A bertindak sebagai simpul komunikasi tingkat tinggi (high-level communication node), yang mengintegrasikan data dari Super Hornet, Ghost Bat, dan pusat komando darat. Ini memastikan koordinasi yang sempurna antara sistem berawak dan nirawak.

Pencapaian ini menyiratkan bahwa konsep Loyal Wingman telah matang dari sekadar platform pengawasan atau umpan (decoys) menjadi platform tempur udara-ke-udara yang mampu secara otonom meluncurkan senjata paling canggih, membebaskan jet tempur berawak (seperti F/A-18F Super Hornet Australia) untuk tetap berada di jarak aman sambil tetap mengendalikan pertempuran. (Gilang Perdana)

Angkatan Udara Australia Salut atas 15 Tahun Operasional Jet Tempur F/A-18F Super Hornet

One Comment

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *